Demi Atasi Banjir, Warga Gresik Pemilik Rumah di Atas Saluran Air Bongkar Bangunan Secara Sukarela

Pemilik rumah di Gresik, Jatim, bongkar bangunan di atas saluran air secara sukarela, penataan drainase dilakukan persuasif tanpa penggusuran.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Willy Abraham
GOTONG ROYONG - Suasana gotong royong pembongkaran rumah milik warga di wilayah Kramatlangon, Gapurosukolilo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025). Penataan bangunan di atas saluran air, merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kelancaran drainase. 
Ringkasan Berita:
  • Pemilik rumah di Gresik, Jatim, sukarela bongkar bangunan di atas saluran air bersama Dinas CKPKP.
  • Penataan berjalan persuasif tanpa penggusuran dengan pendekatan kekeluargaan.
  • Bupati Gresik tekankan penertiban humanis demi kelancaran drainase dan cegah banjir.

 

Penataan Dilakukan Tanpa Penggusuran, Berjalan Persuasif dan Kekeluargaan

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Suasana gotong royong terlihat saat sebuah rumah yang berdiri di atas saluran air di Jalan Kramatlangon, Gapurosukolilo, Kecamatan/Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), dibongkar secara sukarela oleh pemiliknya bersama Dinas Cipta Karya, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (CKPKP) Kabupaten Gresik, Sabtu (22/11/2025).

Proses penataan berjalan kondusif tanpa unsur penggusuran, karena seluruh langkah ditempuh melalui pendekatan persuasif dan kekeluargaan.

Saluran air yang seharusnya memiliki lebar sekitar 3,3 meter itu, sebelumnya menyempit menjadi hanya 60 sentimeter akibat tertutup bangunan, sehingga kawasan sekitar kerap tergenang saat hujan.

Pemilik Rumah Turun Tangan, Dinas CKPKP Gresik Selesaikan Pembongkaran

Kepala Dinas CKPKP Gresik, Ida Lailatussa'diyah, menjelaskan bahwa pendekatan humanis ini membuat pemilik rumah bersedia bekerja sama. 

Bahkan, pemilik rumah menghadirkan tukang untuk membongkar bagian atap, sementara petugas Dinas CKPKP Gresik menyelesaikan pembongkaran tembok yang berdiri tepat di atas drainase. Seluruh material sudah dibersihkan dari lokasi.

“Kami mengedepankan langkah persuasif. Bersama warga pemilik rumah, kami bergotong royong mengembalikan fungsi saluran air seperti semula,” ujar Ida.

Ia menegaskan, penataan bangunan di atas saluran air merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kelancaran drainase.

Arahan Bupati: Penertiban Harus Humanis

Ida juga menyampaikan pesan Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, bahwa penanganan persoalan banjir harus dilakukan dengan sentuhan kemanusiaan dan pendekatan kekeluargaan. 

Bupati menekankan agar setiap langkah penertiban dilakukan tanpa menyakiti warga, sekaligus mengajak masyarakat bersikap legowo demi kepentingan bersama.

“Ini sesuai arahan Bupati. Penanganan banjir harus mengedepankan pendekatan kekeluargaan. Tidak ada yang disakiti. Tapi masyarakat juga diharapkan legowo demi kepentingan bersama,” jelasnya.

Melalui kolaborasi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab Gresik) berharap tumbuh kesadaran kolektif dalam menjaga saluran drainase, agar lingkungan tetap aman dan terhindar dari banjir.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved