Kegiatan Multaqa Ulama Nasional di Bondowoso, Zulhas Ajak Tokoh Agama Bersatu

Zulkifli Hasan berpesan pada seluruh ulama dan cendikiawan yang hadir agar bersatu untuk mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka

Tribun Jatim/Sinca Ari Pangistu
USAI BUKA ACARA - Menko Pangan Zulkifli Hasan bersama Pimpinan Ponpes Al Islah, KH Thoha Yusuf Zakaria saat diwawancarai usai membuka Multaqa Ulama Nasional, di Pondok Pesantren Al Islah, di Desa Dadapan, Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Jawa Timur, pada Rabu (5/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • 1.500 ulama dan cendikiawan mengikuti kegiatan Multaqa Ulama Nasional di Pondok Pesantren Al Islah, Desa Dadapan, Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Rabu (5/11/2025). Kegiatan dibuka Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan
  • Zulhas berpesan agar ulama dan cendekiawan bersatu mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka. Negara kuat, ekonominya berdasarkan Pancasila, gotong royong kebersamaan
  • Pimpinan Ponpes Al Islah KH Thoha Yusuf Zakaria, menyebut kegiatan ini wadah mempersatukan ulama dan kiai

 

SURYA.CO.ID, BONDOWOSO - Sebanyak 1.500 ulama dan cendikiawan dari seluruh Indonesia hadir dalam kegiatan Multaqa Ulama Nasional, di Pondok Pesantren Al Islah, di Desa Dadapan, Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (5/11/2025).

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan berpesan pada seluruh ulama dan cendikiawan yang hadir agar bersatu untuk mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka.

"Kalau kita bersatu, Indonesia kuat, dan kita kuat. Indonesia bisa maju, Indonesia cerah," ungkap Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.

Bentuk Koperasi Desa dan Kelurahan

Sebagaimana kebijakan yang diambil Presiden RI Prabowo Subianto dalam mewujudkan itu.

Di antaranya yakni ekonomi pancasila dan kerakyatan dengan membentuk koperasi desa/kelurahan. 

Baca juga: Kunjungan ke Jombang, Menkos Zulhas Pastikan Stok Pupuk di Jatim Aman, Harga Turun Hingga 20 Persen

Membangun sekolah rakyat serta memberi makan anak-anak, ibu hamil, balita yang jumlahnya 82,9 juta penerima manfaat.

"Membangun Danantara agar negara kuat. Tentu semua itu sebagaimana cita-cita Indonesia merdeka. Negara kuat, ekonominya berdasarkan pancasila, kerakyatan gotong royong kebersamaan," jelasnya.

Baca juga: Menko Zulhas Bangga Saksikan Tour de Banyuwangi Ijen 2025 : Bawa Nama Baik Indonesia di Mata Dunia

Kata Zulhas, semua itu bisa dilakukan jika Indonesia kuat swasembada pangan.

"Dan terakhir semua itu bisa kita lakukan kalau kita kuat swasembada pangannya," ujarnya.

Wadah untuk Mempersatukan Ulama dan Kiai

Pimpinan Ponpes Al Islah, KH Thoha Yusuf Zakaria, mengatakan Multaqa ulama nasional ini merupakan wadah mempersatukan para ulama dan kiai. Sehingga mereka bisa diberi peran aktif untuk membantu pemerintah.

Tak hanya dalam urusan pangan, dan agama saja. Namun dalam upaya pembangunan lainnya. Terlebih, Ponpes menegaskan komitmennya dalam mendukung swasembada pangan.

"Dengan bersatunya para kiai, bersatunya  pesantren dan tokoh agama. Nanti akan menjadikan swasembada pangan akan semakin bagus," ujarnya.

Baca juga: Di Surabaya, Zulhas Ungkap Modal Miliaran Untuk Kopdes Merah Putih, Jenis Usaha Sesuai Potensi Desa

Terlebih memang ada beberapa Ponpes yang sudah memiliki lahan untuk pangan dan peternakan.

Disebutnya, Ponpes Al Islah punya lahan untuk peternakan ayam, kambing, lele, serta padi.

"Ponpes tak hanya bicara soal agama. Tapi Ponpes berbicara semua hal. Temasuk urusan politik, ekonomi, sosial, dan budaya," pungkasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved