Bayi Baru Lahir Dikubur di Banyuwangi

Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Ibu di Banyuwangi Kubur Bayi yang Baru Dilahirkannya

Ibu di Banyuwangi, Jatim, kubur bayi yang baru dilahirkannya karena malu, suami tidak tahu karena rabun berat, polisi ungkap fakta baru .

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Polresta Banyuwangi
LOKASI KEJAHATAN - Lokasi bayi yang dikuburkan oleh ibu kandungnya di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin (3/11/2025) malam. Seorang ibu menjadi tersangka. Polisi ungkap fakta baru. 

Ringkasan Berita:
  • Ibu di Banyuwangi, Jatim, kubur bayi yang baru dilahirkan karena malu dan tekanan sosial.
  • Kehamilan disembunyikan dari suami yang mengalami rabun berat.
  • Kasus terungkap setelah bibi korban curiga dan menemukan jasad bayi di halaman rumah.

 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Polisi mengungkap fakta baru dalam kasus ibu berinisial S (33), warga Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) yang tega mengubur bayi perempuan yang baru dilahirkannya. 

Bayi tersebut, dilahirkan tanpa bantuan medis pada Minggu (2/11/2025), dan dikuburkan keesokan harinya di halaman belakang rumah.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menjelaskan bahwa setelah melahirkan, S membungkus bayinya dengan keset dan menyimpannya di bawah kolong meja. Bayi dalam kondisi lemas dan tidak menangis. 

Keesokan harinya, bayi tersebut dikuburkan setelah dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Bayi Baru Lahir Dikubur Ibu Kandung di Banyuwangi, Polisi Lakukan Autopsi untuk Ungkap Kematian

Kehamilan Disembunyikan, Suami Tak Menyadari

Fakta mengejutkan lainnya, S menyembunyikan kehamilannya dari sang suami yang mengalami gangguan penglihatan berat. 

Bahkan, ia sempat meminta suaminya membuang ari-ari bayi, dengan alasan itu hanyalah sampah dalam kantong kresek.

“Suaminya tidak tahu karena rabunnya sudah sangat berat,” ujar Kapolresta Rama, Rabu (5/11/2025).

Motif: Malu dan Tekanan Sosial

Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan, mengungkapkan bahwa S mengaku malu atas kehamilannya, karena sudah memiliki empat anak dari tiga pernikahan berbeda. 

Ia merasa menjadi bahan pembicaraan warga.

“Pelaku tidak ingin kehamilannya diketahui warga, dan merasa malu karena sering jadi bahan omongan,” jelas Eko.

Terbongkar Berkat Kecurigaan Keluarga

Kasus ini terungkap setelah bibi tersangka, Nini, mencurigai adanya kejanggalan. 

Ia mendapat informasi dari warga yang melihat suami S membuang kantong kresek berlumur darah ke sungai. 

Saat mendatangi rumah S, Nini menemukan keset yang setengah terkubur di halaman belakang. 

Setelah diangkat, terlihat kepala bayi yang sebagian tubuhnya masih tertanam.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved