Berita Viral
Tabiat Kiper Muda Rizki Nurfadhilah, Kebohongannya Terungkap, Tidak Ada Penyiksaan
Nyatanya Kiper Fadhil pemuda asal Babakan Cilisung, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat bukanlah korban TPPO.
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Ringkasan Berita:
- Ia juga mengakui dirinya ke Kamboja bukan karena jebakan namun atas kemauan sendiri.
- Diakui Rizki, ia tidak dianiaya sama sekali selama di Kamboja.
- Cerita bohong itu disampaikan Rizki ke orangtuanya agar bisa cepat pulang.
SURYA.co.id - Polda Jabar mengungkap kebohongan kiper muda Rizki Nurfadhilah (18) yang disebut-sebut jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.
Nyatanya Kiper Fadhil pemuda asal Babakan Cilisung, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat bukanlah korban TPPO.
Pengakuannya ke keluarga di Bandung termasuk mengalami penyiksaan ternyata
bohong adanya.
Rizki Nurfadhilah juga sudah mengaku dirinya ke Kamboja bukan karena jebakan namun atas kemauan sendiri.
Terkini Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan mengungkap satu per satu tabiat kebohongan Rizki Nurfadhilah.
Baca juga: Kronologi Kiper Muda di Bandung TPPO Dijual ke Kamboja, Ditawari Klub Profesional Di Medan
Rupanya Rizki Nurfadhilah sejak Oktober mendaftar untuk bekerja di perusahaan scammer di Kamboja.
Tapi kepada orangtuanya, Rizki mengaku dirinya akan dikontrak menjadi pesepakbola di Medan.
"Rizki ini bukan korban TPPO. Rizki mengakui yang bersangkutan berbohong kepada orangtua, meminta izin untuk berangkat ke sepak bola di Medan. Tetapi sesungguhnya Rizki mendaftarkan ke perusahaan PT yang ada di Kamboja secara pribadi sebagai scammer. Tetapi yang bersangkutan mengaku sudah tidak betah bekerja di situ," kata Kombes Hendra Rochmawan dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas.com, Kamis (20/11/2025).
Kejadian Penyiksaan Juga Bohong
Adapun soal cerita Rizki ke orangtuanya bahwa ia mendapatkan penyiksaan selama bekerja di Kamboja, Rizki meralatnya.
Diakui Rizki, ia tidak dianiaya sama sekali selama di Kamboja.
Baca juga: Respon Cepat 3 Pejabat Bantu Rizki, Kiper Jebolan Persib Jadi Korban TPPO, Dedi Mulyadi Janjikan Ini
Cerita bohong itu disampaikan Rizki ke orangtuanya agar bisa cepat pulang.
Pihak KBRI pun sudah memeriksa secara menyeluruh perihal kondisi fisik Rizki.
Bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada Rizki.
"Apa yang disampaikan adanya kekerasan, penyiksaan yang bersangkutan, setelah diperiksa secara fisik, Rizki mengakui itu tidak ada. Sudah diperiksa detail itu tidak ada (penyiksaan)," imbuh Kombes Hendra Rochmawan.
Kini Rizki tengah menunggu proses kepulangan ke Indonesia.
Adapun biaya kepulangan dan prosesnya saat ini sedang diurus oleh KBRI serta kepolisian Polda Jabar.
"Masih perlu adanya surat, menunggu proses administrasi, surat perjalanan pengganti passport biar nanti dipulangkan ke Indonesia," ujar Kombes Hendra Rochmawan.
"Kami akan membiayai kepulangan dari yang bersangkutan, berkoordinasi dengan hubinter. Insya Allah dalam waktu dekat rencana kepulangan tanggal 22 (November), semoga betul-betul tercapai," sambungnya.
Saat ini Rizki telah aman berada di KBRI Kamboja.
Pihak kepolisian pun membagikan foto terbaru Rizki setelah tinggal di KBRI.
"Rizki sedang ada di KBRI dan dalam keadaan sehat, baik, wajahnya cerah. Kami selalu berkoordinasi dengan KBRI di sana untuk memastikan," imbuh Kombes Hendra Rochmawan.
Perihal alasannya memviralkan soal jadi korban TPPO, Rizki mengurai penjelasan.
"Sadar betul yang bersangkutan itu mendaftarkan ke PT dia menjadi scammer di Kamboja. Tapi dia tidak betah, akhirnya dia membuat status di media sosial, bahwa dia seakan-akan korban TPPO, ini untuk menarik perhatian publik," ungkap Kombes Hendra Rochmawan.
Klarifikasi Rizki Nurfadhilah
Sebelumnya, Rizki telah mengurai klarifikasi di akun media sosialnya soal isu jadi korban TPPO di Kamboja.
Diungkap Rizki, ia berangkat ke Kamboja tanpa paksaan atau jebakan dari siapapun.
Rizki juga membantah dirinya jadi korban kekerasan selama bekerja.
"Nama saya Rizki Nurfadhilah asal dari Bandung. Berangkat ke sini tidak ada pemaksaan apalagi kekerasan. Intinya saya pengin pulang ke sana karena saya tidak betah di sini," ungkap Rizki.
Adapun alasannya berbohong mengaku jadi korban TPPO, Rizki blak-blakan.
Pemuda usia 18 tahun itu berujar bahwa ia sudah tidak betah tinggal di Kamboja.
"Saya ingin meluruskan masalah yg terkait viral di Indonesia, saya sebenernya gak disiksa dan gak diapa-apain cuma saya pengen pulang aja karena gak betah," akui Rizki.
Kabar Rizki Nur Fadhilah diduga terjerat TPPO juga mendapat tanggapan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi membantah kabar yang menyebut Rizki Nur Fadhilah menjadi korban TPPO di Kamboja.
Sebab, menurutnya, Rizki bekerja di salah satu perusahaan di Kamboja, tapi diduga tidak betah sehingga memilih pulang.
Mengenai kondisi Rizki, Dedi Mulyadi mengungkapkan, pemuda itu aman dan telah berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
"Dan saya sampaikan Rizki bukan korban TPPO atau perdagangan orang."
"Dia bekerja biasa di sebuah perusahaan di Kamboja dan dimungkinkan, saya kalimatnya dimungkinkan, dia itu tidak betah di tempat kerjanya dan akhirnya ingin pulang ke Indonesia," ungkap Dedi Mulyadi dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Kamis (20/11/2025).
TPPO
kiper dijual ke kamboja
Rizki Nurfadhilah
Meaningful
Kiper Muda Rizki Nurfadhilah
surabaya.tribunnews.com
| Alasan Roy Suryo dan 7 Tersangka Kasus Ijazah Palsu Dicekal Polisi Pergi ke Luar Negeri |
|
|---|
| Temuan Baru Kematian Yuda yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Dalam Pohon Aren, Tak Ada Kekerasan |
|
|---|
| Sosok Bupati Rusdi Sutejo yang Minta Cak Sholeh Datang ke Pasuruan Konfirmasi Guru SD Viral Nur Aini |
|
|---|
| Sosok Bonatua Silalahi yang Teliti Ijazah Jokowi Tapi Malah Dapat Data Sampah, Gugat UU Pemilu |
|
|---|
| Akhirnya AKBP Basuki Ditahan Imbas Kematian Dosen Untag Semarang di Hotel, Seatap Tanpa Pernikahan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Respon-Cepat-3-Pejabat-Bantu-Rizki-Kiper-Jebolan-Persib-Jadi-Korban-TPPO-Dedi-Mulyadi-Janjikan-Ini.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.