Berita Viral

Berani Jujur Soal Kekurangan Program MBG di Pangandaran, Inilah Rekam Jejak Bupati Citra Pitriyami

Berani jujur soal kekurangan program Makan Bergizi Gratis (MBG), inilah rekam jejak Bupati Pangandaran Citra Pitriyami.

Tribun priangan
KERACUNAN MBG - Bupati Pangandaran Citra Piriyami yang Berani Jujur Soal Kekurangan Program MBG di Pangandaran. 

SURYA.co.id - Berani jujur soal kekurangan program Makan Bergizi Gratis (MBG), inilah rekam jejak Bupati Pangandaran Citra Pitriyami.

Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, menanggapi serius kasus dugaan keracunan massal yang menimpa sejumlah siswa setelah menyantap hidangan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya.

Program MBG merupakan inisiatif nasional Presiden Prabowo Subianto untuk menekan angka stunting dan kemiskinan sekaligus memperbaiki status gizi anak-anak serta kelompok rentan di seluruh Indonesia.

Namun, peristiwa yang terjadi di Kabupaten Pangandaran baru-baru ini menjadi perhatian publik.

Delapan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Attarbiyah Leuwiliang, Kecamatan Cigugur, dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut pada Rabu (1/10/2025).

Dalam keterangannya kepada wartawan di Mapolres Pangandaran, Kamis (2/10/2025), Citra menyampaikan rasa prihatin sekaligus pengakuan mengejutkan terkait pelaksanaan MBG di daerahnya.

"Walaupun memang, jujur saja diawal pihak SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) ataupun pengelola MBG itu sama sekali tidak ada koordinasi," ungkap Citra, dikutip dari TribunJabar.id.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran belum pernah menerima informasi lengkap terkait jumlah dapur produksi maupun lokasi pengelolaan MBG di wilayahnya.

"Jadi kita tidak tahu dapur ada berapa, letaknya di mana, yayasannya punya siapa, jujur kita tidak tahu," ujarnya.

Citra bahkan mengaku baru berencana mengundang koordinator SPPG untuk meminta data tersebut sebelum insiden terjadi.

"Tadinya saya mau tanya, di kita itu ada berapa dapur? Baru mau mengundang, eh ternyata ada kejadian," katanya.

Baca juga: Berani Blak-blakan Kritik Program MBG, Inilah Rekam Jejak Sadewo Tri Lastiono Bupati Banyumas

Citra menegaskan bahwa peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi bersama agar tidak terulang di masa depan.

"Saya tidak akan menyalahkan siapa yang salah, tapi dengan kejadian ini menjadi evaluasi bersama agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari," ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Pemkab Pangandaran akan menurunkan tim satuan tugas (Satgas) untuk memantau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di lapangan.

"Mulai minggu ini, tim kita akan sering turun ke lapangan. Mau tidak mau, wayahna. Kita harus menjaga betul agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan dalam Program MBG ini," tegas Citra saat ditemui di Pangandaran, Sabtu (4/10/2025).

Sebelumnya, Pemkab sudah membentuk Satgas Percepatan Program MBG untuk memastikan distribusi dan kualitas makanan sesuai standar gizi nasional.

Kini, satgas tersebut akan diperkuat dengan mandat baru: melakukan evaluasi menyeluruh di setiap sekolah penerima manfaat MBG.

Citra menilai, kasus seperti ini bisa dicegah jika pengawasan internal dari pihak penyelenggara program dilakukan lebih ketat dan profesional.

Ia berkomitmen memastikan keamanan pangan menjadi prioritas utama.

"Insyaallah dalam minggu ini saya akan keluarkan surat tugas untuk satgas agar selalu berkoordinasi ke lapangan, termasuk ke SPPG. Ini untuk memastikan semua proses pengolahan dan distribusi makanan aman," jelasnya.

Berdasarkan laporan sementara, gejala keracunan mulai dirasakan para siswa sekitar pukul 08.30 WIB, sesaat setelah menyantap menu MBG yang terdiri dari nasi, capcay, ayam kecap, tahu, dan jeruk.

Delapan siswa yang menjadi korban adalah Salsa (10), Putri (11), Pika (11), Yola (8), M. Riska (9), Hamed (11), Ika (8), dan Aleksa (11).

Mereka segera dilarikan ke UGD Puskesmas Cigugur untuk mendapatkan perawatan medis.

Hingga Kamis (2/10/2025), tujuh siswa telah dipulangkan setelah kondisi membaik, sementara satu anak masih dirawat intensif di puskesmas.

Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Pangandaran telah mengambil sampel makanan serta sisa muntahan untuk diuji di laboratorium kesehatan daerah.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, Polres Pangandaran akan menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pengelola SPPG yang ada di wilayahnya. Langkah ini diambil untuk memperkuat sistem pengawasan dan mencegah kasus serupa terjadi kembali.

Sementara itu, Pemkab Pangandaran berkomitmen menjaga agar tujuan utama Program Makan Bergizi Gratis, meningkatkan gizi anak dan menekan stunting, tetap berjalan aman dan berkualitas.

Rekam Jejak Citra Pitriyami

Citra Pitriyami lahir di Ciamis, Jawa Barat pada 12 Juli 1983.

Wanita 42 tahun itu adalah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pendidikan:

  • SD Negeri Karangbenda,  Parigi, Pangandaran, Jawa Barat (1989–1995)
  • SMP Negeri 1 Parigi (1995–1998)
  • SMA Negeri 1 Parigi (1998–2001)
  • Universitas Jenderal Soedirman, Sarjana Hukum (2006)

Citra memulai karier dengan bekerja sebagai wiraswasta dan menjabat sebagai manajer pada 2010–2015.

Kakak dari penyanyi Cakra Konta Paryaman alias Cakra Khan itu kemudian bergabung ke PDI-P dengan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.

Citra akhirnya berhasil dilantik menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangandaran untuk masa jabatan 2019–2024.

Selanjutnya, Citra maju dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Bupati Pangandaran 2024, bersama rekan sesama anggota DPRD Ino Darsono sebagai calon wakil bupati.

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pangandaran 2024 itu, Citra-Ino terdaftar sebagai pasangan cabup dan cawabup nomor urut 1.

Mereka berhasil terpilih setelah unggul dari pasangan cabup dan cawabup nomor urut 2, Ujang Endin Indrawan- Dadang Solihat.

Citra-Ino pun resmi menjabat sebagai Bupati dan Wabup Pangandaran periode 2025–2030 sejak 20 Februari 2025, setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta.

Kasus dugaan keracunan massal di Pangandaran ini seolah menjadi pengingat bahwa niat baik dalam sebuah program nasional harus diiringi dengan kesiapan teknis yang matang.

Program Makan Bergizi Gratis sejatinya membawa harapan besar bagi masa depan anak Indonesia, menghapus kelaparan, menekan stunting, dan menumbuhkan generasi sehat.

Namun, tanpa koordinasi yang solid antara pusat dan daerah, tujuan mulia itu bisa berubah menjadi risiko di lapangan.

Pelajaran pentingnya adalah: keberhasilan sebuah program publik tidak hanya diukur dari seberapa cepat dijalankan, tetapi seberapa aman dan transparan prosesnya.

Dari kejadian di Pangandaran, publik berharap evaluasi berjalan terbuka, tanggung jawab dijalankan bersama, dan Program MBG bisa tetap berlanjut dengan standar yang lebih baik dan manusiawi.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved