UPDATE Jembatan Putus di Kutorejo Mojokerto, Jembatan Bailey Darurat akan Segera Dipasang

Pemkab Mojokerto gerak cepat dalam penanganan bencana jembatan putus akibat diterjang luapan Sungai Sumberkembar

SURYA.co.id/Mohammad Romadoni
AMBROL - Kondisi jembatan putus usai diterjang luapan sungai Sumberkembar, di Desa Wonodadi Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pemkab Mojokerto gercep penanganan darurat menggunakan jembatan Bailey. 
Ringkasan Berita:
  • Jembatan putus akibat diterjang luapan Sungai Sumberkembar di Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Pemkab Mojokerto gerak cepat menanganinya
  • Jembatan darurat akan dibangun menggunakan jembatan Bailey dari Provinsi Jawa Timur. Pemasangan ditarget rampung dua pekan mendatang.
  • Dinas PUPR kini masih menunggu jembatan Bailey yang dikirim dari Nganjuk menuju Kabupaten Mojokerto.

 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Pemkab Mojokerto gerak cepat dalam penanganan bencana jembatan putus akibat diterjang luapan Sungai Sumberkembar di Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Jembatan darurat akan dibangun menggunakan jembatan Bailey dari Provinsi Jawa Timur, dengan estimasi pemasangan ditarget rampung pada dua pekan mendatang.

Kalaksa BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin mengatakan, jembatan darurat putus usai diterjang luapan sungai saat hujan intensitas tinggi, pada Rabu (19/11) sekitar pukul 16.00 WIB sore.

Baca juga: 3 Waduk Di Lor Kali Brantas Mojokerto Dikeruk Besar-Besaran, Cegah Potensi Banjir di Dawarblandong

Hasil kajian di lapangan, bahwa Sungai Sumberkembar setiap kali meluap memiliki daya rusak yang cukup besar, volume aliran membawa sampah seperti batang pohon dan segala macam. 

"Jadi memang luapan sungai selalu menghantam Revetment atau tebing sungai. Sehingga jembatan darurat yang dibangun bulan Mei 2025 lalu, bagian tembok (Bronjong) ambrol sehingga konstruksi jembatan ambruk," kata Rinaldi, Senin (24/11/2025).

Berkoordinasi dengan BBWS Brantas

Dia menjelaskan, luapan sungai juga mengikis Revetment di sebelah kiri jembatan yang menyebabkan dua rumah warga kondisinya kritis (Tebing sungai).

Baca juga: Jembatan Darurat Wonodadi di Kutorejo Mojokerto Rusak Diterjang Luapan Sungai

Pihaknya telah berkoordinasi dengan BBWS Brantas, selaku pihak berwenang yang menangani DAS (Daerah aliran sungai) Sumberkembar.

"Kita tahu beberapa tahun lalu ada kejadian rumah menggantung di situ, karena tebing tergerus dan saat ini aliran sungai menggerus sisi kanan dan kiri jembatan," ucap Rinaldi.

Bangun Jembatan Darurat

Jembatan darurat nanti akan dibangun Pemkab Mojokerto melalui Dinas PUPR dengan konstruksi jembatan Bailey.

"Jadi tentunya (Jembatan Bailey) lebih kuat daripada jembatan darurat kemarin, karena tidak bertumpu dengan tebing sungai tetapi langsung ke jalan," pungkas Rinaldi.

Baca juga: Pembersihan Jembatan Gladak Perak Lumajang Pasca Letusan Sekunder Gunung Semeru

Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Anik Mutammima Kurniawati mengungkapkan, penanganan darurat telah dilakukan pada April-Mei 2025, berupa penguatan sisi tebing sungai yang longsor tergerus aliran sungai.

Penguatan tebing sungai menggunakan tatanan bronjong, yang dimanfaatkan sebagai pengaman tumpuan besi untuk jembatan darurat dan mengamankan pondasi jembatan lama.

Namun konstruksi darurat atau sementara itu kembali rusak diterjang derasnya aliran sungai yang menyebabkan jembatan ambrol.

"Kita melakukan penanganan darurat yang bersifat sementara, sambil menunggu proses penganggaran untuk penanganan permanen kemungkinan tahun 2026 nanti," ucap Anik.

Waspada saat Melintasi Jembatan saat Hujan Deras

Menurut Anik, pihaknya berencana meminjam jembatan Bailey dari provinsi untuk jembatan sementara atau darurat, yang nantinya dapat digunakan anak sekolah dan masyarakat sebagai akses ke sarana pendidikan dan persawahan.

Dirinya juga mengimbau masyarakat tetap waspada ketika melewati jembatan darurat yang nantinya akan dipasang menggunakan konstruksi jembatan Bailey.

"Ketika kondisi hujan deras dan debit sungai cukup besar, tetap untuk sementara jangan melewati jembatan darurat. Karena ini masih penanganan sementara dan Insya Allah tahun depan kita akan melakukan pembangunan (Jembatan) permanen," tukasnya.

Tunggu Kedatangan Jembatan Bailey

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Henri Surya menambahkan, peminjaman jembatan Bailey dari provinsi telah disetujui dan akan secepatnya akan dipasang sebagai jembatan darurat di Desa Wonodadi.

Pihaknya kini masih menunggu jembatan Bailey yang dikirim dari Nganjuk menuju Kabupaten Mojokerto.

Estimasi pemasangan jembatan Bailey membutuhkan waktu sekitar dua pekan.

"Rencana jembatan darurat (Bailey) panjang 30 meter dengan lebar sekitar 3 meter. Perkiraan pengerjaan dua pekan selesai, untuk perakitan jembatan Bailey dan dudukan jembatan masing-masing membutuhkan waktu sekitar satu pekan," bebernya.

Henri menyebut, bilamana sudah terpasang jembatan Bailey hanya boleh dilewati kendaraan roda dua.

"Warga yang melintas tetap hati-hati karena jembatan darurat sifatnya sementara," tutupnya. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved