TOPIK
Penyanderaan Siswi SD di Gresik
-
“Sampai tadi pagi tidak mau keluar rumah, tadi usai pulang dari psikolog sudah bermain sama anak-anak di depan rumah bahkan minta jalan-jalan."
-
Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memakamkan jenazah almarhum Puad Ahmad
-
"Kami maafkan keluarga penyandra. Yang penting anak saya selamat," kata Agus Siswanto (38), ayah Rani.
-
"Atas kejadian ini pasti ada hikmah yang bisa kita petik. Pertama orang tua dan lembaga pendidikan agar meningkatkan pengawasan."
-
"Rani mau keluar kamar sampai ruang tamu saat dijenguk Pak Suwanto bersama Bupati Sambari. Keluar rumah masih takut," ucap Agus, ayah Rani.
-
Kapolres memastikan hingga kini jenazah Puad hingga masih di RSUD Ibnu Sina dan polisi menunggu kabar dari pihak keluarga pelaku.
-
Penghargaan itu diserahkan Pangdam dan Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf dalam apel khusus penyerahan penghargaan dari Pangdam V Brawijaya
-
Sewaktu dia menghubungi saya, katanya dia dibuntuti oleh orang yang tidak dikenal. Dia seperti merasa terancam saat berada di Gresik.
-
Sebelumnya, dikabarkan Puad datang dari Mojokerto karena kalah bermain judi bola.
-
Penembakan itu dilakukan untuk menyelamatkan korban karena diancam dengan pisau dapur dan akan dibunuh.
-
Psikiater nanti akan mendampingi Rani. Bisa dibawa ke rumah sakit atau di rumah untuk mendampingi Rani
-
Sambari berharap, pihak sekolah dan orang tua selalu hati-hati saat mengawasi anak-anaknya.
-
Zahriani Putri Agustin, siswi kelas IV SDN Tlogopatut II Gresik, korban penyandraan sudah pulang dari Rumah Sakit Semen Gresik, Rabu sore (17/12/2014)
-
"Saya berharap saat istirahat, sekolah tetap menutup pagar dan penjaga atau satpam standby," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Nadlif.
-
"Kita akan tawarkan ke keluarga untuk pendampingan ke anak dengan tim psikiater dari P2TP2A," kata Mohamad Zain.
-
@portalSURYA - Aksi membahayakan nyawa anak kecil itu terlihat dalam video amatir yang diperoleh reporter SURYA di Gresik, Sugiyono, berikut ini.
-
Pelaku meminta perlindungan, karena kalah berjudi bola sebesar Rp 2 juta di Mojokerto.