Banjir Di Alun-alun Ki Bagus Asra Makin Parah, Revitalisasi Total Bakal Kuras Anggaran Rp 20 Miliar

Revitalisasi disebut mencakup pergantian rumput, perbaikan landscape, desain ulang drainase, hingga pembenahan seluruh fasilitas

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Deddy Humana
istimewa/foto warga
GENANGAN - Kondisi Alun-Alun Ki Bagus Asra Bondowoso yang tergenang air di kawasan Hutan Kota seteah diguyur hujan beberapa hari lalu. 
Ringkasan Berita:
  • DLH Bondowoso akan mengusulkan perbaikan besar pada Alun-Alun Ki Bagus Asra setelah kondisi hutan kota di pemerintahan itu makin mudah kebanjiran.
  • Pekan ini alun-alun kembali menjadi genangan yang luas akibat rendahnya daya serap tanah dan DLH memperkirakan revitalisasi memerlukan anggaran Rp 20 miliar.
  • Revitalisasi disebut mencakup pergantian rumput, perbaikan landscape, desain ulang drainase, hingga pembenahan seluruh fasilitas yang banyak mengalami kerusakan.

 

SURYA.CO.ID, BONDOWOSO - Derasnya hujan berdampak genangan bahkan banjir selama penghujan beberapa pekan terakhir. Bahkan Alun-alun Ki Bagus Asra Bondowoso tidak luput dari banjir yang membuat kawasan hutan kota menyerupai kolam.

Genangan pada hutan kota alun-alun itu menjadi sorotan dan viral di media sosial (medsos). Itu terjadi karena diduga serapan air ke tanah sangat rendah.

Kepala Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati DLH Bondowoso, Syahrial Fary, menerangkan genangan terjadi bukan karena tidak ada saluran, melainkan akibat daya serap tanah.

Ditambah kontur alun-alun yang terlalu rendah dan cekung, sehingga air mengumpul. Bahkan tahun lalu pihaknya sudah mengganti biopori. Namun ternyata pergantian biopori tidak mampu menjadi solusi jangka panjang.

"Dua sampai tiga bulan, sudah menurun lagi fungsinya. Itulah kenapa alun-alun harus dirombak total,” tegas Syahrial saat dikonfirmasi Selasa (18/11/2025).

Karena itulah, Syahrial menegaskan bahwa Alun-alun Bondowoso tidak bisa lagi ditangani dengan cara tambal sulam. Semua infrastruktur di kawasan itu saling berkaitan sebagai satu kesatuan ruang terbuka hijau. “Landscape itu harus digarap utuh, tidak bisa sepotong-sepotong,” tegasnya.

Menurutnya, DLH Bondowoso sudah menyusun Detailed Engineering Design (DED) untuk proyek revitalisasi. Berdasarkan perhitungan awal, kebutuhan biaya revitalisasi diperkirakan mencapai Rp 20 miliar.

“Kita sudah buatkan DED tahun ini. Dari situ akan terlihat kebutuhan anggarannya. Prediksi saya sekitar Rp 20 miliar untuk merombak total. Kalau hanya separuh, tidak menyelesaikan akar masalah,” ujarnya.

Revitalisasi disebut mencakup pergantian rumput, perbaikan landscape, desain ulang drainase, hingga pembenahan seluruh fasilitas yang banyak mengalami kerusakan.

Perbaikan Terbentur Efisieni 

Syahrial tidak menampik bahwa realisasi besar ini terkendala keterbatasan fiskal daerah. Selain harus menyesuaikan program prioritas dan visi bupati, penataan kawasan juga bersinggungan dengan keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini beroperasi di area alun-alun.

“Secara aturan, PKL memang tidak boleh berjualan di situ. Tetapi karena berbagai pertimbangan, kebijakan berjalan seperti sekarang. Itu juga ikut memengaruhi proses perbaikan fasilitas,” katanya.

Dalam P-APBD tahun ini, DLH hanya dapat melakukan perbaikan terbatas, seperti pembenahan area parkir di sisi Barat, penggantian lampu, serta renovasi tulisan "Alun-alun Raden Bagus Asra".

Namun pekerjaan pun berjalan tidak optimal karena masih ada PKL yang beraktivitas di area tersebut.

DLH berencana membawa DED revitalisasi Alun-alun saat pembahasan eksekutif untuk memastikan arah perbaikan yang komprehensif. "Kita akan bawa DED review ini ke pembahasan eksekutif," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved