Terjepit Pemotongan Dana TKD, Bupati Jember Pertahankan TPP Dan Tidak Akan Menaikan Pajak

Gus Fawait mengakui di beberapa daerah sudah mulai memotong TPP pegawainya, supaya ruang fiskal anggaran tetap tercukupi.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
dokumen DPRD Jember
TPP TIDAK DIHAPUS - Bupati Jember, Muhammad Fawait menjamin TPP tidak akan dihapus meski ada pengurangan dana transfer pusat. 
Ringkasan Berita:
  • Pemkab Jember tidak akan memotong atau menghapus tunjangan penghasilan pegawai (TPP) meski mengalami pengurangan dana transfer dari pusat.
  • Jember mengalami pengurangan dana transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 350 miliar pada APBD 2026 sehingga mendorong efisiensi anggaran.
  • Bupati Jember mendorong kemandirian fiskal dengan menaikkan PAD tetapi berkomitmen tidak akan menaikkan pajak.

 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Para pegawai di lingkungan Pemkab Jember mendapat kabar melegakan di tengah efisiensi anggaran akibat pengurangan dana transfer ke daerah (TKD). 

Kabar itu adalah bahwa tunjangan penghasilan pegawai (TPP) di lingkungan Pemkab Jember tidak akan dipotong, meski dana transfer pusat menyusut drastis pada APBD 2026. Hal itu disampaikan Bupati Jember, Muhammad Fawait.

"Saya berkomitmen, tidak akan mengurangi TPP milik pegawai Pemkab Jember," kata Gus Fawait, Rabu (12/11/2025).

Gus Fawait mengakui di beberapa daerah sudah mulai memotong TPP pegawainya, supaya ruang fiskal anggaran tetap tercukupi.

"Di beberapa daerah sudah ada yang melakukan pengurangan TPP. Tetapi bagi saya, PNS kami punya keluarga yang harus dipenuhi kebutuhannya," kata Gus Fawait.

Gus Fawait mengaku optimistis pemda mampu mengoptimalkan ruang fiskal yang tersedia untuk melakukan pembangunan di Kabupaten Jember.

"Saya jamin bersama ketua DPRD, untuk mempertahankan TPP supaya tidak ada pengurangan. Walau pun kondisi kami gimana lagi, tetapi tetap optimistis," imbuhnya.

Kemandirian Fiskal di Daerah

Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah menciptakan kemandirian fiskal di tengah pengurangan dana transfer pusat. Kata Gus Fawait, hal itu dapat dilakukan melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Meski ada pengurangan fiskal lumayan besar hingga Rp 350 miliar. Saya berkomitmen tidak akan menaikan pajak, karena kondisi ekonomi masyarakat," ucap politisi Partai Gerindra ini.

Mengingat pajak sekarang selama dioptimalkan dan tidak terjadi kebocoran, hasilnya jauh lebih besar. "Pokok bocornya tidak terlalu banyak, saya yakin hasilnya gede. Makanya jangan buru-buru menaikkan pajak, kasihan masyarakat," imbuh Gus Fawait. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved