Gen Z Pesimis pada Politik, Presiden BEM FISIP Unair Soroti Peran Partai di Redtalks 2025
Presiden BEM FISIP Unair, Irfan Ahmad Yasin, menyuarakan kegelisahan generasi muda terhadap kinerja parpol
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
Irfan mencontohkan polemik pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menurutnya menyisakan banyak persoalan di lapangan.
“Ketika ada kebijakan yang tidak selaras dengan kepentingan publik, kemana perginya parpol? Jangan sampai oposisi itu hanya dilakukan mahasiswa, aktivis, atau LSM saja. Harusnya parpol juga berdiri di sana,” tegasnya.
Irfan menyebut belum ada partai yang secara penuh berani menyampaikan kritik atau oposisi kepada pemerintah.
Kondisi ini membuat mahasiswa mempertanyakan keberpihakan parpol terhadap kepentingan masyarakat.
Kekecewaan itu makin besar karena aspirasi yang disampaikan dalam demonstrasi atau forum-forum publik sering kali tidak mendapatkan respons yang signifikan.
Dari situ, menurut Irfan, muncul sikap pesimistis generasi muda terhadap dunia politik.
“Gen Z itu bukan alergi politik, tapi pesimis terhadap politik. Karena belum tentu apa yang mereka suarakan bakal didengar atau diwujudkan oleh parpol atau pemerintah,” ujarnya.
Gerakan Sosial Versi Anak Muda
Alih-alih berharap banyak kepada parpol, anak muda kini lebih memilih gerakan sosial versi mereka sendiri, terutama melalui aktivisme digital.
Irfan menyebut meme politik sebagai salah satu bentuk ekspresi generasi muda dalam mengkritik keadaan politik dengan cara yang dekat dengan keseharian mereka.
“Meme politik itu penting. Itu bagian dari ekspresi politik anak muda. Guyonan tentang politisi, menteri, itu cara kita menyampaikan kritik,” katanya.
Selain itu, mahasiswa juga mengembangkan aktivisme melalui diskusi sosial politik, kajian organisasi mahasiswa, maupun konten edukasi di media sosial.
Irfan menilai ruang-ruang ini menjadi alternatif untuk menyampaikan aspirasi publik ketika saluran formal dirasa tidak efektif.
“Ketika kita tidak bisa berharap pada parpol, ya kita bikin gerakan sendiri. Lewat konten kajian, diskusi kampus, atau aktivisme sosial media,” ujarnya.
Menurut Irfan, gerakan politik anak muda tidak mati, hanya berubah bentuk.
Ketika jalur formal dianggap buntu, generasi muda memilih jalan baru untuk menyuarakan pendapat dan melakukan edukasi politik di ruang-ruang alternatif.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Irfan Ahmad Yasin
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Unair
Multiangle
Meaningful
RedTalks
Surabaya
PDI Perjuangan
| Libur Natal dan Tahun Baru, Ada Diskon Tiket KA Ekonomi Komersial 30 Persen |
|
|---|
| Lirik Ya Sayyidi Ya Rasulallah Khudz Biyadi Arab, Latin dan Artinya |
|
|---|
| Generasi Muda Jadi Penentu Transformasi Ekonomi, Guru Besar UPN Prof Martha : Mindset Harus Bergeser |
|
|---|
| Redtalks 2025, Peneliti Litbang Kompas Bocorkan Strategi Menang Pemilu 2029 |
|
|---|
| 4 Pernyataan Purbaya usai Pedagang Thrifting Mengaku Setor Rp 550 Juta ke Bea Cukai, Beri Ultimatum |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/3-bersama-PDIP-Jatim-di-Dyandra-Convention-Centre-Surabaya-Sabtu-22112025.jpg)