KPK Tangkap Bupati Ponorogo

Nasib 2 Sosok yang Terlibat Serah Terima Uang Suap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Selain Elly Widodo

Kasus dugaan korupsi yang menjerat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyeret sejumlah pihak yang berperan sebagai perantara.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribunnews
TERSERET - Dari kiri ke kanan: Ninik Setyowati, Indah Bekti dan Elly Widodo, pihak-pihak yang diduga ikut seriah terima uang suap untuk Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. 

Berikut pihak-pihak yang terlibat dalam serah terima uang, namun tidak ditetapkan tersangka: 

  1. Ninik Setyowati

KPK menyebutkan jika uang suap Rp 500 juta diterima melalui saudara iparnya berinisial NNK.

NNK yang belakangan diketahui adalah sosok Ninik Setyowati disebut mendapatkan perintah langsung dari Sugiri menerima uang pelicin untuk melanggengkan jabatan Yunus Mahatma menjadi Direktur Utama (Dirut) RSUD dr Harjono Ponorogo.

Penelusuran Tribunnews.com dari sejumlah sumber di Ponorogo menyebutkan jika Ninik Setyowati termasuk kerabat dekat Sugiri.

Ninik Setyowati disebut sebagai saudara dari Susilowati, istri Sugiri Sukoco. 

Tak hanya sebagai ipar, ternyata Ninik Setyowati adalah pejabat Desa. 

Ninik Setyowati tercatat masih menjabat sebagai Kepala Desa Bajang, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. 

Ninik Setyowati menjabat sejak tahun 2012 hingga sekarang. 

Selama Sugiri sebagai Bupati, Ninik Setyowati kerap menggelar acara budaya seperti pertunjukan wayang kulit dan kesenian ketoprak,gajah-gajahan dan jaran thek.

2. Indah Bekti Pratiwi 

Selain Ninik, pihak lain yang sempat terseret di kasus ini adalah Indah Bekti Pertiwi atau yang tertulis di laporan KPK Indah Bekti Pratiwi (IBP). 

Indah  menjadi satu diantara 13 orang yang diamankan dalam kasus suap dan gratifikasi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, namun tidak ditetapkan tersangka. 

KPK menyebut jika Indah Pertiwi adalah teman dekat direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo, Yunus Mahatma.

Indah Bekti Pertiwi dalam laporan KPK merupakan pihak yang mencarikan dana Rp 500 juta.

Dia berkoordinasi dengan pegawai Bank Jatim, Endrika (ED) untuk mencairkan ratusan juta.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved