Operasi Zebra Semeru 2025 di Tuban: 3.674 Pelanggar Terjaring dalam Sepekan

Operasi Zebra Semeru 2025 di Tuban, Jatim, tindak 3.674 pelanggar. Didominasi sepeda motor, banyak tak pakai helm SNI dan pengendara di bawah umur

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Cak Sur
Tribunnews.com/Muhammad Nurkholis
OPERASI ZEBRA SEMERU 2025 - Petugas Satlantas Polres Tuban saat melakukan pemeriksaan kendaraan dalam razia. Selama dua pekan Satlantas Polres Tuban akan menggelar Operasi Zebra Semeru 2025 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (24/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Operasi Zebra Semeru 2025 di Tuban, Jatim, menindak 3.674 pelanggar dalam sepekan.
  • Pelanggaran didominasi sepeda motor, terutama helm tidak SNI dan pengendara di bawah umur.
  • Polisi terus lakukan edukasi dan imbau warga lebih disiplin berlalu lintas.

 

SURYA.CO.ID, TUBAN - Sepekan pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), mencatat angka pelanggaran yang cukup tinggi. 

Satlantas Polres Tuban menindak 3.674 pelanggar sejak operasi berlangsung 17–30 November 2025.

Kanit Turjawali Satlantas Polres Tuban, Ipda Rizky Dwi, mengatakan ribuan pelanggar itu terdiri dari 3.031 teguran dan 643 tilang melalui ETLE Mobile. 

Pada operasi tahun ini, Polres Tuban tidak mengeluarkan tilang manual.

Sepeda Motor Dominasi Pelanggaran

Dari total pelanggaran, 2.898 kasus melibatkan sepeda motor, menjadi yang terbanyak. Disusul:

  • Mobil penumpang: 285 pelanggar
  • Mobil barang: 486 pelanggar
  • Bus: 5 pelanggar

“Pelanggar didominasi kendaraan roda dua,” ujar Rizky.

Pada sepeda motor, jenis pelanggaran tertinggi adalah:

  • Tidak memakai helm SNI: 1.482 pelanggar
  • Pengendara di bawah umur: 1.158 pelanggar

Keduanya dinilai berpotensi besar memicu kecelakaan lalu lintas.

Pelanggaran Pengemudi Mobil: Banyak Tak Pakai Sabuk Keselamatan

Pada kendaraan roda empat, pelanggaran terbanyak adalah tidak menggunakan sabuk keselamatan dengan 489 pelanggar. 

Selain itu, pelanggaran melawan arus mencapai 213 kasus selama operasi.

Rizky menyebut, tingginya angka pelanggaran menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berkendara masih rendah.

Polisi Imbau Tertib Berlalu Lintas

“Sebagian besar kecelakaan berawal dari pelanggaran. Maka kami mengimbau masyarakat untuk tertib demi keselamatan diri sendiri dan orang lain,” tegas Rizky.

Ia memastikan, edukasi dan penindakan akan terus dilakukan. 

Kepolisian meminta seluruh pengguna jalan disiplin menggunakan helm SNI, sabuk keselamatan, serta tidak membiarkan anak di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved