Seaside Market di Mawatu Jadi Motor Baru Ekonomi Kreatif Labuan Bajo

Aktivitas ekonomi kreatif di Labuan Bajo kini memasuki babak baru seiring tumbuhnya Seaside Market di kawasan Mawatu.

Foto Istimewa
RUANG PELAKU UMKM - Pengunjung menikmati suasana Seaside Market di kawasan Mawatu, Labuan Bajo. Area kreatif ini menjadi ruang baru bagi pelaku UMKM lokal untuk memamerkan produk sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif di destinasi wisata super prioritas tersebut. 

Ringkasan Berita:
  • Aktivitas ekonomi kreatif di Labuan Bajo makin berkembang berkat Seaside Market di kawasan Mawatu. Ruang kreatif terbuka ini menjadi tempat UMKM lokal, dari sektor kuliner, kriya, hingga seni pertunjukan beraktivitas
  • Gus Kiply, pemilik kuliner Gedong Bajo, menyebut kehadiran Mawatu membawa perubahan signifikan. Usahanya mendapat lebih banyak perhatian dari wisatawan dan mitra bisnis baru
  • Direktur Mawatu, Heryanto Kurniawan bilang, pengembangan kawasan dilakukan dengan prinsip inklusivitas.

 

SURYA.CO.ID, LABUAN BAJO - Aktivitas ekonomi kreatif di Labuan Bajo kini memasuki babak baru seiring tumbuhnya Seaside Market di kawasan Mawatu.

Sejak pra-pembukaan pada awal Oktober 2025, ruang kreatif terbuka ini mulai terbukti menjadi katalis penting bagi geliat UMKM lokal, dari sektor kuliner, kriya, hingga seni pertunjukan.

Lebih dari 36 pelaku UMKM lokal kini beroperasi di Seaside Market.

Baca juga: Penerbangan Singapura-Labuan Bajo Dorong Mawatu Jadi Ikon Global Indonesia Timur

Mereka rutin menjajakan produk kepada ribuan pengunjung setiap pekan, menjadikan Mawatu sebagai episentrum ekonomi kreatif baru di Flores.

Bawa Perubahan Signifikan

Dampak ekonominya terasa langsung, terutama bagi pelaku usaha yang sebelumnya hanya mengandalkan penjualan musiman kepada wisatawan.

Menurut Gus Kiply, pemilik kuliner Gedong Bajo, kehadiran Mawatu membawa perubahan signifikan.

Baca juga: Kembangkan Proyek Mawatu di Labuan Bajo, Vasanta Group: Hadirkan Pusat Kota Berkelanjutan

“Sejak bergabung di Seaside Market, usaha kami mendapat lebih banyak perhatian dari wisatawan dan mitra bisnis baru. Mawatu memberi kesempatan memperkenalkan produk lokal dengan cara yang lebih profesional,” ujarnya, Senin (17/11/2025).

Selain memperkuat aktivitas komersial, Mawatu menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan.

Even Tematik

Program kegiatan rutin seperti yoga, zumba, hingga event tematik “Boo-Gie Nights” bukan hanya menarik wisatawan, tetapi juga membuka peluang kerja dan kolaborasi bagi seniman serta talenta lokal.

Dari sisi permintaan, Mawatu juga menjadi destinasi baru bagi warga Manggarai Barat.

Maria, salah satu pengunjung, menilai kehadiran ruang publik itu ikut membangun kebanggaan lokal.

“Banyak karya warga lokal yang sekarang punya ruang untuk tampil. Rasanya seperti melihat Labuan Bajo dalam perspektif baru,” katanya.

Pariwisata Berkelanjutan

Direktur Mawatu, Heryanto Kurniawan, menegaskan, pengembangan kawasan dilakukan dengan prinsip inklusivitas.

“Pariwisata berkelanjutan hanya tercapai bila masyarakat lokal menjadi bagian dari pertumbuhannya. Mawatu adalah gerakan kolaboratif,” tegasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved