Kilas Balik
Fakta Lain di Balik Aksi Mahasiswa Kuasai Gedung DPR 1998, Awalnya Tak Ada Niat Merangsek Masuk
Ada fakta lain di balik aksi mahasiswa menguasai gedung DPR saat reformasi 1998, ternyata Awalnya Tak Ada Niat Merangsek Masuk
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Ada fakta lain di balik aksi mahasiswa 1998 menguasai gedung DPR saat reformasi 1998
Salah satu aktivis 1998, Mohamad Syafi' Alielha atau akrab disapa Savic Ali, mengungkap fakta lain di balik peristiwa bersejarah di era reformasi 1998 itu.
Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Cerita di Balik Aksi Mahasiswa Kuasai Gedung DPR Saat Reformasi 1998', Savic Ali menuturkan bahwa saat itu mahasiwa yang tergabung dalam organisasi Forum Kota tidak berencana untuk menduduki gedung DPR.
Saat itu, massa Forkot yang terdiri dari 9.000 mahasiswa adalah massa yang pertama kali merangsek masuk ke kawasan gedung DPR.
• Alasan Pendiri Gerindra Membelot Dukung Jokowi, Prabowo Tak Bisa Lakukan 5 Tahun ke Depan
• UPDATE - Setelah Hotman Paris, Guru di Gresik yang Ditantang Siswa SMP Banjir Dukungan dari Aleg
"Memang yang pertama kali masuk ke DPR dalam jumlah besar memang Forkot, sekitar 7.000-9.000 orang. Tapi sebenarnya kami juga enggak ada rencana menduduki (gedung DPR)," ujar Savic dalam "Satu Meja" di Kompas TV, Senin (21/5/2018) malam.
Menurut Savic, massa Forkot sudah memulai aksi menuntut Soeharto mundur sejak 1997.
Demonstrasi dimulai dengan aksi mimbar bebas yang diadakan di beberapa kampus.
Aksi tersebut kemudian diikuti oleh organisasi mahasiswa lainnya, termasuk demonstrasi besar mahasiswa Universitas Trisaksi pada 12 Mei 1998.
Demonstrasi di depan kampus Universitas Trisakti itu kemudian berubah menjadi tragedi.
Empat mahasiswa Trisakti tewas akibat ditembak peluru tajam oleh aparat keamanan.
Selain itu, lebih dari 200 orang mahasiswa terluka akibat tembakan peluru karet, peluru tajam, hingga aksi kekerasan yang dilakukan aparat keamanan.
Savic melanjutkan, pada aksi 18 Mei 1998 itu Forkot sebenarnya tidak memiliki agenda untuk menduduki gedung DPR.
Mereka hanya menggelar aksi di depan gedung DPR.
Mereka juga meminta perwakilan Forkot masuk ke DPR untuk bertemu pimpinan parlemen.
Sebab, saat itu delegasi mahasiwa dari Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) sudah diizinkan masuk dan bertemu pimpinan DPR/MPR.