3 Waduk Di Lor Kali Brantas Mojokerto Dikeruk Besar-Besaran, Cegah Potensi Banjir di Dawarblandong

Normalisasi waduk sesuai usulan Pemdes atas keinginan masyarakat terutama petani yang kesulitan air ke lahan pertanian setempat.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Deddy Humana
surya/Mohammad Romadoni (Romadoni)
POTENSI BANJIR - Petugas menggunakan alat berat eskavator untuk menormalisasi irigasi dan waduk, di wilayah Utara sungai Brantas Kabupaten Mojokerto. Normalisasi waduk mengoptimalkan penampungan air saat musim hujan. 
Ringkasan Berita:
  • DPUPR Mojokerto melakukan normalisasi aliran air dengan mengeruk tiga waduk di sisi Utara Sungai Brantas untuk mencegah banjir.
  • Tiga waduk yang dikeruk adalah Waduk Dawarblandong, Waduk Banyulegi, dan Waduk Magersari di Desa Temuireng.
  • Normalisasi waduk irigasi bertujuan mengoptimalkan daya tampung limpahan air saat musim hujan dan  mengairi lahan pertanian di musim kemarau.

 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Tiga waduk di wilayah Lor Kali (Utara Sungai) Brantas, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto mulai dinormalisasi guna memanimalisir banjir saat pancaroba musim hujan.

Ketiga waduk yang tuntas dinormalisasi masing-masing Waduk Dawarblandong, Waduk Banyulegi, dan Waduk Magersari di Desa Temuireng.

"Ada tiga sasaran normalisasi waduk irigasi tahun 2025 ini seluruhnya di wilayah Utara sungai Dawarblandong, dan telah rampung awal November kemarin. Setiap tahun nantinya ada tiga waduk yang dinormalisasi," kata Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Kabupaten Mojokerto, Rois Arif Budiman, Minggu (23/11/2025).

Ia menjelaskan, normalisasi waduk irigasi bertujuan untuk mengoptimalkan daya tampung seperti semula, sehingga dapat menampung limpahan air saat musim hujan dan digunakan mengairi lahan pertanian ketika musim kemarau.

Jadi Cadangan Air Saat Kemarau

Normalisasi waduk sesuai usulan Pemdes atas keinginan masyarakat terutama petani yang kesulitan air ke lahan pertanian setempat. Dan dituangkan dalam surat permohonan kepada Bupati Mojokerto.

Waduk juga dapat memanimalisir banjir dengan menampung air luberan saat musim hujan.

"Kharakteristik topografi wilayah Utara (Dawarblandong) sangat bergantung pada tampungan alami atau waduk untuk pertanian. Berbeda dengan wilayah Selatan yang memanfaatkan aliran permukaan seperti bendungan dan sungai," ungkap Rois.

Rois menyebut, normalisasi waduk dilakukan secara rutin setiap tahun terutama di empat kecamatan meliputi Kecamatan Dawarblandong, Kemlagi, Jetis dan Gedeg.

Adanya waduk yang ditampung dari air limpasan hujan nantinya disimpan dan dimanfaatkan saat musim kemarau nanti menggunakan irigasi maupun pompa.

"Dampak normalisasi waduk ke depannya untuk ketersediaan air lahan pertanian saat musim kemarau di daerah Dawarblandong dan sekitarnya," tukasnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved