Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk
Tangis Sukarti Ratapi Jenazah Sang Anak Mohammad Aziz Pratama Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Sukarti sang ibunda, yang baru tiba di RS Bhayangkara Surabaya ingin melihat wajah sang anak sulung setelah lebih dari seminggu
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Titis Jati Permata
Apalagi, tatkala dirinya pada saat mendatangi ponpes tersebut tepat pada hari kejadian, dan tidak menemukan keberadaan sang keponakan hingga seminggu ke depan, yakni pada Senin (6/10/2025).
"Jam 12.00 sampai 12.30 WIB. Itu video 4 tahun lalu, iya tiba-tiba di-like orang. Nah ini ada apa. Pas jam 14.30, saya habis salat Ashar, saya dapat telpon. Kalau di ponpes Itu ada musibah gedung ambruk," terangnya.
Setahu Muzaini, keluarga Aziz terakhir kali berkomunikasi dengan sang anak pada dua hari sebelum kejadian, Sabtu (27/10/2025).
Itu pun sebenarnya pihak keluarga dikirimi video oleh pengajar pondok yang merekam momen Aziz sedang menyetorkan hafalan mengaji sebuah kitab.
Video tersebut membuat terenyuh keluarga Aziz di rumah. Maklum saja, jarak tempuh panjang membentang di antara tiga provinsi Pulau Jawa; Cikarang Jabar dengan Sidoarjo Jatim, tak bisa membuat orangtua Aziz sering-sering sambang.
"Aziz kelas 2 SMA. Terakhir komunikasi, keluarga dapat kiriman video dari ustadnya, korban setor hafalan kitab. Hari Sabtu. Iya 2 hari sebelum kejadian," jelasnya.
Mengenang sosok Aziz, seingat Muzaini, sulung dari dua bersaudara itu, merupakan pribadi yang lugu dan pendiam.
Meskipun secara akademis, Aziz terbilang sebagai anak yang biasa-biasa. Namun, memiliki karakter yang rajin dan gigih.
"Dia rajin. Dan polos. Dia itu kalau lagi liburan puasa. Di rumah enggak ngapa ngapain. Ya dia lebih memilih habiskan waktu sama orangtua mungkin. Palingan dia main ke rumah temannya. Tapi kalau disuruh pulang ya pulang," katanya.
Terlepas dari itu semua, Muzaini benar-benar dibuat kagum dengan momentum meninggalnya sang keponakan karena ditengah proses menuntut ilmu dan tepat saat sujud menjelang rakaat ketiga.
"Meninggalnya dia saat sujud salat ashar rakaat ketiga. Ashar 4 rakaat, dia lagi rakaat ketiga, lalu ambruk. Ini meninggalnya sahid, kami minta do'anya ya mas," pungkasnya.
Sementara itu, kantong jenazah bernomor PM RSB B-027 teridentifikasi melalui gigi, medis dan properti atau barang kepemilikan, cocok dengan nomor AM 039 sebagai Mohammad Aziz Pratama Yudistira, laki-laki 16 tahun, alamat Kampung Pulo Kapuk Mekar Mukti Cikarang Utara Bekasi Barat, Jabar.
Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki mengatakan, terungkapnya identitas tujuh jenazah pada hari ini, menambah daftar nama korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi dalam insiden tersebut, menjadi total 17 jenazah.
"Sampai hari ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 17 korban dari 59 kantong jenazah yang diterima. Saat ini proses operasi DVM masih berjalan dengan melakukan pendalaman baik nomor AM maupun PM," ujar dr M Khusnan, di depan Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Polda Jatim
Running News
SURYA.co.id
Multiangle
Meaningful
Korban Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk
TribunBreakingNews
Kabupaten Sidoarjo
Tim DVI Polda Jatim
Surabaya
Tim Rescue Surabaya Ceritakan Proses Evakuasi Ponpes Al Khoziny: Kami Turun dengan Risiko Nyawa |
![]() |
---|
Terungkap Nama 7 Jenazah Santri Al Khoziny, Berasal Dari Madura, Surabaya, Jateng Hingga Cikarang |
![]() |
---|
Runtuhnya Bangunan Al Khoziny Sidoarjo Jadi Bencana Nasional, Proses Evakuasi Dipantau Internasional |
![]() |
---|
Kisah Haru Penyelamatan Haikal, Santri Ponpes Al Khoziny Tak Bisa Keluar Terhalang Teman Meninggal |
![]() |
---|
UPDATE Basarnas Evakuasi 65 Korban Di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Teruskan Pencarian Sampai Tuntas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.