Mirip Nur Aini Guru SD Tempuh Jarak 57 Km, Ini Sosok Syaiful Guru Madrasah Tempuh 100 Km ke Sekolah

SURYA.co.id - Kisah Nur Aini, guru SDN Mororejo II, Pasuruan, Jawa Timur, yang harus menempuh jarak 57 Km untuk ke sekolah sedang ramai jadi sorotan.

Perjuangan Nur Aini membuat warganet kagum sekaligus miris.

Ia harus menempuh jarak sejauh itu demi mencerdaskan generasi muda penerus bangsa.

Namun, ternyata Nur Aini bukan satu-satunya guru yang mengalami hal demikian.

Di Provinsi Bangka Belitung, ada seorang guru Madrasah Ibtidaiyah bernama Syaiful Bachrudin.

Melansir dari laman babel.kemenag.go.id, Syaiful merupakan sosok pendidik yang baru saja menerima penghargaan Guru Berdedikatif dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bangka Belitung dalam acara puncak tasyukuran Hari Amal Bakti (HAB) di Desa Terak pada Rabu malam, (8/1/2025).

Ia telah mengabdikan dirinya selama bertahun-tahun di MIN 1 Bangka Selatan dengan dedikasi luar biasa.

Setiap hari, Pak Syaiful panggilan akrabnya menempuh perjalanan dari kediamannya di Selindung, Pangkalpinang ke tempat mengajar di Pangkal Buluh, Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan.

Baca juga: Fakta Sebenarnya Nur Aini Guru SD yang Ngeluh Tempuh Jarak 57Km, Ternyata Jalani Sidang Indisipliner

Total jarak yang ditempuhnya mencapai 100 kilometer pulang-pergi, namun hal ini tidak pernah menyurutkan semangatnya dalam mendidik.

"Bagi saya, mengajar bukan sekadar profesi, tetapi panggilan jiwa untuk membentuk generasi yang berilmu dan berakhlak mulia. Jarak dan waktu bukan halangan, yang terpenting adalah komitmen untuk mendidik anak-anak," ungkap Pak Syaiful saat ditemui diruangnya.

Kepala MIN 1 Bangka Selatan, Ibu Herlina Agustina, mengungkapkan,

"Pak Syaiful adalah sosok guru yang luar biasa. Meskipun jarak tempuh dari rumah ke sekolah cukup jauh, beliau selalu hadir tepat waktu dan bahkan sering datang lebih awal.

Beliau tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik dengan hati. Komitmennya dalam membimbing siswa sungguh patut diteladani."ujarnya

"Penghargaan ini bukan tujuan, melainkan amanah untuk terus berbuat lebih baik lagi. Melihat perkembangan dan kemajuan anak-anak didik adalah energi tersendiri bagi saya.

Saya berharap bisa terus memberikan yang terbaik bagi anak didik dan dunia pendidikan," tutup Pak Syaiful dengan rendah hati.