Berita Viral

Perjuangan Eva Nandha Anak Tukang Bangunan Jadi Wisudawan Terbaik UNESA Raih IPK 3,91

Eva Nandha Jalma Yael, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), yang berhasil menjadi wisudawan terbaik IPK 3,91.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Tangkap layar laman Unesa
WISUDAWAN TERBAIK - Eva Nandha Anak Tukang Bangunan Jadi Wisudawan Terbaik UNESA Raih IPK 3,91 

Menariknya, dimensi normatif muncul sebagai faktor dominan dalam mempertahankan loyalitas karyawan, berbeda dari penelitian sebelumnya yang menekankan dimensi afektif.

Eva juga menyoroti rendahnya aspek penghargaan dan kondisi kerja dalam persepsi dukungan organisasi. Ia berharap temuannya memberi masukan bagi perusahaan.

“Saya ingin hasil penelitian ini bisa menjadi bahan refleksi praktis bagi perusahaan untuk memperkuat manajemen SDM,” imbuhnya.

Selain skripsi, Eva terlibat dalam penelitian lain, yaitu “Emotional Regulation Among Athletes with Disabilities” dan “The Effect of Communication on Work Effectiveness.” Salah satu penelitian itu dipresentasikan pada International Conference on Psychology and Education (ICPE) 2022.

Di luar akademik, Eva aktif dalam berbagai kegiatan. Ia pernah menjadi fasilitator pelatihan di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Surabaya, magang sebagai HR Recruitment Intern di PT Transcon Indonesia, dan bekerja sebagai Talent Acquisition Specialist di PT Kiat Ananda Cold Storage.

Menurut Eva, pengalaman tersebut menekankan pentingnya attitude dan etika kerja. Ia menilai kemampuan teknis bisa dipelajari, namun karakter adalah hal yang harus dijaga.

Sebagai penerima KIP Kuliah, masalah finansial menjadi tantangan tersendiri.

Eva mengatasinya dengan bekerja paruh waktu dan mengikuti magang berbayar. Ia membagi waktu dengan membuat skala prioritas: pendidikan di posisi utama, kemudian organisasi dan pekerjaan.

Ketika ditanya rahasia prestasi akademiknya, Eva menyebut dua hal.

“Usaha dan konsisten,” ujarnya singkat.

Ia juga memberikan pesan untuk mahasiswa Psikologi Unesa agar tetap fokus pada proses.

“Kenali dirimu, kapasitas, minat, dan tujuanmu. Tidak semua bunga mekar bersamaan karena setiap orang punya waktunya sendiri untuk tumbuh. Jadi hargai setiap langkah kecilmu dan tetap semangat,” pungkasnya.

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved