Berita Viral
Nasib Oknum TNI yang Terlibat Penculikan Bos Bank Plat Merah, Susno Duadji: Tidak Akan Dilindungi
Isu keterlibatan oknum TNI dalam kasus penculikan dan pembunuhan bos bank plat merah, Mohamad Ilham Pradita, masih terus diselidiki.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Isu keterlibatan oknum TNI dalam kasus penculikan dan pembunuhan bos bank plat merah, Mohamad Ilham Pradita, masih terus diselidiki.
Saat ini, nasib oknum TNI tersebut masih dalam tahap pemeriksaan Detasemen Polisi Militer Kodam Jaya.
"Sedang dilaksanakan pemeriksaan ya sehingga jelas keterlibatan yang bersangkutan," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigadir Jenderal (Marinir) Freddy Ardianzah, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.
Hal serupa disampaikan Komondan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel Corps Polisi Militer (Cpm) Donny Agus Priyanto.
"Pemeriksaan masih terus berlangsung ya," tegas Donny.
Awal Mula Keterlibatan Oknum TNI Terungkap
Kabar keterlibatan oknum TNI pertama diungkap Adrianus Agal, pengacara tersangka penculik bos bank plat merah Eras beberapa waktu lalu.
Hanya saja, Adrianus Agal saat itu hanya menyebut oknum aparat, tidak menguak kesatuannya.
Menurut Adrianus, salah satu kliennya bernama Eras menerima perintah langsung dari seseorang berinisial F untuk menjemput paksa korban.
Perintah itu disebut hanya sebatas penagihan utang, tanpa pernah disampaikan rencana aksi yang berujung pada hilangnya nyawa Ilham.
Baca juga: Sosok Eras Penculik Bos Bank Plat Merah yang Berani Bongkar Keterlibatan Oknum TNI, Kini Ajukan JC
“Adik kami, Eras, diminta untuk menjemput paksa. Setelah itu ada arahan lagi dari oknum F. Jadi sebenarnya klien kami hanya mengikuti perintah,” ungkap Adrianus di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).
Setelah Ilham diculik, korban sempat dibawa ke kawasan Cawang, Jakarta Timur.
Namun, perintah berikutnya dari sosok F membuat perjalanan berlanjut ke lokasi lain hingga peristiwa tragis itu terjadi.
Adrianus juga menyebut bahwa pihak berwenang sudah sempat memeriksa F di Denpom (Detasemen Polisi Militer).
“Karena ini masih dalam proses penyelidikan, kami belum bisa buka instansinya. Tapi yang jelas, oknum F sudah pernah diperiksa di Denpom,” ujar Adrianus dalam wawancara yang disiarkan Kompas.com, Selasa (26/8/2025).
Terbaru, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (Cpm) Donny Agus Priyanto mengakui bahwa oknum tersebut adalah anggota TNI.
Baca juga: Sosok Abenk Marco Preman Pensiun yang Curhat Susah Bangun Masjid Wakaf karena Tersandung Birokrasi
“Betul,” kata Agus saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (10/9/2025).
Agus menambahkan, pihaknya masih mendalami keterlibatan oknum TNI tersebut.
Namun, sejauh ini belum diketahui berapa jumlah prajurit TNI yang terseret kasus ini.
“Saat ini sudah kami dalami terkait dugaan keterlibatannya,” ucap Agus.
Beny Daga, kuasa hukum tiga penculik berinisial EWR, JRS dan AT di acara Apa Kabar Indonesia Malam TVOne pada Jumat (29/8/2025) mengungkap peran oknum F lebih detail.
Diawali pada 19 Agustus 2025, saat F menelpon tersangka penculik lain berinisial EW alias Eras.
Baca juga: Sosok Kades Sugeng yang Ungkap Kunci Pembunuhan Haji Sahroni Sekeluarga, Kini Dapat Penghargaan
Saat pertemuan itu lah, F menawari EW untuk mengamankan seseorang.
Akhirnya EW mengajak bertemu klien Beny yakni EWR, JRS dan AT serta satu pelaku lain berinisial RS.
Lalu, sehari berikutnya, F kembali menelepon EW untuk negosiasi pembayaran.
"Kesepakatan awal pembayaran 50 juta ke EW," ungkap Beny.
Saat itu, empat teman EW datang ke lokasi.
F lalu berpesan ke EW kalau target (Ilham Pradita) jadi dijemput dia minta disampaikan pesan.
"Tolong sampaikan ke target, bahwa ini ada titipan dari institusi penegak hukum," ungkap Beny menirukan pesan F ke EW.
Karena mendengar ada kaliat institusi penegak hukum, akhirnya para penculik merasa keberatan kalau hanya diberi bayaran Rp 50 juta.
Mereka lalu meminta bayaran Rp 100 juta.
"Setelah dilakukan negosiasai, akhirnya sepakat 60 juta," katanya.
Susno Duadji Angkat Bicara
Mantan Kabareskrim Polri Komjen (purn) Susno Duadji meyakini oknum TNI yang terlibat tidak akan dilindungi.
Menurut Susno Duadji, publik tidak perlu khawatir dengan keterlibatan oknum dalam kasus ini.
"Karena aparat Polri/TNI, mereka sangat anti dengan perbuatan-perbuatan yang bersifat kriminal. Pasti tidak akan dilindungi."
"Pasti akan ditangkap, dan koordinasi antara Polri dan TNI sangat bagus," kata Susno Duadji dalam wawancara dengan Kompas.com pada Kamis (28/8/2025).
Menurut Susno, penculikan dan pembunuhan ini bersifat transaksional.
Penculik maupun eksekutor memiliki motif ekonomi atau semata-mata untuk mendapatkan uang.
Sementara motif dalang pembunuhan masih perlu diperdalam.
Susno menilai kalau motifnya hanya untuk penghapusan utang, tidak mungkin.
"Utang di bank tidak akan hapus dengan membunuh seseorang. Karena data utang itu ada di data elsktronik, hitam putih, dan tercatat sampai di kantor pusat. Kantor terbakar pun ada backup datanya," katanya.
Sementara untuk motif sakit misalnya tidak mendapat utang bank, masih dimungkinkan.
"Tapi apa iya, kalau gak diutangi aja sampai membunuh? Apalagi membunuhnya dengan cara melakukan penculikan, melalui kegiatan yang terorganisir. Ada yang berperan penculik, mengangkut ke lokasi eksekusi, ada eksekutor, ada untuk memata matai. Ini terlalu riskan kalau hanya masalah utang," ungkapnya.
Menurut Susno kalau hanya masalah utang sampai menculik dan membunuh, hal itu sangat bodoh.
"Saya menduga ada motivasi lain yang menyebabkan dia meakukan ini. Kalau orang dewasa, sampai membunuh orang, ada permasalahn yang sangat besar," tukasnya.
Penculik Bos Bank Plat Merah
berita viral
Mohamad Ilham Pradita
Penculikan Bos Bank Plat Merah
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
kasus pembunuhan kepala cabang BRI
Anak Ambil Uang Dolar Singapura di Rumah Ahmad Sahroni, Sang Ibu Minta Maaf, Kembalikan Rupiah |
![]() |
---|
Alasan 6 Anggota Keluarga Arya Daru Minta Perlindungan LPSK, Ada Komunikasi-komunikasi Kurang Wajar |
![]() |
---|
Sosok Abenk Marco 'Preman Pensiun' yang Curhat Susah Bangun Masjid Wakaf karena Tersandung Birokrasi |
![]() |
---|
Sosok Eras Penculik Bos Bank Plat Merah yang Berani Bongkar Keterlibatan Oknum TNI, Kini Ajukan JC |
![]() |
---|
Kronologi Lengkap Pembunuhan Haji Sahroni Sekeluarga, Pelaku Rencanakan Mulai 27 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.