Kronologi Duel Kasir Minimarket Di Rungkut, Surabaya vs Perampok Bersenjata, Begini Endingnya

Pria tersebut memakai jaket sweater berwarna abu-abu mengancam kedua pegawai minimarket, mengarahkan pisau yang dibawanya ke arah dua pegawai itu. 

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Wiwit Purwanto
tangkapan layar cctv
TANGKAPAN LAYAR - Pria jaket sweater berwarna abu-abu mengancam kedua pegawai minimarket, mengarahkan pisau yang dibawanya ke arah dua pegawai itu.  

Setelah berhasil masuk ke area minimarket, Pelaku AN berusaha mengancam para pegawai dengan menodongkan senjata tajam jenis pisau dapur. Namun, upaya tersebut, malah mendapatkan perlawanan dari kedua pegawai. 

"Pelaku langsung masuk dan menodongkan pisau ke korban atau pegawai, untuk diarahkan ke meja kasir. Namun, dilawan oleh kedua pegawai itu. Satu laki-laki dan satu perempuan," ujarnya saat dihubungi, Kamis (11/9/2025). 

Kendati demikian, Agus mengungkapkan, upaya perlawanan sempat membuat kedua pegawai minimarket tersebut terluka ringan. 

"Korban terluka sedikit. Laki-laki kena pisau di dahi. Perempuan kena (pisau) di leher sedikit. Karena saat gelut tadi, korban kena pisaunya pelat. Lukanya cuma tergores sedikit," ungkapnya. 

Agus mengungkapkan, si pegawai wanita berkerudung berhasil melompati meja kasir, keluar minimarket untuk meminta bala bantuan pertolongan warga yang bermukim di sekitar minimarket. 

Akibat perbuatannya itu, Pelaku AN dikenakan Undang-Undang Darurat No 12 Tahun 1951, dan kini sudah mendekam di Ruang Tahanan Mapolsek Rungkut Polrestabes Surabaya. 

"Jadi dilawan mereka. Tapi satu perempuan berhasil lompat meja kasir untuk minta pertolongan kepada warga. Yang laki-laki masih di dalam berantem dengan pelaku. Akhirnya, warga datang dan dibantu menangkap si pelaku," katanya. 

Saat diinterogasi, Agus mengungkapkan, Pelaku AN beraksi seorang diri, dan sejak awal memang sudah mempersiapkan senjata pisau dapur berukuran sekitar lima cm untuk beraksi. 

Pelaku AN yang tak jelas pekerjaannya itu, beraksi dalam keadaan sadar, atau tidak terpengaruh zat aditif atau minuman keras jenis apapun. 

"Ya motifnya ingin cari uang. Karena situasi mau tutup, jadi enggak ada pengunjung, sehingga dia berani gitu. Ternyata karyawan/pegawai melawan," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved