Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk
UPDATE Basarnas Evakuasi 65 Korban Di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Teruskan Pencarian Sampai Tuntas
Empat korban terbaru ini dievakuasi pada pukul 17.37 WIB, pukul 17.39 WIB, pukul 18.18 WIB, dan pukul 18.34 WIB. Semua dievakuasi dari sektor A2
Penulis: M Taufik | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Empat orang korban kembali ditemukan dari reruntuhan bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Senin (6/10/2025). Sehingga total sudah 65 orang korban meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Empat korban terbaru ini dievakuasi pada pukul 17.37 WIB, pukul 17.39 WIB, pukul 18.18 WIB, dan pukul 18.34 WIB. Semua dievakuasi dari sektor A2. Semua korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi tim DVI Polda Jatim.
Dengan tambahan itu, total sudah ada 169 orang korban yang dievakuasi. Dari jumlah itu, ada 104 orang korban selamat dan 65 orang meninggal dunia (6 body part).
Menurut Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syafii, pencarian terhadap para korban masih terus berlanjut sampai semua dipastikan sudah terevakuasi. Atau sampai area reruntuhan sudah dipastikan klir atau bersih dari korban.
“Bisa malam ini, bisa sampai besok, dan seterusnya. Yang pasti pencarian kita lakukan sampai semua benar-benar klir. Sampai di lokasi telah dipastikan sudah tidak ada korban lagi,” tegasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) menyebut bahwa ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo menjadi bencana dengan jumlah korban jiwa terbesar di Indonesia sepanjang tahun 2025 ini.
Bagaimana tidak, sejauh ini sudah tercatat ada 65 korban meninggal dunia. Sebelum update, diperkirakan 13 orang masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan tiga lantai di ponpes di Buduran Sidoarjo tersebut.
“Korban dalam peristiwa ini, di sepanjang tahun 2025, merupakan yang terbesar korban meninggal dunianya. Lebih banyak dibanding gempa di Poso, banjir bandang Bali, dan sejumlah bencana lainnya,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayor Jenderal Budi Irawan, Senin (6/10/2025).
Data di BNPB menyebut, berbagai bencana alam dan non alam yang terjadi sepanjang tahun ini, tidak ada yang lebih banyak korban jiwanya dibanding ambruknya bangunan pesantren di Sidoarjo.
Atas perintah Presiden Prabowo Subianto, BNPB memberikan atensi penuh terhadap peristiwa ini. Upaya pencarian dan evakuasi dilakukan maksimal dengan melibatkan berbagai pihak. Prosesnya juga diharapkan bisa cepat, bahkan lebih cepat dari target.
“Kami menargetkan proses pencarian selesai hari ini. Semoga tidak sampai tengah malam, kita berharap sebelum gelap sudah bisa terangkat semua korban yang ada,” lanjutnya.
Alat berat terus dikerahkan, diharapkan tidak ada kendala. Dan sejauh ini terhitung sudah 75 persen reruntuhan bangunan diambil dari lokasi kejadian. Sisanya 25 persen terus dikebut, diharapkan segera tuntas untuk memastikan sudah tidak ada lagi korban yang tertimbun.
Semua puing atau reruntuhan bangunan yang diambil, diangkut menggunakan truk. Ditumpuk di area TPA Jabon untuk proses penyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian. *****
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.