Berita Viral

Motif Pembunuhan Brigadir Esco Menurut 2 Eks Jenderal Polri, Benarkah Briptu Rizka Punya PIL?

Dua eks jenderal Polri menganalisis motif pembunuhan Brigadir Esco yang diduga dilakukan sang istri yang juga anggota Polwan, Briptu Rizka Sintiyani.

Editor: Musahadah
kolase kompas TV/istimewa
MOTIF - Dua mantan Jenderal Polri, Susno Duadji (kiri) dan Anton Charliyan (kanan) menganalisis motif pembunuhan Brigadir Esco oleh sang istri, Briptu Rizka Sintiyani, 

Jeda beberapa jam, Briptu Rizka kembali mengabarkan kalau udah ada motor dan sepatu (Brigadir Esco), Mungkin dia sudah pulang.  Di situ terakhir," katanya. 

Setelah itu, Briptu Rizka tidak mengabarkan lagi keberadaan Brigadir Esco. 

Pihak keluarga baru mengetahui Brigadir Esco tidak ada beberapa hari setelahnya.

Dan puncaknya, jasad Brigadir Esco ditemukan dalam kondisi ada lilitan tali pada Minggu (24/8/2025). 

Lalu, pihak keluarga melaporkan hal itu ke polisi pada Senin (25/8/2025). 

Sementara Briptu Rizka tidak pernah melapor mulai dari hilangnya Brigadir Esco hingga ditemukan dalam kondisi tewas. 

Puncaknya, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) mengumumkan bahwa Briptu Rizka menjadi tersangka pembunuhan Brigadir Esco sebulan kemudian, yakni pada Senin (22/9/2025). 

Diakui Syamsul, dari awal ditemukannya jenazah Brigadir Esco, dia sudah menyangka anaknya tewas dibunuh. 

Dia yakin pelaku pembunuhan anaknya, bukan hanya sang menantu, tapi ada tersangka lain. 

Hal ini setelah dia mendapati ada barang bukti di TKP 1 yang melekat di tubuh korban dan di TKP 2 berupa bercak darah di handuk anak korban. 

Terkait motif, Syamsul menyerahkannya ke polisi. 

Namun dia meragukan jika pembunuhan itu berkaitan dengan tugas korban di unit intel Polsek Sekotong.  

"Dilihat pribadi amak saya, gak ada masalah kalau terkait tugas yang sedang diemban. Dari pribadinya, sepak terjang dan pergaulan. Berani jamin lah tidak terkait gembong narkoba. Kami yakin sebagai orangtua," katanya. 

Disinggung tentang prahara rumah tangga antara anaknya dan pelaku (Briptu Rizka),  diakui Syamsul memang ada bentrok sedikit, namun itu dinilai masih wajar. 

"Sering terjadi keluhan kedua belah pihak. Saya anggap biasa, wajar suami istri cek-cok faktor ekonomi. 
Kami gak terlalu kut campur urusan mereka," katanya. 

Karena belum jelas motifnya, Syamsul berharap polisi bisa segera mengungkapnya. 

"Mohon motif sebenarnya dari pihak kepolisian jangan sampai disembunyikan, dipublikasi secara terang benderang. Apapun bentuk motifnya, melibatkan pihak pori atau keluarga kami. Silakan dijelaskan apa adanya," tukasnya. 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved