Berita Viral

Prosedur Penggunaan Rantis Saat Demo Diungkap Eks Jenderal Polisi, Imbas Tragedi Brimob Lindas Ojol

Tragedi rantis Brimob lindas driver ojol bernama Affan Kurniawan menuai reaksi keras dari eks jenderal polisi, Susno Duadji.

Kolase Tribun Jakarta dan Wartakota
PENGGUNAAN RANTIS - Kolase foto Susno Duadji dan jenazah Affan Kurniawan, driver ojol dilindas rantis Brimob, saat di rumah duka. 

Bagi saya, apresiasi Susno kepada Kapolri wajar, karena pemimpin institusi memang harus hadir segera di saat krisis. 

Namun, penghargaan itu tidak boleh menutup mata pada akar masalah: kenapa rantis bisa berada di posisi yang membahayakan nyawa warga sipil? Pertanyaan ini yang mestinya jadi fokus investigasi.

Lebih jauh, ketika Susno menegaskan bahwa demonstrasi adalah hak demokratis yang wajib dilindungi, ia sejatinya sedang mengingatkan hal paling mendasar: negara ini milik rakyat, bukan sebaliknya.

Sayangnya, dalam praktik, unjuk rasa kerap dipandang sebagai ancaman ketertiban, bukan sebagai saluran aspirasi.

Perspektif ini menunjukkan adanya kesenjangan cara pandang antara konstitusi yang menjamin kebebasan berekspresi dan realitas lapangan yang sering represif.

Susno juga menyentil fungsi rantis yang sering disalahgunakan. Catatannya sederhana namun sangat relevan: rantis seharusnya di belakang, bukan di garis depan.

Penjelasan ini menyiratkan bahwa tragedi Affan adalah akibat dari kesalahan taktis sekaligus miskonsepsi fungsi peralatan keamanan.

Di titik ini, saya melihat suara Susno bukan sekadar kritik, melainkan pengingat keras bahwa aparat, apakah Polri, TNI, maupun Satpol PP, harus terus mengingat sumber gaji mereka: pajak rakyat. Jika rakyat adalah pemilik negara, maka logis bila aparat wajib menjadi pelindung, bukan ancaman.

Tragedi Affan bisa menjadi momentum untuk memperbaiki paradigma: dari "menertibkan rakyat" menjadi "melayani rakyat."

Dan sebagaimana pesan Susno, negara demokrasi yang sehat bukanlah negara yang takut pada demonstrasi, melainkan negara yang menghormatinya sebagai bagian dari denyut kehidupan warganya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved