Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya 2026 Naik Drastis, Uang Penunjang Kuliah Dihapus

Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya 2026 naik jadi 23.820 pada tahun 2026, namun uang penunjang kuliah dihapus dan uang saku dipangkas

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Nuraini Faiq
BEASISWA PEMUDA TANGGUH - Para penerima Beasiswa Pemuda Tangguh jenjang kuliah saat menggelar pertemuan di Balai Pemuda Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Mereka dijamin kuliah S1 gratis asal bisa mempertahankan IPK 3,00. 
Ringkasan Berita:
  • Pemkot Surabaya di Jatim, hapus uang penunjang kuliah dan pangkas uang saku pada program Beasiswa Pemuda Tangguh mulai 2026.
  • Kuota Beasiswa Pemuda Tangguh naik drastis jadi 23.820 mahasiswa tahun depan.
  • UKT hanya ditanggung Rp 2,5 juta, mahasiswa mungkin bisa nombok jika kampus tetapkan lebih tinggi.

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Jawa Timur (Jatim), akan menghapus komponen uang penunjang kuliah dalam program Beasiswa Pemuda Tangguh mulai tahun 2026. 

Selain itu, uang saku bulanan juga dipangkas dari Rp 500.000, menjadi Rp 300.000 per mahasiswa.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah, menyatakan bahwa perubahan ini masih dalam tahap pembahasan bersama DPRD Surabaya

“Tunggu regulasinya nanti seperti apa,” ujarnya, Senin (27/10/2025).

Kuota Beasiswa Naik Jadi 23.820 Mahasiswa

Meski ada pengurangan dana, Pemkot Surabaya menaikkan kuota penerima Beasiswa Pemuda Tangguh signifikan. 

Jika sebelumnya hanya sekitar 5.000 mahasiswa per tahun, maka pada 2026 jumlahnya melonjak menjadi 23.820 mahasiswa.

Program Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya telah berjalan sejak pasca pandemi, dan ditujukan bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. 

Selama ini, penerima Beasiswa Pemuda Tangguh mendapatkan pembiayaan UKT (Uang Kuliah Tunggal), uang saku bulanan dan dana penunjang kuliah Rp 750.000 per semester.

UKT Maksimal Rp 2,5 Juta, Mahasiswa Bisa Nombok

Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Imam Syafii, mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya hanya akan menanggung UKT maksimal Rp 2,5 juta. Jika kampus menetapkan UKT di atas angka tersebut, maka mahasiswa berpotensi harus menanggung selisihnya.

“Ini yang dijelaskan dalam pembahasan RAPBD. Kalau kampusnya memberlakukan UKT di atas Rp 2,5 juta, apakah mahasiswa yang nomboki. Pemkot katanya masih komunikasi dengan pihak kampus,” kata Imam.

Dampak Bagi Mahasiswa Lama Masih Belum Jelas

Imam berharap, penghapusan uang penunjang kuliah dan pengurangan uang saku hanya berlaku untuk penerima baru. 

“Kami berharap hanya berlaku untuk penerima baru saja,” ujarnya.

Saat ini, ada 15 perguruan tinggi negeri (PTN) yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya dalam program Beasiswa Pemuda Tangguh, di antaranya:

  1. ITS
  2. Unair
  3. ITB
  4. Unibraw Malang
  5. UNS Solo
  6. Unesa
  7. UINSA
  8. UPN Veteran Jatim
  9. Universitas Trunojoyo Madura
  10. PPNS
  11. PENS
  12. Poltekes Surabaya
  13. Poltekes Yogyakarta
  14. Universitas Terbuka
  15. Poltek Negeri Madiun
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved