LRT Masuk RTRW Kota Surabaya, Cak Eri: Akan Disiapkan Subsidi Tiket
Pemerintah Kota Surabaya, Jatim, siap mendukung rencana pembangunan kereta ringan berbasis rel listrik (LRT) yang mulai dikerjakan waktu dekat.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
"Kami tidak menggunakan APBD. Wis nggak mampu (sudah tidak mampu)," tuturnya.
Bukan pada tahap pembangunan, Cak Eri menjelaskan, Surabaya akan banyak berperan ketika LRT beroperasi. Di antaranya dengan menyiapkan subsidi tiket bagi penumpang LRT.
Nantinya, imbuh Cak Eri, pihaknya akan melakukan perhitungan terkait potensi anggaran yang dibutuhkan.
"Untuk LRT, kami siapkan subsidi operasional yang besarannya disesuaikan dengan jumlah penumpang yang naik dan harga karcis," tandas Cak Eri.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tengah mematangkan pembangunan sarana transportasi terintegrasi di wilayah Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan).
Bertemu Duta Besar Inggris di Indonesia yaitu Dominic Jermey, Gubernur Khofifah merekomendasikan agar moda transportasi yang digunakan nantinya adalah LRT.
Hal ini menindaklanjuti studi kelayakan transportasi perkotaan berbasis rel di Surabaya, hasil kajian dari PwC dan Mott MacDonald telah dilakukan tahun 2024-2025.
Studi kelayakan ini, merupakan hasil tindak lanjut dari pra-FS JICA dengan fokus survei terkini, terkait transportasi publik di wilayah metropolitan Surabaya untuk tiga koridor.
Masing-masing koridor adalah barat ke tengah (Unesa-Darmo), utara ke tengah (Pasar Turi-Wonokromo), dan koridor pusat ke selatan (Wonokromo-Juanda).
Nantinya, LRT juga akan terintegrasi dengan sarana transportasi lainnya.
Namun, masing-masing koridor menggunakan transportasi berbeda.
Koridor Unesa-Darmo menggunakan trem (estimasi Rp 8,1 triliun), koridor dari Darmo-Pasar Turi menggunakan trem (estimasi biaya Rp 12,76 triliun) dan Wonokromo-Juanda menggunakan MRT (estimasi biaya Rp 20,96 triliun).
Dari rencana tersebut, Khofifah memilih LRT, sebab MRT terlampau mahal dan trem berhadapan dengan kawasan padat, dan tidak bisa menjangkau antarkota.
"Nah, sedangkan kami butuh yang bisa menghubungkan wilayah aglomerasi Surabaya. Maka yang memungkinkan adalah dengan LRT,” tutur Khofifah sebelumnya.
Kota Surabaya
pembangunan LRT di Surabaya
Surabaya
Pemkot Surabaya
Pemprov Jatim
Jepang
Inggris
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Cak Eri
LRT
SURYA.co.id
Anggota Komisi B DPRD Jatim Indra Widya Agustina: UMKM Jadi Tulang Punggung Perekonomian Jawa Timur |
![]() |
---|
Pembukaan MOX 2025 Mahasiswa Baru UM Surabaya, Layang-layang Jadi Media Ekspresi |
![]() |
---|
Bikin Melongo, Hasil Rontgen Bocah Cacingan di Bengkulu, Cacing Gelang di Usus Halus dan Besar |
![]() |
---|
Situasi Sulit Pecco Bagnaia, Hilang Kesabatan dan Tinggalkan Garasi Ducati |
![]() |
---|
Serapan 62 Ribu Ton Tuntas Sebelum Musim Giling, Pemprov Jatim Lindungi Petani Dari Gula Rafinasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.