Pesantren di Jombang Pasok Lele Hingga 3 Ton untuk Program Makan Bergizi Gratis

Ringkasan Berita:

• Pondok Pesantren Abdul Hadi di Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan meningkatkan kapasitas produksi lele.
• Unit usaha perikanan pesantren tersebut berkembang menjadi salah satu pemasok terbesar di Kabupaten Jombang. Pesanan rutin untuk program MBG mencapai tiga ton per hari.
• Tak hanya menjual ikan hidup, pesantren juga merambah sektor olahan. Ada lele bersih siap masak dengan bumbu dan kemasan higienis 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Pondok Pesantren Abdul Hadi di Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang meningkatkan kapasitas budidaya lele untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) .

Unit usaha perikanan pesantren tersebut berkembang menjadi salah satu pemasok terbesar di Kabupaten Jombang, sejak tahun 2025

Di area budidaya seluas puluhan kolam, aktivitas berlangsung sejak pagi hingga malam.

Baca juga: Lepas Gurami Dan Lele Karena Pakan Mahal, Warga Tulungagung Tangkap Permintaan Lobster Air Tawar

Setiap hari para pengelola memastikan pasokan siap dikirim sesuai permintaan. 

Ahmad Syaikhu, penanggung jawab budidaya, menyebut pesanan rutin untuk program MBG mencapai tiga ton per hari.

"Setiap panen sudah ada orderan tiga ton. Jadi kita harus siap terus setiap hari,"  ucapnya saat dikonfirmasi Sabtu (15/11/2025).

Layani Pasar Lokal

Selain memenuhi kebutuhan MBG di beberapa SPPG di Kabupaten Jombang. kolam-kolam milik pesantren juga melayani pasar lokal.

Sekitar lima hingga enam kwintal lele segar dilepas setiap hari untuk pedagang dan pembeli umum, dengan harga sekitar Rp 20 ribu per kilogram.

Untuk menjaga produksi tetap stabil, pembibitan menggunakan benih berukuran 7-9 sentimeter.

Baca juga: Santri di Gresik Meninggal Tersetrum Saat Hendak BAB, Lalu Tercebur ke Kolam Lele

Dengan pemeliharaan intensif dan pemberian pakan lima kali sehari, lele dapat dipanen dalam waktu sekitar tiga hingga tiga setengah bulan.

Syaikhu menegaskan bahwa kualitas pakan menjadi salah satu kunci keberhasilan.

"Kami pakai pelet Safir, harganya Rp 375 ribu per sak. Tidak pakai pakan alternatif supaya dagingnya bagus dan bobotnya stabil," terangnya melanjutkan. 

Operasikan 80 Kolam Lele

Budidaya lele di bawah bimbingan KH Ahmad Machrus itu kini mengoperasikan 80 kolam yang seluruhnya difungsikan untuk produksi. 

Selama 3,5 tahun berjalan, unit usaha ini berkembang pesat seiring meningkatnya permintaan, terutama setelah program MBG mulai menyerap lebih banyak komoditas ikan segar.