Jembatan Sungai Sumberkembar di Mojokerto Putus, Pemkab Siapkan Jembatan Bailey

Pemkab Mojokerto, Jatim, bangun jembatan Bailey dua pekan usai jembatan Wonodadi putus diterjang luapan Sungai Sumberkembar.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Mohammad Romadoni
JEMBATAN PUTUS - AMBROL: Kondisi jembatan putus usai diterjang luapan sungai Sumberkembar, di Desa Wonodadi Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (24/11/2025). Pemkab Mojokerto gercep penanganan darurat menggunakan jembatan Bailey. 
Ringkasan Berita:
  • Jembatan darurat Sungai Sumberkembar di Wonodadi, Mojokerto, Jatim, putus setelah bronjong dan tebing sungai tergerus banjir.
  • Pemkab Mojokerto bangun jembatan Bailey sebagai akses sementara.
  • Pemasangan Bailey ditarget dua pekan dan hanya untuk kendaraan roda dua.

 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab Mojokerto) bergerak cepat membangun jembatan darurat Bailey usai jembatan di Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), kembali putus diterjang luapan Sungai Sumberkembar.

Jembatan Darurat Ambrol Diterjang Luapan Sungai

Jembatan darurat yang dibangun pada Mei 2025 tersebut, ambruk setelah bagian bronjong dan tebing sungai tergerus banjir pada Rabu (19/11/2025) sore.

Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, menjelaskan bahwa Sungai Sumberkembar memiliki daya rusak tinggi setiap kali meluap, membawa material seperti kayu dan sampah. 

Kondisi itu menghantam revetment, sehingga konstruksi jembatan tidak mampu bertahan.

“Luapan sungai selalu menghantam tebing. Bagian bronjong ambrol sehingga jembatan darurat ambruk,” kata Rinaldi, Senin (24/11/2025).

Dua Rumah Warga Kini Dalam Kondisi Kritis

Rinaldi menambahkan, selain merusak jembatan, luapan sungai juga menggerus revetment di sisi kiri jembatan dan membuat dua rumah warga berada dalam kondisi kritis. 

Pihaknya, imbus Rinaldi, telah berkoordinasi dengan BBWS Brantas selaku otoritas pengelola DAS Sumberkembar untuk penanganan lebih lanjut.

Pemkab Bangun Jembatan Bailey sebagai Akses Sementara

Pemkab Mojokerto melalui Dinas PUPR akan membangun jembatan darurat menggunakan konstruksi jembatan Bailey, yang dipinjam dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). 

Konstruksi Bailey dinilai lebih kuat, karena tumpuan berada langsung di badan jalan, bukan pada tebing sungai.

Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Anik Mutammima Kurniawati, menyebutkan jika penanganan darurat sebelumnya telah dilakukan pada April–Mei 2025, dengan memperkuat sisi tebing menggunakan bronjong. Namun, struktur tersebut kembali rusak akibat derasnya aliran sungai.

“Kami menunggu anggaran untuk penanganan permanen, kemungkinan pada 2026,” ujar Anik.

Ia juga mengimbau, agar warga berhati-hati melewati jembatan darurat, terutama saat hujan deras dan debit sungai naik.

Pemasangan Ditarget Rampung Dua Pekan

Kabid Bina Marga Dinas PUPR, Henri Surya, mengatakan jembatan Bailey sepanjang 30 meter dengan lebar tiga meter sudah disetujui untuk dipinjamkan, dan sedang dikirim dari Nganjuk. Proses perakitan dan pemasangan diperkirakan memakan waktu dua pekan.

“Setelah terpasang, jembatan hanya boleh dilewati kendaraan roda dua. Warga tetap harus berhati-hati, karena sifatnya sementara,” jelas Henri.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved