Olahraga Lari Kian Digemari, Pemkot Surabaya Tawarkan Rute Lewati Ikon Historis dan Landmark Kota

Ringkasan Berita:

• Tren lomba lari di Surabaya semakin populer, mendorong program wisata olahraga (sport tourism) kota.
• Pemkot Surabaya berkomitmen perbaiki infrastruktur (pengaspalan) rute lari untuk kenyamanan peserta dan dampak positif bagi pengguna jalan lain.
• Race Director Isoplus Marathon 2025 sebut Surabaya "menjual" destinasi lewat rute yang melewati ikon-ikon historis kota.
• Event lari seperti Isoplus Marathon berdampak positif pada ekonomi daerah (hotel, resto, oleh-oleh) dan kesadaran kesehatan warga.

SURYA.co.id | SURABAYA - Tren lomba lari semakin digandrungi banyak kalangan di Surabaya.

Bukan hanya sebagai olahraga fisik tetapi gaya hidup modern, sarana sosial, komunitas dan hiburan masyarakat.

Kehadiran berbagai jenis event lari yang digelar di Kota Pahlawan ini turut mendorong terciptanya program wisata olahraga (sport tourism).

Tidak hanya memfasilitasi para pelari profesional, tetapi juga pemula yang ingin merasakan keseruan berlari di tengah kota.

Mendukung penyelenggaraan tersebut, Pemkot Surabaya berkomitmen memperbaiki insfrastruktur pendukung kegiatan olahraga terutama yang digunakan sebagai race para peserta lari.

“Bagaimana kemudian Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) ingin kemudian kota ini menjadi salah satu destinasi wisata untuk olahraga maka event-event lari ada rute yang jalannya diperbaiki untuk memberikan kenyamanan bagi pelari dan berdampak bagi pengguna jalan yang lain,” ungkap M Fikser, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat sekaligus Plt Kadiskominfo Surabaya, Minggu (19/10/2025).

Event lari seperti Isoplus Marathon 2025 dinilai mampu meningkatkan citra Surabaya sebagai kota wisata olahraga.

Fikser menyebut soal perbaikan insfrastruktur ini meliputi pengaspalan area jalan, sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi peserta dan warga kota.

“Ini menjadi komitmen Pemerintah Kota untuk semua yang berkolaborasi bagaimana kita memberikan semacam komitmen, sampai pada pengaspalan sehingga ini menjadi rute lari yang akan jadi rute tetap,” ucapnya.

Fikser menyebut event lari dapat berdampak pada ekonomi daerah.

Bukan hanya mengenalkan destinasi kota, tetapi juga menggerakan perputaran roda ekonomi maupun akomodasi seperti hotel, restoran hingga oleh-oleh.

Dengan banyaknya event lari dan rute yang ditetapkan oleh pemerintah Kota Surabaya, diharapkan dapat mendorong warga untuk ikut menyesuaikan kebiasaan sehat tersebut.

“Warga surabaya lebih sadar pada kesehatan dan menjqdi sesuatu yang baik tidak hanya mendorong pariwisata, tapi sehat warganya,” sebutnya.

Sebelumnya, penyelenggaraan event besar Isoplus Marathon 2025 yang digelar dengan melibatkan 9.000 pelari ini melewati ikon-ikon historis dan landmark Kota Surabaya.

Seperti Tugu Pahlawan, Jembatan Merah, Hotel Majapahit, Museum Siola, start dan finish di Balai Kota Surabaya serta sejumlah ruas jalan-jalan utama kota.