Bantuan Pangan Besar-besaran di Jember: 4.020 Ton Beras dan 809 Ribu Liter Minyak Goreng

Bantuan Pangan Bulog Jember, Jatim: 202.218 keluarga terima beras dan minyak goreng mulai 15 November 2025 sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Diskominfo Jember
BANTUAN PANGAN - Bulog resmi memulai penyaluran bantuan pangan kepada 202.218 keluarga penerima manfaat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (15/11/2025). Program yang merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto ini, menyediakan 4.020 ton beras dan 809 ribu liter minyak goreng, dengan target penyelesaian 30 November 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Bulog menyalurkan bantuan pangan ke 202.218 keluarga di Jember, Jatim, dengan alokasi 4.020 ton beras dan 809 ribu liter minyak goreng sejak 15 November 2025.
  • Setiap penerima manfaat mendapatkan 10 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng berdasarkan Data Tingkat Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) pemerintah pusat.
  • Penyaluran bantuan pangan ini ditargetkan selesai pada 30 November 2025 dengan didampingi Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jember.

 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Bulog resmi memulai penyaluran bantuan pangan kepada 202.218 keluarga penerima manfaat di Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (15/11/2025). 

Program yang merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto ini, menyediakan 4.020 ton beras dan 809 ribu liter minyak goreng, dengan target penyelesaian 30 November 2025.

Jumlah Penerima Manfaat Capai 202 Ribu Keluarga di Jember

Kepala Kantor Bulog Jember, Muhammad Ade Saputra, mengumumkan bahwa sebanyak 202.218 keluarga penerima manfaat akan menerima bantuan pangan berupa beras dan minyak goreng.

Program ini, merupakan respons nyata dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan.

Alokasi Beras 4.020 Ton dan Minyak 809 Ribu Liter

Rincian bantuan yang akan disalurkan sangat besar. Ade menjelaskan alokasi beras mencapai 4.020 ton, sementara untuk minyak goreng sebanyak 809 ribu liter.

"Kalau dikalikan dua, untuk kuantum beras kami alokasikan sebanyak 4.020 ton sekian. Sementara minyaknya itu 809 ribu liter," ujar Ade.

Perhitungan tersebut, didasarkan pada jumlah penerima manfaat yang dikali dengan bantuan beras per keluarga.

Hal ini, menunjukkan komitmen Bulog dalam memastikan setiap keluarga penerima manfaat mendapatkan bantuan yang layak.

Dinas Sosial dan Ketahanan Pangan Dilibatkan dalam Penyaluran

Penyaluran bantuan pangan tidak dilakukan sendirian oleh Bulog. Menurut Ade, tim Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Jember turut mendampingi langsung dalam proses distribusi.

Kolaborasi antar instansi ini, memastikan bahwa bantuan tersalur dengan teratur dan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

Sebelum didistribusikan, tim juga telah melakukan pengecekan ketat terhadap kualitas beras dan minyak.

"Penyaluran dilakukan sesuai jadwal yang telah disepakati. Kami juga telah melakukan pengecekan terhadap beras dan minyak yang akan disalurkan," kata Ade.

Target Penyelesaian 30 November 2025, Tergantung Kondisi Lapangan

Bulog menargetkan penyaluran bantuan pangan akan rampung hingga 30 November 2025.

Namun, Ade menekankan bahwa timeline ini masih fleksibel dan bergantung pada situasi lapangan, khususnya karena adanya komoditas baru dalam bantuan kali ini.

Perhatian terhadap timing penyaluran dua komoditas berbeda menjadi fokus utama. Ade khawatir, jika beras disalurkan terlebih dahulu tanpa minyak, sementara minyak baru tiba beberapa hari kemudian, komoditas minyak dapat dengan mudah hilang atau rusak.

"Berupa komoditi minyak, jangan sampai berasnya disalurkan dulu. Minyaknya baru beberapa hari, hal tersebut akan mudah hilang," imbuhnya.

Setiap Keluarga Terima 10 Kg Beras dan 2 Liter Minyak Goreng

Kepala Dinas Sosial Jember, Akhmad Helmi Lukman, merinci alokasi bantuan per penerima manfaat. Setiap keluarga penerima manfaat akan memperoleh beras sebanyak 10 kilogram dan minyak goreng 2 liter.

Pembagian bantuan pangan ini, dirancang untuk memenuhi kebutuhan pangan dasar rumah tangga dalam jangka waktu tertentu.

Dengan alokasi tersebut, diharapkan dapat membantu mengurangi beban pengeluaran rumah tangga masyarakat kurang mampu.

Data DTSEN Jadi Dasar Penetapan Penerima Manfaat

Penetapan penerima bantuan pangan berlandaskan pada Data Tingkat Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sistem pendataan milik pemerintah pusat yang diperbarui secara berkala.

Sistem tersebut, dirancang untuk menangkap perubahan kondisi sosial ekonomi warga secara real-time.

"Penetapan penerima bantuan berlandaskan Data Tingkat Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Sistem data yang diperbarui secara berkala untuk menangkap perubahan kondisi sosial ekonomi warga," tambah Helmi.

Pendekatan berbasis data ini, memastikan bahwa program bantuan pangan benar-benar mencapai masyarakat yang membutuhkan, bukan masyarakat yang mampu.

Klasifikasi Desil 1-5 Tentukan Kelayakan Penerima Bantuan

Melalui sistem pendataan DTSEN, pemerintah melakukan klasifikasi kesejahteraan masyarakat mulai dari desil 1 hingga desil 5.

Klasifikasi ini, menjadi acuan pokok bagi pemerintah untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima bantuan.

Desil 1 mewakili 10 persen masyarakat paling kurang mampu, sementara desil 5 mewakili 10 persen masyarakat dengan kondisi ekonomi lebih baik dalam kelompok rentan.

Dengan demikian, bantuan pangan ini terfokus pada masyarakat dengan indeks kesejahteraan terendah.

"Hal ini jadi acuan pokok pemerintah untuk memastikan bantuan benar-benar tersalurkan kepada warga yang membutuhkan," ujar Helmi.

Program Diharapkan Kurangi Beban Pengeluaran Rumah Tangga Masyarakat

Program bantuan pangan ini, memiliki harapan besar untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan memberikan beras dan minyak goreng secara gratis, pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan dasar dapat dikurangi signifikan.

Alokasi bantuan pangan yang cukup besar, menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam memberdayakan masyarakat yang kurang mampu.

"Program bantuan pangan ini diharapkan mampu menurunkan beban pengeluaran rumah tangga," tutup Helmi.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved