Jadi Bagian Target Swasembada Gula 2027, Pemkab Kediri Segarkan Produksi Tebu Lewat Bongkar Ratoon

bongkar ratoon merupakan langkah strategis untuk menjaga produktivitas tebu rakyat sekaligus memperkuat kemandirian gula

Penulis: Isya Anshori | Editor: Deddy Humana
Humas Pemkab Kediri
TANAM TEBU - Pemkab Kediri bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula Meritjan melaksanakan tanam perdana program Bongkar Ratoon Tebu Rakyat (TR) Musim Tanam 2025/2026 di lahan persawahan Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kamis (23/10/2025). 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Pemkab Kediri bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula Meritjan melaksanakan tanam perdana program Bongkar Ratoon Tebu Rakyat (TR) Musim Tanam 2025/2026 di lahan persawahan Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kamis (23/10/2025). 

Kegiatan ini menjadi langkah untuk mendukung target nasional swasembada gula tahun 2027 sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. 

Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, jajaran Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, perwakilan PT SGN, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Timur, serta Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). 

Wabup Kediri, Mbak Dewi menegaskan bahwa bongkar ratoon merupakan langkah strategis untuk menjaga produktivitas tebu rakyat sekaligus memperkuat kemandirian sektor gula di Indonesia.

"Kabupaten Kediri menjadi salah satu daerah unggulan di Jawa Timur dalam produksi tebu. Tahun ini kita menargetkan 7.000 hektare areal bongkar ratoon dan perluasan. Saat ini baru sekitar 2.500 hektare yang sudah berjalan, dan kegiatan hari ini menjadi awal untuk memenuhi target tersebut," katanya.

Mbak Dewi menambahkan, dukungan pemerintah terhadap petani tebu diwujudkan dalam berbagai bentuk mulai dari penyediaan lahan, bantuan pupuk, benih unggul, hingga pembiayaan penanaman. 

Semua itu dilakukan agar petani dapat meningkatkan hasil panen sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

"Petani tebu Kediri sudah terbukti berpengalaman. Di wilayah kami ada beberapa pabrik gula besar, seperti PG Meritjan, PG Ngadirejo, dan PG Pesantren. Artinya, ekosistem tebu di Kediri ini sudah terbentuk kuat sejak lama," tambahnya.

Lebih lanjut, Mbak Dewi mengungkapkan bahwa Pemkab Kediri juga menghadirkan berbagai inovasi untuk mendukung produktivitas petani. 

Salah satunya adalah pengembangan varietas bibit unggul Panjalu 1, hasil riset Dinas Pertanian Kabupaten Kediri

Varietas ini memiliki rendemen tinggi dan mampu meningkatkan hasil panen hingga 120 ton per hektare, naik dari rata-rata sebelumnya 100 ton per hektare. 

Selain fokus pada peningkatan produktivitas, Pemkab Kediri juga memperhatikan aspek kesejahteraan tenaga kerja. Pekerja tebang tebu atau kru tebu yang beresiko tinggi kini dijamin melalui BPJS Ketenagakerjaan. 

"Kami pastikan para pekerja tebang ini juga memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan. Ini bentuk perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan dan keselamatan mereka," tegas Mbak Dewi.

Dengan dukungan tiga pabrik gula besar dan ribuan petani tebu aktif, Kabupaten Kediri kini menjadi salah satu sentra utama produksi gula di Jawa Timur. 

Pemerintah optimistis, melalui program bongkar ratoon dan perluasan areal tebu rakyat, target swasembada gula tahun 2027 dapat tercapai.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved