Berita Viral
Rekam Jejak Haiyani Rumondang, Eks Dirjen Kemnaker yang Dicurigai KPK Terima Rp 50 Juta Per Minggu
Inilah rekam jejak Haiyani Rumondang, mantan Dirjen Kemnaker yang dicurigai KPK menerima aliran dana Rp 50 juta per minggu.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
Skandal ini juga menyeret sejumlah pejabat tinggi di Kemnaker, termasuk Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel), yang diduga menerima Rp3 miliar serta satu unit motor Ducati Scrambler.
KPK kini telah menetapkan 11 tersangka dalam perkara dugaan pemerasan sertifikasi K3 ini. Berikut daftarnya:
Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG) – Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI
Fahrurozi (FRZ) – Dirjen Binwasnaker dan K3
Hery Sutanto (HS) – Direktur Bina Kelembagaan
Irvian Bobby Mahendro (IBM) – Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3
Gerry Aditya Herwanto Putra (GAH) – Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja
Subhan (SB) – Subkoordinator Keselamatan Kerja Dit Bina K3
Anitasari Kusumawati (AK) – Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja
Sekarsari Kartika Putri (SKP) – Subkoordinator
Supriadi (SUP) – Koordinator
Temurila (TEM) – pihak swasta dari PT Kem Indonesia
Miki Mahfud (MM) – pihak swasta dari PT Kem Indonesia
Seluruh tersangka dijerat dengan Pasal 12 huruf (e) dan/atau Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001, juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP dan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Rekam Jejak Haiyani Rumondang
Haiyani Rumondang adalah salah satu sosok perempuan berpengaruh di Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Lahir di Rantau Prapat, Sumatera Utara, pada 19 April 1964, ia dikenal sebagai birokrat yang konsisten memperjuangkan perlindungan tenaga kerja dan keselamatan kerja di Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan serta Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker & K3), sebuah posisi strategis yang mengawal pelaksanaan regulasi ketenagakerjaan sekaligus memastikan penerapan budaya K3 di dunia industri.
Perjalanan karier Haiyani di dunia ketenagakerjaan dimulai sejak lama. Sebelum menduduki jabatan sebagai Dirjen Binwasnaker & K3, ia pernah dipercaya sebagai Direktur Jenderal Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada periode 2015–2020. Bahkan sebelumnya, antara tahun 2010 hingga 2015, ia memimpin Direktorat Hubungan Industrial dan Penyelesaian Perselisihan sebagai Direktur. Di berbagai posisi itu, Haiyani dikenal aktif mendorong dialog sosial antara pemerintah, pengusaha, dan pekerja guna menciptakan hubungan industrial yang harmonis.
Pendidikan yang ditempuhnya menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pengembangan kapasitas diri. Haiyani menamatkan pendidikan sarjana di bidang Ilmu Komunikasi dari Universitas Sumatera Utara pada tahun 1987.
Ia kemudian melanjutkan studi ke luar negeri dan meraih gelar Master of Arts in Population and Human Resources Development Management dari University of Adelaide, Australia, pada periode 1994–1996.
Tak berhenti di situ, ia menempuh jenjang doktoral di Universitas Trisakti, dengan konsentrasi Ilmu Ekonomi dan Kebijakan Publik. Disertasinya berjudul “Analisis Kebijakan Publik terhadap Daya Tarik Investasi: Studi Kasus Metode Omnibus Law Bidang Upah Minimum” berhasil mengantarkannya meraih gelar doktor dengan predikat cum laude.
Selain menjalankan tugas struktural, Haiyani juga aktif dalam berbagai lembaga tripartit nasional. Ia pernah menjadi Ketua Dewan Pengupahan Nasional, anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional, serta terlibat dalam Lembaga Produktivitas Nasional.
Kiprahnya di forum nasional dan internasional menjadikannya salah satu pejabat perempuan yang paling berpengaruh dalam perumusan kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia.
Dalam berbagai kesempatan, Haiyani dikenal sebagai pemimpin yang lugas dan realistis. Ia tidak segan mengakui tantangan dalam regulasi ketenagakerjaan, seperti belum adanya aturan khusus yang mengatur sanksi bagi majikan yang melakukan kekerasan terhadap pekerja rumah tangga.
Baginya, pengawasan dan perlindungan tenaga kerja tidak hanya soal hukum, tetapi juga soal kemanusiaan dan kesetaraan.
Ketekunan dan konsistensi Haiyani Rumondang menjadikannya teladan bagi banyak perempuan di birokrasi. Ia menunjukkan bahwa kepemimpinan perempuan dapat hadir dengan integritas, kecerdasan, dan empati, sekaligus memberikan dampak nyata bagi pembangunan ketenagakerjaan nasional.
berita viral
Multiangle
Meaningful
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Mantan Dirjen Kemnaker
Haiyani Rumondang
pemerasan sertifikat K3
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Cara Daftar Magang Kemnaker 2025, Pemerintah Perpanjang Pendaftaran, Dapatkan Uang Saku Setara UMK |
![]() |
---|
Tabiat Kakek Tarman Dibongkar usai Nikahi Gadis 24 Tahun dengan Mahar Rp3 Miliar, Kades: Gede Omong |
![]() |
---|
Karier Meroket di Era Jokowi, Ini Sepak Terjang Arief Prasetyo Kepala Bapanas yang Dicopot Prabowo |
![]() |
---|
2 Alasan Menkeu Purbaya Berencana Bubarkan Satgas BLBI Bentukan Jokowi, Kritik Keras Soal Kinerja |
![]() |
---|
Apa Itu Satgas BLBI? Akan Dibubarkan Menkeu Purbaya karena Dianggap Cuma Buat Ribut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.