Sugarex Indonesia 2025, Pameran Inovasi Teknologi Gula Berbagai Negara di Surabaya

Pameran teknologi industri, Sugarex Indonesia 2025, menghadirkan teknologi terkini untuk sektor pergulaan nasional

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Titis Jati Permata
Tribun Jatim/Nurika Anisa
PAMERAN TEKNOLOGI GULA - Dari kiri ke kanan, Group CEO Fireworks Trade Media, Kenny Yong, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto dan Kepala Divisi Bisnis Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), Risvan Kuswurjanto tengah meninjau teknologi di salah satu booth pameran, Rabu (12/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Pameran teknologi industri Sugarex Indonesia 2025 digelar di Dyandra Convention Center Surabaya. Pameran menghadirkan teknologi terkini sektor pergulaan nasional, diikuti lebih dari 80 peserta dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Jerman, India, Korea dan Tiongkok.
  • Pameran mempertemukan penyedia teknologi global dengan pemilik pabrik, asosiasi, hingga lembaga riset.
  • Kadin Jatim menyebut transformasi digital di sektor pergulaan akan berdampak langsung pada ketahanan pangan nasional.

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pameran teknologi industri, Sugarex Indonesia 2025, menghadirkan teknologi terkini untuk sektor pergulaan nasional yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya.

Lebih dari 80 peserta pameran datang dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Jerman, India, Korea, dan Tiongkok menampilkan inovasi terkini untuk mendukung rantai nilai industri gula. 

Baca juga: Rieke Diah Pitaloka Kunjungi PG Gempolkrep Mojokerto, Dorong Kemandirian Gula dan Energi Tebu

Group CEO Fireworks Trade Media, Kenny Yong, menyebut pameran ini juga dihadiri sekitar 3.000 pelaku bisnis dan pengambil keputusan dari berbagai wilayah Asia, terutama Jawa Timur.

“Kegiatan ini membantu Indonesia untuk mencapai efisiensi maksimum untuk pabrik gula,” ucapnya ditemui di sela pameran, Rabu (12/11/2025).

Pertemukan Penyedian Teknologi Global Hingga Lembaga Riset

Kenny menambahkan, forum ini mempertemukan penyedia teknologi global dengan pemilik pabrik, asosiasi, hingga lembaga riset.

Sementara Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto menegaskan bahwa Kadin Jatim berkomitmen mendorong transformasi digital dan adopsi teknologi Industri 5.0 di sektor pergulaan nasional.

Baca juga: Jadi Bagian Target Swasembada Gula 2027, Pemkab Kediri Segarkan Produksi Tebu Lewat Bongkar Ratoon

Langkah ini diyakini menjadi kunci dalam mewujudkan industri gula yang modern, efisien, dan berkelanjutan, sejalan dengan peran strategis Jawa Timur sebagai penghasil gula terbesar di Indonesia.

‎‎“Industri gula harus segera bertransformasi. Pemanfaatan teknologi digital dan penerapan prinsip Industri 5.0 bukan lagi pilihan, tapi keharusan jika ingin bertahan dan berkembang,” ujar Adik Dwi Putranto.

Transformasi Digital di Sektor Pergulaan

‎‎Sebagai provinsi penghasil gula kristal putih terbesar, Jawa Timur menyumbang sekitar 50 persen dari total produksi nasional.

‎Adik menyebut, transformasi digital di sektor pergulaan Jawa Timur otomatis akan berdampak langsung pada ketahanan pangan nasional.

“Kalau Jatim mampu mempercepat modernisasi pabrik dan mengintegrasikan teknologi cerdas, maka separuh tantangan produksi gula nasional sudah bisa kita jawab dari sini,” tegasnya.

‎‎Industri gula, lanjutnya, tengah menghadapi tantangan besar. Mulai dari rendahnya produktivitas lahan, usia pabrik yang sudah tua, hingga rantai pasok yang belum efisien.

Tak hanya itu, perubahan iklim dan tuntutan keberlanjutan juga semakin menekan sektor ini untuk berinovasi.

Namun, di tengah tantangan tersebut, peluang terbuka luas dengan hadirnya teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan sistem otomasi cerdas yang mampu meningkatkan efisiensi produksi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved