Mendag Budi Santoso Apresiasi Waste Station Pasar Sememi Surabaya

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengajak pasar untuk ikut melakukan pengolahan sampah secara mandiri.

SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
TINJAU PASAR - Menteri Perdagangan Budi Santoso berkunjung ke Pasar Sememi di Kecamatan Benowo Surabaya, Kamis (13/11/2025). Mendag Budi mengajak pasar untuk ikut menjaga kebersihan pasar sekaligus melakukan pengolahan sampah secara mandiri. 
Ringkasan Berita:
  • Kurangi produksi sampah,  Menteri Perdagangan Budi Santoso mengajak pasar ikut melakukan pengolahan sampah secara mandiri.
  • Jumlah sampah yang dihasilkan pasar tradisional berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2024, Indonesia diproyeksi menghasilkan 57,9 juta ton timbulan sampah
  • Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya menyebut perlu kesadaran masyarakat untuk memilah sampah Mengingat, besarnya produksi sampah di pasar

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengajak pasar untuk ikut melakukan pengolahan sampah secara mandiri.

Melalui proses pemilahan sampah sejak berada di pasar, Mendag berharap dapat mengurangi produksi sampah secara signifikan.

Baca juga: Kurangi Sampah Perkotaan, Pemkab Bangkalan Akan Bangun TPST Di Bekas Terminal di Akses Suramadu

Hal ini disampaikan Mendag Budi Santoso saat berkunjung ke Pasar Sememi di Kecamatan Benowo Surabaya, Kamis (13/11/2025).

"Selama ini di pasar, khususnya pasar tradisional, itu banyak menimbun sampah," kata Budi Santoso pada acara Sekolah Pasar Rakyat tersebut.

Potensi Jumlah Sampah Pasar Tradisional Sangat Besar

Potensi jumlah sampah yang dihasilkan pasar tradisional cukup besar.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2024, Indonesia diproyeksikan menghasilkan 57,9 juta ton timbulan sampah.

Sampah dari pasar menyumbang 16,67 persen dari total timbulan tersebut. Karenanya, pihaknya berharap pengelola pasar untuk bersama-sama mampu mewujudkan pasar bebas dari sampah.

Baca juga: Ada Popok Hingga Kursi, Tumpukan Sampah di Rumah Pompa Surabaya Minimal Satu Ton Tiap Hari

Berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH),  Kemendag membentuk program bersama bernama Gerakan Nasional Pasar Bersih dan Sehat (Gernas Mapan).

Gerakan ini merupakan inisiatif bersama antara kedua kementerian untuk mengurangi timbulan sampah dari pasar tradisional, mendorong pengelolaan sampah berbasis sumber, sekaligus meningkatkan kebersihan serta kesehatan lingkungan pasar.

"Untuk itu, maka bagaimana kita mengelola sampah ini dengan baik. Indonesia harus bebas sampah. Nah, saya minta ke Pak Menteri (Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq) supaya pasar itu bagian dari yang harus dibersihkan dari sampah," kata Menteri Budi Santoso.

Baca juga: DLH Kabupaten Paser Kaltim Belajar Pengelolaan Sampah di Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo

"Kenapa? Kalau pasarnya bersih, pedagangnya sehat. Semangat sehat. Kemudian pengunjungnya juga senang ya, karena pasti enggak bau dan pada ujungnya akan semakin banyak pembeli yang datang ke pasar dan perputaran ekonomi juga semakin optimal," katanya.

Waste Station di Pasar Sememi Surabaya

Menteri Budi Santoso secara khusus juga mengapresiasi Pasar Sememi yang telah memiliki tempat pemilahan khusus bernama waste station. Waste station tersebut dapat mengurangi produksi sampah hingga 1,7 ton.

"Waste station itu kan ngumpulin barang misalnya plastik dari para pedagang. Ditaruh di situ nanti dia akan menjadi bahan baku untuk Daur ulang. Nah, pengumpul yang diperdagangkan ini juga dapat uang. Sehingga, sampah tidak tidak mubazir tapi justru menghasilkan," kata Budi mengapresiasi.

"Sepanjang dikelola dengan baik yang sampah-sampah, termasuk yang basah nanti ada pengelolaannya itu sendiri. Jadi, semua berjala. Para pedagang tentu semakin bersemangat ya karena sampah yang berjejeran itu juga menghasilkan uang, terus tidak merusak lingkungan," katanya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dedik Irianto menjelaskan bahwa Waste Station di Pasar Sememi telah berjalan sejak 2022.

"Ada bank sampah di pasar yang dilakukan oleh Rekosistem itu perbulannya bisa sampai [menyerap] 1,7 sampai 1,8 ton perbulan," kata Dedik dikonfirmasi terpisah.

Berlangsung sejak 2022, Waste Station ini, diharapkan dapat membantu mengurangi pembuangan sampah ke Tempat Penampungan Akhir (TPA) Benowo.

Lapangan Pekerjaan Baru

Selain itu, dengan adanya Waste Station ini telah terbuka lapangan pekerjaan baru bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di sekitar Pasar Sememi untuk dapat berpartisipasi dalam pengelolaan sampah di Kota Surabaya.

Sekalipun demikian, pihaknya mengakui bahwa perlu kesadaran bersama masyarakat untuk dalam melakukan pemilihan. Mengingat, besarnya produksi sampah di pasar.

"Pasar pada umumnya terdiri sampah kering dan basah, sekalipun bergantung dengan kecenderungan pasar tersebut termasuk pasar basah apa pasar kering atau mix gitu. Kalau sampah kering cenderung sedikit volume sampahnya sedangkan kalau sampah basah memang banyak," kata Dedik. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved