Berita Viral

Nasib Oknum TNI yang Terlibat Penculikan Bos Bank Plat Merah, Susno Duadji: Tidak Akan Dilindungi

Isu keterlibatan oknum TNI dalam kasus penculikan dan pembunuhan bos bank plat merah, Mohamad Ilham Pradita, masih terus diselidiki.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kompas.com Hafizh Wahyu Darmawan/CANVA Premium
NASIB - (kiri) Karangan bunga tampak memenuhi area rumah duka Kacab Bank BUMN, MIP (37) di kawasan Pasir Kuda, Bogor (kanan) ilustrasi anggota TNI 

Mereka lalu meminta bayaran Rp 100 juta. 

"Setelah dilakukan negosiasai, akhirnya sepakat 60 juta," katanya. 

Susno Duadji Angkat Bicara

Mantan Kabareskrim Polri Komjen (purn) Susno Duadji meyakini oknum TNI yang terlibat tidak akan dilindungi. 

Menurut Susno Duadji, publik tidak perlu khawatir dengan keterlibatan oknum dalam kasus ini. 

"Karena aparat Polri/TNI, mereka sangat anti dengan perbuatan-perbuatan yang bersifat kriminal. Pasti tidak akan dilindungi."

"Pasti akan ditangkap, dan koordinasi antara Polri dan TNI sangat bagus," kata Susno Duadji dalam wawancara dengan Kompas.com pada Kamis (28/8/2025). 

Menurut Susno, penculikan dan pembunuhan ini bersifat transaksional. 

Penculik maupun eksekutor memiliki motif ekonomi atau semata-mata untuk mendapatkan uang. 

Sementara motif dalang pembunuhan masih perlu diperdalam. 

Susno menilai kalau motifnya hanya untuk penghapusan utang, tidak mungkin. 

"Utang di bank tidak akan hapus dengan membunuh seseorang. Karena data utang itu ada di data elsktronik, hitam putih, dan tercatat sampai di kantor pusat. Kantor terbakar pun ada backup datanya," katanya. 

Sementara untuk motif sakit misalnya tidak mendapat utang bank, masih dimungkinkan.

"Tapi apa iya, kalau gak diutangi aja sampai membunuh? Apalagi membunuhnya dengan cara melakukan penculikan, melalui kegiatan yang terorganisir.  Ada yang berperan penculik, mengangkut ke lokasi eksekusi, ada eksekutor, ada untuk memata matai. Ini terlalu riskan kalau hanya masalah utang," ungkapnya. 

Menurut Susno kalau hanya masalah utang sampai menculik dan membunuh, hal itu sangat bodoh. 

"Saya menduga ada motivasi lain yang menyebabkan dia meakukan ini. Kalau orang dewasa, sampai membunuh orang, ada permasalahn yang sangat besar," tukasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved