Pertalite Jatim Diduga Bermasalah

Banyak Kendaraan Rusak Akibat Mengisi Pertalite, Wagub Jatim Minta Pertamina Beri Solusi Konkret

Sebab masyarakat sebagai konsumen layak menyampaikan keluhan jika ada sesuatu yang kurang pas usai membeli barang atau produk.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
surya/fatimatuz zahro (fatimatuz)
TANGGUNG JAWAB - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak meminta Pertamina serius menanggapi keluhan masyarakat di berbagai daerah yang kendaraannya rusak akibat mengisi BBM jenis Pertalite. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA – Pertamina menjadi sorotan publik di Jatim setelah belakangan ini produknya membawa masalah pada kendaraan, khususnya setelah mengisi BBM jenis Pertalite.

Hal ini juga menjadi perhatian Pemprov Jatim yang meminta pertanggungjawaban Pertamina. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak pun meminta Pertamina serius menanggapi keluhan masyarakat setelahl kendaraan brebet dan tersendat usai memakai BBM produksi BUMN itu.

Sebab masyarakat sebagai konsumen layak menyampaikan keluhan jika ada sesuatu yang dianggap kurang pas usai membeli barang atau produk.

Pemprov Jatim pun, dikatakan Emil, langsung berkomunikasi dengan Pertamina usai mendapat banyak masukan dan keluhan soal kendaraan rusak sepekan terakhir. 

Banyak masyarakat menyampaikan keluhan baik lewat media sosial ataupun kanal-kanal aduan sepekan terakhir.

Kepada Pertamina, Pemprov Jatim meminta agar BUMN tersebut memastikan penyebab pasti dari keluhan masyarakat tersebut.

“Jadi kami langsung menghubungi Pertamina, tepatnya hari Selasa sekitar pukul 21.48 WIB. Pihak Pertamina menyampaikan bahwa memang ada keluhan di beberapa kota dan kabupaten, yaitu bau bahan bakar yang menyengat dan kendaraan mbrebet,” ungkap Emil di Gedung Negara Grahadi, Kamis (30/10/2025). 

Dikatakan Emil, Pertamina mengaku secara berkala terus memberikan update. Termasuk setelah mereka melakukan pengambilan sampel bahan bakar di sejumlah SPBU, juga di fuel terminal.

 Sampel-sampel itu telah dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian. “Hasil pengecekan sementara menunjukkan bahwa kualitas BBM masih dalam standar. Termasuk uji visual, densitas, dan kandungan air juga dilakukan,” jelasnya.

Meski demikian, Emil mengaku masih menunggu hasil laboratorium secara lebih spesifik. Terutama karena berdasarkan hasil uji laboratorium dalam sampel tidak ditemukan kandungan air. "Jadi apa sebabnya, itu yang masih kita tunggu hasil akhirnya,” tegasnya. 

Emil pun mengapresiasi langkah Pertamina yang membuka 17 posko helpdesk di sejumlah SPBU untuk menerima keluhan konsumen. 

Khusus di Kota Surabaya, diketahui sudah ada empat titik posko, yakni di SPBU Jalan Arif Rahman Hakim, Jalan Kayun, Jalan Wonorejo, dan Jalan Kebonsari Tengah.

“Saya sempat bertanya, di Jatim sudah buka posko, tetapi di Surabaya kok belum. Ternyata memang direncanakan empat titik dan sudah mulai beroperasi sejak Rabu (29/10/20),” ungkap Emil.

Ia menekankan agar posko pengaduan tidak hanya berfungsi mencatat keluhan, tetapi juga melakukan tindak lanjut konkret terhadap setiap laporan masyarakat.

“Kalau hanya dicatat, buat apa orang datang ke situ. Jadi harus ada tindakan nyata,” terang Emil. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved