Dewi Yunani dan Essential Oil Jadi Inspirasi Busana di Graduation Show 2025 FIK Ubaya Surabaya

FIK Ubaya Surabaya menggelar peragaan busana tahunan bertajuk Graduation Show 2025 dengan tema 'Revive'.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
Ubaya
GRADUATION SHOW - Para model memperagakan koleksi karya mahasiswa dalam Graduation Show 2025 bertema “Revive” yang digelar Program Desain Fashion dan Produk Lifestyle FIK Ubaya di Chameleon Hall, Tunjungan Plaza 6, Surabaya, Sabtu (8/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Acara Graduation Show 2025 FIK Ubaya bertema 'Revive' (menghidupkan kembali).
  • Terinspirasi tiga dewi takdir Yunani (Moirai) melambangkan kelahiran, hidup, & mati.
  • Mengusung nuansa tenang yang terinspirasi aroma lavender dan bergamot essential oil. Menggunakan kain organza bermotif cetak & teknik laser cut untuk menciptakan ruffle yang lembut.
  • Total 204 karya dipamerkan (177 busana & 27 aksesori), melibatkan 25 desainer tugas akhir, 25 desainer LCDP, serta desainer draping dan aksesoris.

 

SURYA.co.id | SURABAYA – Program Desain Fashion dan Produk Lifestyle Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) menggelar peragaan busana tahunan bertajuk Graduation Show 2025 dengan tema 'Revive'.

Ada dua koleksi yang menarik perhatian datang dari Angelin Sovina dan Evelyn Patricia Cengnata. Angelin menampilkan koleksi berjudul 'Moira', sementara Evelyn menghadirkan koleksi 'Tranquil'.

Baca juga: 5 Mahasiswa Ubaya Lolos P2MW Berkat Parfum Ramah Lingkungan Dauroma

Angelin mengungkapkan Moira terinspirasi dari kisah tiga dewi Yunani Moirai, yang melambangkan keseimbangan antara kelahiran, kehidupan, dan kematian.

Ia memadukan warna hitam dengan warna kontras untuk menggambarkan tahapan hidup manusia.

“Dewi Clotho digambarkan dengan bunga dan warna pastel sebagai lambang harapan dan kelahiran. Dewi Lachesis diwujudkan lewat potongan lingkaran berwarna primer yang melambangkan kehidupan yang berulang, sedangkan Dewi Atropos tampil dengan nuansa gelap sebagai simbol kematian,” jelas Angelin, Senin (10/11/2025).

Dalam proses kreatifnya, Angelin menggunakan teknik unik bernama tulle braid.

“Setelah dipilin, tulle diuntai membentuk jaring yang dipasang pada bagian kantong dan panel celana. Tulle braid menjadi simbol benang kehidupan manusia yang lembut, rapuh, namun tak terpisahkan dari takdir,” ujarnya.

Sementara itu, Evelyn menonjolkan nuansa tenang lewat koleksi 'Tranquil' yang terinspirasi dari aroma lavender dan bergamot essential oil.

Untuk menghadirkan kesan lembut dan menenangkan, ia menggunakan kain organza dengan motif hasil proses printing menyerupai semburan minyak esensial.

“Pemotongan kain organza dengan laser cut cukup menantang karena butuh ketelitian dan kesabaran tinggi. Teknik ini saya gunakan untuk menciptakan ruffle yang flowy seperti essential oil, bergerak bebas tapi tetap rapi dan anggun,” tutur Evelyn.

Mengusung tema besar 'Revive', ajang ini juga menekankan nilai keberlanjutan.

Kembali ke Alam

Ketua pelaksana Graduation Show 2025, Dewa Ayu Putri Saraswati, menjelaskan bahwa seluruh elemen acara dirancang untuk menggambarkan semangat kembali ke alam.

“Dalam dunia desain, tema ini menekankan keseimbangan antara inovasi dan keberlanjutan untuk menghidupkan keindahan yang autentik dan bertanggung jawab. Kami juga menggunakan bahan dari hasil daur ulang pakaian serta serat alami,” ungkapnya.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Graduation Show 2025 juga menampilkan karya dari kategori Project Accessories Design.

Total terdapat 204 karya yang dipamerkan, terdiri dari 177 busana dan 27 aksesori.

Dari jumlah itu, 25 desainer tugas akhir masing-masing menampilkan lima busana, disusul 25 desainer Local Content Design Product (LCDP), serta 27 desainer draping da1n aksesoris.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved