Perjalanan Dalang Kondang Ki Anom Suroto Hari Ini Tutup Usia, Pernah Tampil Di Lima Benua

Pesannya cuma satu, pokoknya rukun dengan keluarga dan anak-anak. Saya dan Mas Bayu disuruh melanjutkan perjuangan bapak lewat pagelaran pedalangan

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Instagram Anom Suroto dan Dokumen PKS
DALANG LEGENDARIS - (Kiri) dalang senior Ki Anom Suroto saat mementaskan pertunjukan wayang kulit. Ki Anom meninggal hari Kamis, 23 Oktober 2025, di Rumah Sakit Dr. Oen, Kota Solo, Jawa Tengah.  

 

Ringkasan Berita:
  • Dalang Kenamaan Ki anom Suroto tutup usia, Kamis (23/10/2025).
  • Ki Anom meninggal beberapa hari setelah dirawat di Rumah Sakit Dr. Oen di Kota Solo, Jawa Tengah, karena penyakit jantung.
  • Anom Suroto satu-satunya dalang yang pernah tampil di lima benua, antara lain di Amerika Serikat pada tahun 1991, di Jepang, Spanyol, Jerman Barat, Australia, dan Rusia.

SURYA.co.id – Maestro pedalangan Ki anom Suroto tutup usia, Kamis (23/10/2025). Sebelum meninggal Ki Anom Suroto sempat menyampaikan pesan terakhir kepada keluarganya.

Pesan itu diungkap oleh putra kelima Ki Anom, Ki Jatmiko Anom Saputro. Ada dua poin utama dalam pesan itu.

“Bapak kemarin masih bisa berbincang dengan saya. Pesannya cuma satu, pokoknya rukun dengan keluarga dan anak-anak. Saya dan Mas Bayu disuruh melanjutkan perjuangan bapak lewat pagelaran pedalangan,” kata Jatmiko dikutip dari Tribun Solo.

Menurut Jatmiko, ayahnya sudah lama tidak mementaskan wayang.

“Terakhir pentas sudah lama sekali, di Sukoharjo, tapi saya lupa tanggal pastinya. Yang jelas tahun ini, 2025,” kata dia.

Baca juga: Wayang Kulit Lakon Dewa Ruci Hibur Warga Duduksampeyan Gresik

Ki Anom meninggal beberapa hari setelah dirawat di Rumah Sakit Dr. Oen di Kota Solo, Jawa Tengah, karena penyakit jantung.

Jatmiko mengatakan sakit yang diderita Ki Anom tidak pernah dikeluhkan secara serius oleh ayahnya.

“Kira-kira pukul 07.00 WIB, bapak berpulang. Sudah lima hari dirawat di Rumah Sakit Kandang Sapi Dokter Oen. Sebenarnya beliau sudah lama sakit, tapi tidak pernah dirasakan. Riwayatnya sakit jantung,” ujar Jatmiko.

Jenazah almarhum akan dikebumikan pada hari yang sama di pemakaman keluarga di Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Juwiring adalah kampung halaman Ki Anom.

Adapun saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Makamhaji, Dukuh Timasan, RT 01 RW 19, Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca juga: Farel Yuda Kusuma, Pelajar Jombang yang Eksis Produksi Wayang Kulit Hingga Jadi Dalang

Jenazah akan dibawa dari rumah duka ke tempat pemakaman pada pukul 15.00 WIB.

Anom Suroto merupakan satu-satunya dalang yang pernah tampil di lima benua, antara lain di Amerika Serikat pada tahun 1991, dalam rangka pameran KIAS (Kebudayaan Indonesia di AS).

Ia pernah juga mendalang di Jepang, Spanyol, Jerman Barat, Australia, dan Rusia.


Sosok Ki Anom Suroto

Anom Suroto lahir di Klaten, Jawa Tengah, 11 Agustus 1948, sebagai anak seorang dalang bernama Ki Sadiyun Harjadarsana.

Dia juga dikenal sebagai kakak Ki Warseno Slenk, seorang dalang yang tak kalah kondang.

Anom Suroto pernah menjalani kursus pedalangan yang diselenggarakan Himpunan Budaya Surakarta (HBS), belajar secara tidak langsung dari Pasinaon Dalang Mangkunegaran (PDMN), Pawiyatan Kraton Surakarta, bahkan pernah juga belajar di Habiranda, Yogyakarta.

Dia sudah tampil di Radio Republik Indonesia (RRI) pada tahun 1968 dengan melewati persaingan ketat dalam seleksi.

Pada tahun 1978 dia diangkat sebagai abdi dalem Penewu Anon-Anon dengan nama Mas Ngabehi Lebdocarito.

Anom Suroto merupakan satu-satunya dalang yang pernah tampil di lima benua, antara lain di Amerika Serikat pada tahun 1991, dalam rangka pameran KIAS (Kebudayaan Indonesia di AS).

Ia pernah juga mendalang di Jepang, Spanyol, Jerman Barat, Australia, dan Rusia.

Khusus untuk menambah wawasan pedalangan mengenai dewa-dewa, Dr. Soedjarwo, Ketua Umum Sena Wangi, pernah mengirim Ki Anom Suroto ke India, Nepal, Thailand, Mesir, dan Yunani.

Pada Pilpres 2024 Ki Anom Suroto masuk dalam susunan Tim Kampanye Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN).

"Beliau salah satu tokoh paling aktif untuk mendorong perubahan di Solo, Ki Anom Suroto," ungkap Anies dalam konferensi pers pengumuman struktur Timnas AMIN, Selasa, (14/11/2023).

Penghargaan Ki Anom Suroto

- Satya Lencana Kebudayaan RI dari Presiden Soeharto (1995)

- Dalang kesayangan dalam Pekan Wayang Indonesia VI (1993)

- Anugerah nama Lebdocarito dari Keraton Surakarta (1997), diangkat sebagai Bupati Sepuh dengan nama baru Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Lebdonagoro.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Maestro Pedalangan Ki Anom Suroto Tutup Usia, Keluarga Ungkap Pesan Terakhirnya

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved