Pemkot Surabaya Usulkan Pemerintan Pusat Bantu Bangun Sirkuit GBT Naik Kelas, DPR RI Mendukung

Pemerintah Kota Surabaya, Jatim, mengusulkan pemerintah pusat membantu renovasi sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi skala internasional. 

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
TERIMA KUNJUNGAN - Sekretaris Daerah Surabaya Lilik Arijanto menerima kunjungan Komisi X DPR RI, Kamis (18/9/2025). Pada pertemuan di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur tersebut, muncul usulan bantuan dari pemerintah pusat untuk renovasi sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur (Jatim), mengusulkan pemerintah pusat membantu renovasi sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi skala internasional. 

Sirkuit yang mulai digunakan untuk kejuaraan kecil maupun latihan sejak 2019 tersebut, diharapkan dapat naik kelas.

"Selama ini, Bapak Wali Kota (Eri Cahyadi) telah menyiapkan sirkuit yang digunakan anak-anak, yang sebelumnya balapan liar di jalanan, untuk berlatih di sirkuit resmi. Namun, dari teman-teman komunitas (otomotif) kemudian juga berharap ada peningkatan kualitas sirkuit," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Hidayat Syah ketika menerima kunjungan kerja Komisi X DPR RI, Kamis (18/9/2025).

Mengacu pada klasifikasi Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) yang biasa dipakai untuk lintasan balap motor, sirkuit GBT baru masuk grade 2. Baik dari sisi keselamatan, panjang lintasan, fasilitas dan kapasitas event.

Menurut Hidayat, klasifikasi tersebut membuat sirkuit kebanggaan arek-arek Surabaya ini belum bisa menyelenggarakan event internasional. 

"Yang kami punya baru 2.1, sedangkan mereka ingin menjadi 4.2 dan pemanjangan sehingga bisa untuk drag race dan road race karena minat ini luar biasa," kata Hidayat.

Berdasarkan perhitungannya, kebutuhan anggaran pengembangan sirkuit tersebut sekitar Rp 35 miliar. 

"Meskipun tidak banyak, namun ini sangat berarti bagi kami," kata Hidayat di forum yang dipimpin Sekda Surabaya Lilik Arijanto tersebut.

Komisi X DPR RI mendukung hal tersebut. Anggota Komisi X DPR RI, Reni Astuti, menilai Surabaya layak memiliki sirkuit bertaraf nasional maupun internasional. 

"Surabaya itu punya kontribusi besar di bidang olahraga," kata Reni ditemui di tempat yang sama.

"Infrastruktur di Surabaya ini sebenarnya juga luar biasa. Dengan APBD yang dimiliki, bahkan kita memiliki GOR sepak bola dengan standar FIFA yang sudah dipakai dalam beberapa pertandingan," imbuh mantan pimpinan DPRD Surabaya ini.

Selama ini, sirkuit GBT banyak digunakan untuk mewadahi anak-anak yang sebelumnya menggelar balapan liar di jalanan. 

Besar harapan, hal tersebut bisa ditingkatkan menjadi lebih profesional.

"Pemuda kita ini kan macam-macam, punya banyak potensi, punya punya banyak bakat gitu. Makanya, kemudian (balapan liar) di Surabaya sudah berkurang, berapa waktu tahun yang lalu punya sirkuit sebenarnya untuk kemudian menampung," tegas Reni.

"Namun, sarana itu belum sempurna. Dikatakan, luasannya kurang, sehingga sekali ngegas itu wes tekan (sudah mencapai finish) gitu loh ya, sehingga kemudian belum begitu maksimal," tutur politisi asal Surabaya ini.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved