BAZNAS dan Pemkot Surabaya Diminta Tak Tumpang Tindih agar Bantuan Masyarakat Optimal
Anggota Komisi D DPRD Surabaya meminta agar tidak terjadi tumpang tindih dalam program bantuan kepada masyarakat di Surabaya
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Anggota Komisi D DPRD Surabaya Johari Mustawan meminta agar tidak terjadi tumpang tindih dalam program bantuan kepada masyarakat di Surabaya.
Selama ini, Pemkot dan BAZNAS Kota memiliki program yang sama dengan sasaran juga sama. Baznas membantu tebus ijazah, Pemkot juga menebus lembaran yang sama.
"Baznas ada bedah rumah, Pemkot juga ada bedah rumah. Kami mendorong agar sasaran bantuan kepada masyarakat lebih luas agar optimal," kata Johari, Kamis (9/10/2025).
Tumpang tindihnya bantuan kepada masyarakat dari Pemkot dan BAZNAS (pusat) mendorong Komisi D menyikapi khusus. Mereka menggelar rapat hearing dengan berbagai pihak terkait.
Baca juga: BAZNAS RI Gandeng Pemkab Banyuwangi Luncurkan 3 Program Pemberdayaan Umat
Yakni dengan Dinas Pendidikan Jatim, Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Bapemkesra, Bappeda dan Baznas Kota Surabaya.
Ditemukan adanya tumpang tindih bantuan untuk warga Surabaya antara Baznas dan Pemerintah Kota Surabaya.
Di antaranya bantuan pendidikan terkait tebus ijazah, bantuan kesehatan terkait BPJS Kesehatan dan bantuan sosial, misalnya bedah rumah.
Baca juga: Baznas Jatim Gelar Bimtek Implementasi SOP Baznas se-Jawa Timur 2025 di Kabupaten Gresik
Johari, aggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PKS menyampaikan perlunya perkuat sinergi dan kolaborasi antara Baznas dan Pemkot Surabaya.
"Perlu adanya sinergi dan kolaborasi yang kuat antara Baznas dan Pemkot agar bantuan yang diberikan bisa saling melengkapi satu dengan yang lain,” ujar Johari.
Sinergi dan kolaborasi yang dilakukan terkait pemberian bantuan untuk warga Kota Surabaya. Anggarannya bisa dari Baznas, sementara untuk data penerima bantuan bisa dari dinas terkait, misalnya Dinas Pendidikan, Dinas Sosial maupun Dinas Kesehatan.
Perlu juga disosialisaikan jumlah prosentase bantuan yang bisa disalurkan oleh baznas untuk warga lewat zakat, infaq, dan sedekah.
"Perlu untuk dilakukan sosialisasi jumlah prosentase bantuan yang bisa disalurkan oleh baznas untuk warga lewat zakat, infaq dan sedekah” ujar Johari.
Baca juga: Pemkab Mojokerto Berkolaborasi dengan Baznas Tebus Ijazah 200 Siswa
Bang Jo, sapaan Politisi PKS ini mengusulkan salah satu bantuan yang bisa diberikan di bidang pendidikan berupa biaya pendidikan untuk pelajar yang rentan putus sekolah,
Dalam catatannya ada sekitar 12.000 siswa di Surabaya yang rentan putus sekolah. Paling banyak terkait masalah ekonomi, salah satunya yaitu ada satu siswa SMK di wilayah Surabaya barat yang rentan putus sekolah karena tidak adanya biaya transportasi.
"Ini barangkali bisa menjadi prioritas untuk diberikan bantuan oleh baznas,” jelas Bang Jo.
Untuk bidang kesehatan, dia mengusulkan agar pemberian bantuan ke warga terkait tanggungan biaya kesehatan bisa lebih dioptimalkan oleh Baznas.
“Warga yang tidak ditanggung BPJS dan harus hutang ke sana kemari untuk biaya pengobatannya. Barangkali ini yang bisa mendapat prioritas bantuan dari Baznas,” ujar Bang Jo.
Diharapkan Baznas bisa lebih baik lagi. Apa yang menjadi kekurangan di Baznas Kota Surabaya, kedepannya bisa kita perbaiki bersama-sama. Masyarakat tetap bisa memperoleh kemanfaatan dari Baznas.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Ini Alasan Manajemen Persela Lamongan Pecat Aji Santoso dari Kursi Pelatih |
![]() |
---|
Urutan Bacaan Tahlil Lengkap Doa untuk Keluarga |
![]() |
---|
Rekam Jejak Benjamin Paulus, Orang Terdekat Presiden Prabowo yang Dilantik Jadi Wakil Menkes |
![]() |
---|
Wismilak Foundation Tutup Program Literasi Digital 2025 dengan Lokakarya Koding 30 Siswa SD |
![]() |
---|
Kemenag Jombang : Puluhan Ponpes Belum Tercatat Resmi, Masih Urus Perizinan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.