PB XIII Hangabehi Meninggal Dunia
Sosok Raja Solo Pakubuwana XIII, Sempat Pulang Dan Masuk Rumah Sakit Lagi Hingga Wafat
Pakubuwana XIII memang mengalami komplikasi selama dirawat di rumah sakit.engembuskan napas terakhirnya pada usia 77 tahun sekitar pukul 07.30 WIB.
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Ringkasan Berita:
- Pakubuwana XIII sempat dirawat di rumah sakit sebelum tradisi Adang Dal digelar pada 7 September 2025.
 - Kemungkinan pemakaman Pakubuwana XIII akan digelar pada Selasa (4/11/2025) siang.
 - Pakubuwana XIII berada di rumah sakit hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Minggu pagi.
 
SURYA.co.id - Raja Keraton Solo, Sinuhun Pakubuwana XIII, meninggal dunia pada Minggu (2/11/2025) pagi, di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pakubuwana XIII mengembuskan napas terakhirnya pada usia 77 tahun sekitar pukul 07.30 WIB.
Kerabat Keraton Solo, KPH Eddy Wirabhumi, mengungkapkan Pakubuwana XIII memang mengalami komplikasi selama dirawat di rumah sakit.
Ia mengatakan Pakubuwana XIII sempat dirawat di rumah sakit sebelum tradisi Adang Dal digelar pada 7 September 2025.
Adang Dal adalah tradisi ritual kuno di Keraton Solo yang dilakukan setiap delapan tahun sekali pada Tahun Dal, di mana Sinuhun secara pribadi menanak nasi menggunakan pusaka leluhur Dandang Kiai Duda.
Baca juga: BREAKING NEWS - Raja Keraton Kasunanan Solo PB XIII Hangabehi Meninggal, Keluarga: Sudah Lama Sakit
Ritual ini bukan sekadar memasak, melainkan simbol penghormatan, doa, dan rasa syukur yang mendalam.
Namun, menurut Eddy, Pakubuwana XIII diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.
"(Kondisi) terakhir komplikasi, termasuk gula darahnya tinggi dan seterusnya, sudah sepuh juga," ungkap Eddy, Minggu, dikutip dari TribunSolo.com.
"Iya, cukup lama (dirawat). Sebelum Adang Dal beliau sempat masuk rumah sakit, kemudian lumayan sehat dan kondur (pulang)" imbuhnya.
Tetapi, Pakubuwana XIII kembali dirawat di rumah sakit setelah Adang Dal karena kondisinya memburuk.
Baca juga: SOSOK KGPAA Hamangkunegoro, Putra Mahkota Keraton Solo Disorot Bikin Status Nyesel Gabung Republik
Sejak saat itu, Pakubuwana XIII berada di rumah sakit hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Minggu pagi.
Eddy pun membenarkan, Pakubuwana XIII sudah sakit sejak lama.
"Namun, setelah acara Adang Dal itu beliau sakit lagi, masuk (rumah sakit) sampai sekarang (wafat). Sebenarnya sudah lama beliau sakit," tuturnya.
Lebih lanjut, Eddy mengungkapkan pihak keluarga Pakubuwana XIII saat ini sedang mendiskusikan prosesi adat yang digelar menuju peristirahatan terakhir almarhum.
Eddy mengatakan, kemungkinan pemakaman Pakubuwana XIII akan digelar pada Selasa (4/11/2025) siang.
"(Prosesi adat) sedang dibicarakan pagi ini. Kemungkinan besar di hari Selasa. Selasa besok kebetulan Selasa Kliwon, kemungkinan besar di atas jam 13.00 WIB," ungkap dia, masih dari TribunSolo.com.
Sebelum dimakamkan di Imogiri, Bantul, jenazah Pakubuwana XIII akan disemayamkan di Bangsal Maligi yang terletak di belakang Sasana Sewaka.
"Sebelum ke Imogiri, (jenazah disemayamkan) di belakang pendopo utama itu," ucap dia.
Sosok Pakubuwana XIII
Sinuhun Pakubuwana XIII merupakan salah satu putra tertua dari Sri Susuhunan Pakubuwana XII disingkat PB XII, raja terdahulu Keraton Solo.
Ia lahir pada 28 Juni 1948 di Kota Solo, dengan nama kecil Gusti Raden Mas (GRM) Suryadi.
Namun, namanya diganti menjadi GRM Suryo Partono oleh sang nenek, GKR Pakubuwana, setelah sakit-sakitan.
Seiring berjalannya waktu, saat Kasunanan Surakarta telah hidup berdampingan dengan sistem kenegaraan Republik Indonesia, sebuah keputusan adat atau paugeran ditetapkan pada 1979.
Dalam keputusan tersebut, GRM Suryo Partono, sebagai putra sulung dari Pakubuwana XII, dinyatakan berhak menyandang nama Hangabehi dengan gelar lengkap Kangjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH).
Artinya, ia merupakan pangeran tertua dan calon penerus takhta Keraton Solo.
Di lingkungan keraton, KGPH Hangabehi pernah menjabat sebagai Pangageng Museum Keraton Surakarta serta memegang berbagai posisi penting lainnya.
Ia juga pernah dianugerahi penghargaan Bintang Sri Kabadya I dari sang ayah, Pakubuwana XII, atas jasanya dalam menangani kebakaran besar yang menimpa Keraton Surakarta pada 1985.
Dari seluruh keturunan Pakubuwana XII, hanya Hangabehi yang memperoleh bintang kehormatan tersebut.
Di luar aktivitas keraton, Hangabehi pernah bekerja di Caltex Pacific Indonesia, Riau, sebelum kemudian menetap di Jakarta.
Ia juga menerima sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga nasional maupun internasional, termasuk gelar Doktor Kehormatan dari Global University (GULL), Amerika Serikat (AS).
Hangabehi resmi menjadi Raja Solo pada 2004, dengan nama Susuhunan Pakubuwana XIII.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kondisi Terakhir Raja Solo Pakubuwana XIII sebelum Wafat, Keraton: Sempat Pulang, tapi Masuk RS Lagi,
Raja Keraton Kasunanan Solo
Pakubuwana XIII
raja keraton solo wafat
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Meaningful
| Dejan Tumbas Kembali, Eduardo Perez Tidak Khawatir di Laga Persebaya Surabaya Vs Persis Solo | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| 2 Korban Longsor Desa Depok Trenggalek Ditemukan Tewas, Adik-Kakak Tertimbun di Ruang Tamu | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| BREAKING NEWS - Raja Keraton Kasunanan Solo PB XIII Hangabehi Meninggal, Keluarga: Sudah Lama Sakit | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Sambut Laga ke-100 Bruno Moreira Bersama Persebaya, Eduardo Perez: Tampil Maksimal Lawan Persis | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Buntut Wacana Purbaya Larang Impor Baju Bekas: Pedagang di Surabaya Menjerit, Anggota DPR Marah | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/raja-keraton-solo-wafat.jpg)
                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.