Bikin Melongo, Hasil Rontgen Bocah Cacingan di Bengkulu, Cacing Gelang di Usus Halus dan Besar

Hal I ni diketahui setelah pihak Rumah Sakit M. Yunus Bengkulu mengumumkan hasil rontgen.

Editor: Wiwit Purwanto
Tribun Bengkulu
BALITA CACINGAN - Balita warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Seluma, mengidap penyakit aneh dengan mengeluarkan cacing gelang dari hidung dan mulut. Direktur RSUD Tais mengecek langsung kondisi pasien di ruang perawatan. 

SURYA.CO.ID – Heboh kasus dua balita di Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu, karena ada cacing yang keluar melalui muntah dan buang air besar. 

Hal I ni diketahui setelah pihak Rumah Sakit M. Yunus Bengkulu mengumumkan hasil rontgen.

Rontgen, atau dikenal juga sebagai X-ray, adalah prosedur pencitraan medis yang menggunakan radiasi elektromagnetik untuk menghasilkan gambar bagian dalam tubuh.

Pemeriksaan ini umum digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi kesehatan, terutama yang berkaitan dengan tulang, sendi, dan organ dalam.

Dokter spesialis bedah anak RSMY, dr Wahyu, menjelaskan pasien pertama, KS (1 tahun 8 bulan), awalnya dirujuk karena diduga mengalami sumbatan pada saluran pencernaan.

Baca juga: 3 Pejabat Bengkulu yang Buru-buru Respon Kasus Balita Tubuh Penuh Cacing, Keluar di Hidung dan Mulut

Dari hasil pemeriksaan di IGD, KS diketahui mengalami demam, muntah, perut kembung, serta kondisi tubuh yang lemah.

"Hasil rontgen dan USG menunjukkan banyak sekali cacing di dalam usus halus maupun usus besar. Jenisnya ascaris, atau cacing gelang, bahkan ada yang berdiameter 0,4 sampai 0,5 cm dengan panjang mencapai 30 cm. Awalnya kami sempat mempertimbangkan operasi, namun setelah diskusi dengan tim, kami memberikan terapi obat cacing terlebih dahulu," kata dr Wahyu dalam prescon di RSMY Bengkulu, Rabu (17/9/2025).

Ia menjelaskan, sejak malam pertama perawatan, KS langsung mengeluarkan banyak cacing, melalui muntah dan buang air besar.

Kondisi yang semula kritis berangsur membaik, bahkan kini KS sudah bisa merespons, menangis, dan bergerak.

"Sumbatan yang dikhawatirkan tidak terjadi. Kalau dengan terapi obat pasien terus membaik, maka operasi tidak diperlukan," jelasnya.

Baca juga: Rezeki Nomplok Keluarga Raya, Balita Meninggal Karena Tubuh Penuh Cacing, Kementerian Turun Tangan

Sementara itu, pasien kedua, AP (4 tahun), yang merupakan kakak KS, juga akan dirujuk ke RSMY tak lama berselang.

Namun karena ruang ICU RSMY penuh, dokter merujuk AP ke RS Ummi Bengkulu, mengingat dr Wahyu juga bekerja di rumah sakit tersebut.

"Untuk pasien penanganan juga dimulai dengan terapi obat cacing. Operasi akan menjadi pilihan terakhir bila obat tidak berhasil," tambah dr Wahyu.

Sebagai informasi, hingga Rabu (17/9/2025), kedua pasien masih dalam pemantauan ketat tim medis.

Kondisinya disebut sudah menunjukkan banyak perkembangan positif.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved