Gresik Kini Punya Galeri Benda Pusaka, Sajikan Keris Emas Abad ke-9

Gresik, Jatim, kini resmi memiliki galeri benda pusaka pertama yang diinisiasi oleh Yayasan Samuhita, tampilkan keris 500 juta dari abad ke-9

|
Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Willy Abraham
GALERI PUSAKA GRESIK - Kabupaten Gresik, Jawa Timur, kini resmi memiliki galeri benda pusaka pertama yang dibuka untuk umum, Senin (3/11/2025). Galeri ini diinisiasi oleh Yayasan Samuhita. Sudarto, penasihat Yayasan Samuhita saat menunjukkan keris di Kafe titik kumpul, Gresik. 

Ringkasan Berita:
  • Galeri benda pusaka pertama di Gresik, Jatim, resmi dibuka, tampilkan keris Rp 500 juta dari abad ke-9.
  • Galeri jadi ruang edukasi budaya, didukung oleh Yayasan Samuhita dan Disparekrafbudpora Gresik.
  • Kafe Titik Kumpul hadir di samping galeri, sajikan wedang tradisional dan minuman modern.

 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), kini resmi memiliki galeri benda pusaka pertama yang dibuka untuk umum setiap hari. 

Galeri ini diinisiasi oleh Yayasan Samuhita, sebuah lembaga yang dibentuk oleh para kolektor keris dan pecinta benda pusaka di Kota Pudak.

Berlokasi di Jl Nasrun Baru Gang 318 Proklamasi, galeri ini digadang-gadang menjadi destinasi wisata edukasi baru yang menggabungkan seni, sejarah dan gaya hidup masyarakat modern.

Keris Emas Abad ke-9 Jadi Sorotan

Salah satu koleksi paling menarik adalah Keris Naga Sapto yang dilapisi emas dan berlian, ditaksir bernilai Rp 500 juta dan diperkirakan berasal dari abad ke-9. Keris ini pernah meraih predikat terbaik dalam ajang nasional di Solo, Jawa Tengah (Jateng).

“Koleksi ini bukan hanya dipamerkan, tapi untuk memberi pemahaman tentang nilai seni dan sejarah keris,” ujar Sudarto, penasihat Yayasan Samuhita, Senin (3/11/2025).

Galeri menampilkan lebih dari 50 pusaka, mulai dari keris klasik hingga keris modern juara nasional. 

Seluruh koleksi merupakan warisan turun-temurun yang dirawat secara khusus oleh para kolektor.

Ruang Edukasi dan Kreasi untuk Generasi Muda

Ketua Yayasan Samuhita, Rio, menyebut galeri ini tidak hanya sebagai ruang pamer, tetapi juga sebagai ruang edukasi dan kreasi bagi generasi muda, khususnya siswa yang ingin belajar lebih jauh tentang benda pusaka.

“Seni budaya bukan sekadar peninggalan masa lalu, tapi sumber inspirasi dan identitas,” jelasnya.

Disparekrafbudpora Apresiasi, Gresik Punya Sejarah Keris

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Gresik, Saifuddin Ghozali, mengapresiasi kehadiran galeri tersebut. 

Ia menekankan, bahwa Gresik memiliki sejarah panjang tentang keris, termasuk keberadaan makam Empu Supo di Panceng, empu terkenal pada masa Majapahit.

“Galeri ini memperkuat komitmen Gresik terhadap pelestarian seni dan budaya,” ujarnya.

Titik Kumpul: Kafe Bernuansa Desa di Tengah Kota

Di samping galeri, pengunjung juga dapat bersantai di kafe bernama Titik Kumpul. 

Kafe ini, mengusung konsep suasana desa dengan ornamen tempo dulu, namun menyajikan menu beragam dari wedang tradisional hingga minuman modern.

“Konsepnya dari budaya kumpul di kampung. Semua kalangan kami layani,” kata Riri Rio, owner Titik Kumpul.

Harga menu di kafe ini pun terjangkau, menjadikannya ruang nongkrong baru yang cocok untuk semua usia.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved