Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk
Buntut Ponpes Al Khoziny Ambruk Menimpa 171 Santri, Polda Mau Olah TKP, Cak Imin Gak Berani Ngomong
Setelah proses evakuasi korban runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny rampung, kini giliran pihak terkait mulai bergerak.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Setelah proses evakuasi korban runtuhnya musala Ponpes Al Khoziny rampung, kini giliran pihak terkait mulai bergerak.
Dalam tragedi itu, tercatat ada 171 korban, sebanyak 104 di antaranya selamat dan 67 korban meninggal dunia (termasuk 8 bagian tubuh.
Polda Jatim memastikan akan menyelidiki penyebab ambruknya bangunan bertingkat di Buduran, Sidoarjo.
Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast, Selasa (7/10/2025), mengatakan proses penegakan hukum pasti akan dilakukan manakala aspek kemanusiaan yakni proses evakuasi korban sudah rampung sepenuhnya.
"Namun saat ini perlu saya tegaskan, fokus kami masih dalam upaya pencarian, kemudian evakuasi terhadap korban-korban robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo," ujar mantan Kabid Humas Polda Jabar itu.
Baca juga: Keikhlasan 3 Korban Runtuhnya Ponpes Al Khoziny yang Tubuhnya Diamputasi, Kondisi Haikal Tak Terduga
Jules menegaskan, manakala proses penyelidikan tersebut dimulai, maka akan dilakukan proses olah TKP.
Terkait TKP yang sudah dijamah tim SAR, menurut Jules, hal itu tidak masalah, apalagi konteksnya Tim SAR gabungan yang sedang mencari dan menyelamat para korban.
Penyelidik Kepolisian masih memungkinkan menggali data yang dibutuhkan dalam rangka penanganan penegakkan hukum atas insiden tersebut.
"Nah, terkait dengan upaya penyelidikan, upaya penyidikan ya. Apakah nantinya akan diawali dengan TKP itu sudah pasti, ya. Pasti kita akan melangkah dari TKP," katanya.
"Namun TKP yang ada tentu bukannya TKP sebagaimana tindak pidana yang lain, ya. Oh, harus ada bukti yang memang benar-benar tidak terjamah atau terkontaminasi oleh hal lain. Nah, ini tentu berbeda ya," tambahnya.
"Kami masih menunggu hal tersebut informasi dari Basarnas terkait dengan pembersihan sisa material ataupun bangunan yang roboh ini benar-benar clear. dan sudah tidak dilakukan lagi upaya lain," pungkasnya.
Di bagian lain, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak mau berkomentar terkait kemungkinan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur diaudit.
Ia menyerahkan sepenuhnya kepada tim audit dan aparat penegak hukum yang tengah menangani kasus tersebut.
"Nah, menyangkut Sidoarjo Al Khoziny ini, sampai hari ini nanti saya tidak berani ngomong, biar saja ada proses audit dan penanganan, yang dilakukan adalah PU dan pihak-pihak kepolisian," tegas Cak Imin.
"Nanti lebih baik tanya mereka, karena kalau saya ngomong, nanti salah. Biar saja ada proses audit, verifikasi, dan berbagai syarat untuk mengamil kesimpulan," sambungnya.
Cak Imin hanya mengungkapkan bahwa ponpes Al Khoziny yang musalanya ambruk itu, telah berusia 125 tahun.
"Pesantren yang baru saja mengalami musibah seperti di Sidoarjo beberapa waktu yang lalu memang usianya 125 tahun," kata Cak Imin.
Cak Imin lalu memastikan akan melakukan audit terhadap bangunan pondok pesantren (ponpes) yang telah berusia lebih dari 100 tahun.
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo dalam pelaksanaan audit tersebut.
Audit adalah proses pemeriksaan dan evaluasi secara sistematis terhadap laporan keuangan, operasional, atau sistem suatu organisasi untuk memastikan keakuratan, kepatuhan, dan efisiensi sesuai dengan standar atau regulasi yang berlaku.
Menurut Cak Imin, ada sejumlah faktor yang menyebabkan banyak pesantren dengan bangunan tua tidak memenuhi standar keamanan dan kelayakan infrastruktur.
"Rata-rata pesantren-pesantren dengan bangunan yang sangat tua itu tidak diikuti dengan perencanaan," kata dia.
Dikatakan ada tiga penyebabnya.
"Pertama keterbatasan anggaran," ujarnya.
Akibat keterbatasan tersebut, kata Cak Imin, banyak pesantren melakukan pembangunan dengan cara tambal sulam
"Sehingga pesantren sering menggunakan cara tambal sulam di dalam melaksanakan pembangunannya," ucapnya.
"Yang kedua, karena usia yang sangat tua, maka kita akan evaluasi dan kita akan mulai dari pesantren yang paling tua dan yang paling rawan untuk terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan," tutur Cak Imin menambahkan.
Ia menambahkan, pemerintah akan melakukan kerja sama lintas kementerian untuk menyelamatkan pesantren-pesantren yang telah berdiri lebih dari satu abad.
"Pesantren-pesantren rata-rata didirikan jauh sebelum kemerdekaan. Pesantren di Sidoarjo ini lahir tahun 1915 dan pesantren-pesantren lainnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, faktor ketiga yang menjadi perhatian adalah kuatnya semangat kemandirian di kalangan pesantren.
Menurut Cak Imin, hal ini kerap membuat pesantren enggan melibatkan pihak luar dalam pembangunan fisik.
"Sehingga kita ingin terus melakukan koordinasi agar pesantren mau beradaptasi untuk menanggulangi ancaman-ancaman rawan dari segi bangunan fisik," imbuhnya.
Sosok pengasuh Ponpes Al Khoziny

Inilah sosok KH R. Abdus Salam Mujib, pengasuh Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur yang ambruk Senin (29/9/2025)
KH R. Abdus Salam Mujib adalah salah satu tokoh agama di Sidoajo, Jawa Timur.
Abdus Salam Mujib lahir dari keluarga besar ulama yang sudah turun-temurun membina Pondok Pesantren Al-Khoziny.
Ia merupakan putra dari KH. Abdul Mujib Abbas, salah satu penerus generasi pendiri pesantren.
KH. Abdul Mujib Abbas lahir pada hari Jum'at tanggal 1 Syawal 1352 H atau bertepatan pada 10 Oktober 1932 M di Buduran Sidoarjo.
KH Abdul Mujib merupakan putra dari KH. Moh. Abbas bin Moh. Khozin bin Khoiruddin bin Ghozali yang mendirikan pesantren tersebut.
Artinya KH R. Abdus Salam Mujib merupakan generasi ketiga dari pendiri Pesantren Al Khoziny.
Ponpes Al Khoziny didirikan oleh KH R. Khozin Khoiruddin atau Kiai Khozin Sepuh lebih dari satu abad yang lalum
Kiai Khozin dikenal sebagai seorang ulama kharismatik di kalangan pesantren Jawa Timur.
Pesantren ini menjadi pusat pengajaran kitab kuning dan pendidikan karakter santri, serta berperan penting dalam perkembangan tradisi keilmuan Islam di wilayah Sidoarjo.
Garis keilmuan dan sanad pengajarannya masih terjaga hingga kini di bawah kepemimpinan Kiai Abdus Salam Mujib.
KH. Abdus Salam Mujib menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al-Khoziny.
Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Sarang, selanjutnya ke Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Di Al Azhar, KH Abdus Salam Mujib memperoleh gelar sarjana muda di bidang syari'ah.
la juga dikenal sebagai seorang ulama dengan pengetahuan luas tentang agama Islam dan memiliki pengaruh besar di kalangan masyarakat.
Sebagai pengasuh pesantren, Kiai Abdus Salam dikenal memiliki kepedulian besar terhadap kemajuan pendidikan Islam.
Ia terus mendorong santrinya untuk menyeimbangkan ilmu agama dengan pengetahuan umum.
Di bawah kepemimpinannya, sistem pendidikan di Al-Khoziny berkembang pesat, mulai dari madrasah diniyah, pendidikan formal, hingga perguruan tinggi Institut Agama Islam (IAI) Al-Khoziny yang kini menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam ternama di Sidoarjo.
Kiai Abdus Salam juga dikenal aktif dalam kegiatan keagamaan di luar pesantren.
Ia menjabat sebagai Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, posisi yang menandakan kepercayaan besar masyarakat terhadap keilmuan dan kepemimpinannya.
Tragedi Bangunan Ambruk

Usai insiden tersebut terjadi di Pondok pesantrennya, Kiai Abdus Salam buka suara.
Kiai Abdus Salam menyampaikan agar semua pihak bersabar atas peristiwa ini. Ia berharap atas terjadinya musibah ini diberi ganti yang lebih baik oleh Allah swt.
“Saya kira ini takdir dari Allah. Jadi, semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik,” ujarnya kepada awak media, Senin (29/09/2025) malam.
“Ya, mudah-mudahan dibalas dengan kebaikan oleh Allah yang lebih daripada musibah ini,” imbuh kiai yang juga Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo ini.
Atas peristiwa ini, kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren sementara dihentikan. “Ya, otomatis (dihentikan). Aktif kembali belum ditentukan,” ucapnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Ponpes Al Khoziny
Ponpes Al Khoziny Ambruk
korban ponpes Al Khoziny
Polda Jatim
Cak Imin
Eksklusif
Multiangle
Meaningful
TribunBreakingNews
Running News
SURYA.co.id
Fokus Identifikasi Korban Di Polda Jatim, Operasi SAR Korban di Ponpes Al Khoziny Ditutup |
![]() |
---|
Polda Jatim Tegaskan Bakal Selidiki Tragedi Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny |
![]() |
---|
Seperti Ini Aksi Tanggap Bencana Pertagas di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo |
![]() |
---|
Pencarian Selesai, Jumlah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny 171 Orang, 67 Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Siapa KH R. Abdus Salam Mujib, Pengasuh Ponpes Al Khoziny Sidoarjo? Ini Sosok dan Rekam Jejaknya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.