50 Mahasiswa Kedokteran Gigi Internasional Ikuti Stovit Summer Course and Camp di Surabaya

Program bertaraf internasional ini menghadirkan kombinasi kegiatan akademik, budaya, hingga pengabdian masyarakat. 

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Sulvi Sofiana
SUMMER PROGRAM DOKTER GIGI - Mahasiswa kedokteran gigi dari 10 negara mengikuti pembukaan Stovit Summer Course and Prosthodontics Summer Camp 2025 di FKG Unair, Senin (25/8/2025). Kegiatan ini diikuti lebih dari 50 mahasiswa kedokteran gigi dari 10 negara, di antaranya Filipina, Malaysia, Nepal, Jepang, Vietnam, Inggris, Yunani, dan Indonesia. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga (FKG Unair) kembali menyelenggarakan program internasional Stovit Summer Course and Prosthodontics Summer Camp 2025 pada 25–28 Agustus 2025. 

Kegiatan ini diikuti lebih dari 50 mahasiswa kedokteran gigi dari 10 negara, di antaranya Filipina, Malaysia, Nepal, Jepang, Vietnam, Inggris, Yunani, dan Indonesia.

Ketua Panitia, drg Nadia Kartika Sari, menjelaskan bahwa program ini menjadi salah satu bentuk student exchange yang rutin digelar setiap tahun.

Program bertaraf internasional ini menghadirkan kombinasi kegiatan akademik, budaya, hingga pengabdian masyarakat. 

“Kalau tahun lalu ada 43 peserta, tahun ini meningkat jadi 50 dari sekitar 10 negara. Mereka tidak hanya belajar di kampus, tapi juga mendapat pengalaman budaya seperti kelas batik, Independence Day Competition, hingga pengabdian masyarakat di SD Muhammadiyah 4 Surabaya. Kami ingin kegiatan ini tidak sekadar akademis, tapi juga mempererat jejaring dan memberi exposure internasional bagi mahasiswa,” ujarnya usai pembukaan program di FKG Unair, Senin (25/8/2025).

Baca juga: FKG Unair Luluskan 85 Dokter Gigi Spesialis untuk Atasi Kesenjangan di Daerah

Nadia menambahkan, peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan klinis prostodonti, ortodonti, periodonsia, dan bedah mulut, tetapi juga diajak mengenal kekayaan budaya lokal melalui kelas batik, tur Kota Surabaya, malam budaya, hingga wisata ke Gunung Bromo. 

Selain itu, program ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pariwisata Surabaya dan Balai Surabaya Single City (BSSC). 

“Kami ingin mengenalkan Surabaya sebagai kota yang ramah mahasiswa internasional, sekaligus menjadikan acara ini wadah pertukaran budaya yang lebih luas,” imbuhnya.

Baca juga: FKG Unair Gandeng Pemkab Pasuruan dan PDGI, Edukasi Kesehatan Gigi dan Penanganan Bibir Sumbing

Sementara itu, Dekan FKG Unair, Prof. Dr. Muhammad Luthfi, drg., M.Kes., PBO, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen kampus dalam mendorong kolaborasi global.

“Di era globalisasi, mahasiswa harus siap berkompetisi, tidak hanya di level nasional tapi juga internasional. Program ini konsisten kami laksanakan setiap tahun dan alhamdulillah selalu meningkat jumlah pesertanya. Tahun ini ada 50 mahasiswa dari 18 universitas di Eropa, Asia, hingga Timur Tengah. Ini menjadi ruang kolaborasi akademik sekaligus memperkuat hubungan antarbangsa,” jelasnya.

Baca juga: Dental Conference 2025, FKG Universitas Ciputra Surabaya Tekankan Kewirausahaan

Rangkaian kegiatan ditutup dengan program pengabdian masyarakat berupa edukasi kesehatan gigi untuk siswa sekolah dasar, sekaligus penganugerahan Mr. & Ms. International Friendship sebagai penghargaan bagi peserta yang paling merepresentasikan semangat persahabatan lintas bangsa.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved