Berita Viral
Rekam Jejak Alvin Akawijaya, Bupati Buton yang Viral Dilaporkan Hilang, Ternyata Sedang Lakukan Ini
Inilah Rekam Jejak Alvin Akawijaya, Bupati Buton yang Viral Dilaporkan Jadi Orang Hilang. Terungkap ternyata sedang lakukan ini.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Puluhan warga bersama sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kepemudaan mendatangi Mapolres Buton pada Kamis (18/9/2025).
Mereka membuat laporan orang hilang terhadap Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra.
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buton, Muhammad Muzli, menyampaikan alasan di balik laporan itu.
Menurutnya, beberapa pekan terakhir sang bupati tidak terlihat di kantor maupun menempati rumah jabatan.
Selain laporan resmi, warga juga menyebarkan pamflet orang hilang di sejumlah titik keramaian.
Alvin Buka Suara Soal Ketidakhadirannya
Setelah ramai menjadi sorotan publik, Alvin akhirnya memberikan penjelasan. Ia mengungkapkan bahwa dirinya berada di Jakarta untuk mencari solusi atas persoalan keuangan yang tengah membelit daerah.
"Kita ini daerah kecil, dengan APBD terdiri dari dua sumber, yaitu dana transfer daerah dan pendapatan asli daerah (PAD).
Dari total itu, hanya 4 persen berasal dari PAD, sementara 96 persen sisanya dari transfer pusat," jelas Alvin saat ditemui di rumahnya, Minggu (21/9/2025), melansir dari Kompas.com.
Menurut Alvin, kondisi defisit dan utang yang diwarisi dari pemerintahan sebelumnya menjadi beban besar bagi Kabupaten Buton. Ia menyebut angka defisit mencapai Rp 22 miliar.
"Hal ini membuat saya sebagai pemimpin agak panik juga. Kalau saya hanya duduk di belakang kursi, tidak ke pusat, tidak membuka jaringan, bertanya ke kementerian, lalu siapa yang akan membantu Buton?" tegasnya.
Hasil Pertemuan di Jakarta
Selama hampir dua pekan di Jakarta, Alvin mengaku aktif menjalin komunikasi dengan kementerian, salah satunya Direktorat Jenderal Bina Marga.
Dari pertemuan tersebut, Buton mendapat bantuan lewat program Inpres Jalan Daerah (IJD).
"Alhamdulillah, saya sudah ke Dirjen Bina Marga dan mendapatkan bantuan peningkatan jalan di Stadion 2.
Ini bukti bahwa saya tidak hanya menghilang, tetapi ada laporan nyata dari pekerjaan saya di Jakarta," ungkap Alvin.
Ia menegaskan bahwa masalah defisit anggaran maupun pembangunan infrastruktur adalah tanggung jawab kepala daerah. Karena itu, ia meminta masyarakat memahami langkah yang diambilnya.
"Tolong jangan lupakan apa yang saya kerjakan di Jakarta. Semua ada laporannya," tambahnya.
Alvin pulang ke daerah pada Sabtu malam (20/9/2025).
Sehari setelahnya, ia langsung menghadiri peringatan Maulid Nabi di Baruga Pasarwajo, lalu melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Lasalimu untuk bersilaturahmi dengan warga.
Rekam Jejak Alvin Akawijaya
Melansir dari Wikipedia, Alvin Akawijaya Putra lahir di Jakarta pada 18 Mei 1996.
Di usianya yang masih terbilang muda, ia sudah memegang amanah besar sebagai Bupati Buton periode 2025–2030. Alvin adalah putra dari Ali Mazi, politisi senior sekaligus mantan Gubernur Sulawesi Tenggara dua periode.
Latar belakang keluarganya membuat Alvin akrab dengan dunia politik sejak kecil, namun jalan yang ditempuhnya tetap melalui jalur pendidikan dan organisasi.
Alvin menempuh pendidikan dasar dan menengah di Jakarta, sebelum melanjutkan kuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Di kampus hukum ternama itu, ia menyelesaikan studi dan meraih gelar Sarjana Hukum.
Pengalaman akademisnya kemudian ia perkuat dengan kiprah di berbagai organisasi kepemudaan. Alvin tercatat pernah menjabat sebagai Ketua KNPI Sulawesi Tenggara periode 2021–2024 serta menjadi Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPW Partai NasDem Sultra.
Selain aktif di politik, Alvin juga dikenal sebagai advokat dan pengusaha muda. Rekam jejak ini menjadi modal baginya saat maju di Pilkada Buton 2024. Berpasangan dengan Syarifuddin Saafa, ia berhasil memenangkan kontestasi dengan raihan suara terbanyak, yakni sekitar 35,86 persen. Keduanya kemudian resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025.
Menariknya, Alvin tercatat sebagai salah satu bupati termuda di Indonesia. Meski demikian, tanggung jawab yang ia emban tidak kecil. Ia harus menghadapi warisan persoalan keuangan daerah berupa utang dan defisit anggaran yang mencapai puluhan miliar rupiah.
Situasi ini menuntutnya untuk aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat demi mendapatkan dukungan, baik fiskal maupun infrastruktur.
Dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara, Alvin tercatat memiliki aset sekitar Rp8,09 miliar. Kekayaan itu meliputi tanah dan bangunan, alat transportasi, surat berharga, serta kas dalam jumlah yang signifikan. Fakta ini membuat namanya sering masuk dalam daftar kepala daerah muda dengan aset besar.
Meski perjalanan politiknya terbilang cepat, Alvin tidak luput dari sorotan publik. Salah satu polemik yang sempat mencuat adalah ketika ia dilaporkan “hilang” oleh warga dan mahasiswa karena tidak terlihat di kantor maupun rumah jabatan selama beberapa pekan. Belakangan Alvin menjelaskan bahwa dirinya berada di Jakarta untuk melobi kementerian terkait dan berhasil membawa pulang program peningkatan jalan melalui Inpres Jalan Daerah.
Alvin menyadari bahwa kehadiran fisik seorang pemimpin tetap penting, namun ia juga menegaskan bahwa kerja nyata tidak selalu terlihat dari balik meja kantor.
Baginya, langkah keluar daerah adalah bagian dari upaya membangun jaringan dan mencari solusi bagi Buton. Di tengah pro-kontra, ia tetap menunjukkan komitmen untuk hadir kembali di tengah masyarakat, salah satunya dengan langsung menghadiri acara Maulid Nabi dan bersilaturahmi ke kecamatan-kecamatan usai kembali dari Jakarta.
Dengan latar belakang keluarga politikus, pengalaman organisasi, serta keberanian menghadapi tantangan besar di usia muda, Alvin Akawijaya Putra kini menjadi sosok sentral dalam perjalanan Kabupaten Buton lima tahun ke depan.
Kasus laporan orang hilang terhadap Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra, memperlihatkan bagaimana komunikasi publik menjadi hal yang sangat krusial bagi seorang kepala daerah.
Ketidakhadiran di kantor selama berpekan-pekan, meski disertai alasan mencari solusi ke pusat, tetap menimbulkan keresahan warga jika tidak disertai penjelasan terbuka sejak awal.
Namun di sisi lain, upaya Alvin yang langsung berkoordinasi dengan kementerian dan berhasil membawa program pembangunan jalan menunjukkan keseriusannya dalam mencari jalan keluar atas defisit anggaran.
Polemik ini memberi pelajaran penting bahwa kepemimpinan bukan hanya soal bekerja, tetapi juga soal memastikan masyarakat merasakan kehadiran pemimpinnya, baik secara fisik maupun informasi.
Sosok Mulyono Driver 001 Gojek Angkatan Pertama yang Dukung Nadiem Makarim di Sidang Praperadilan |
![]() |
---|
Jawab Tudingan Dokter Tifa dan Roy Suryo saat Ziarah Makam Ibu Jokowi, Gibran Malah Terima Kasih |
![]() |
---|
Segini Kekayaan Surya Darmadi, Terpidana Korupsi yang Mau Hibahkan Aset Rp 10 Triliun ke Danantara |
![]() |
---|
Imbas Keberadaan Silfester Matutina Terungkap, Kejagung Minta Pengacara Bantu Hadirkan: Tolonglah |
![]() |
---|
Rekam Jejak Haiyani Rumondang, Eks Dirjen Kemnaker yang Dicurigai KPK Terima Rp 50 Juta Per Minggu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.