Dinkes Tulungagung Tingkatkan Kewaspadaan DBD di Musim Hujan: Kasus Capai 420 dengan 5 Kematian
Dinkes Tulungagung, Jatim, tingkatkan kewaspadaan DBD saat musim hujan. 420 kasus & 5 kematian tahun ini. Gerakan 3M Plus dan fogging disiapkan
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
Ringkasan Berita:
- Musim hujan tiba, Dinkes Tulungagung, Jatim, waspada lonjakan kasus DBD. Pola serangan biasanya memuncak Desember.
- Tahun 2025 sudah 420 kasus DBD dengan 5 kematian, dipicu kemarau basah. Kasus tertinggi Januari-Februari.
- Dinkes gencar kampanye 3M Plus untuk berantas sarang nyamuk, dan menyiapkan fogging di radius titik serangan.
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman demam berdarah dengue (DBD) seiring datangnya musim hujan.
Meski sempat menunjukkan tren penurunan dalam tiga bulan terakhir, pola tahunan menunjukkan kasus DBD diperkirakan akan kembali melonjak.
Tahun 2025 ini, Tulungagung telah mencatat 420 kasus DBD dan dengue shock syndrome (DSS) dengan 5 kematian.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, menjelaskan bahwa datangnya musim hujan menjadi fokus kewaspadaan utama.
"Sekarang posisi kita aman, tapi seminggu terakhir mulai musim hujan. Ini yang jadi kewaspadaan kami," jelas Desi, Rabu (29/10/2025).
Desi memaparkan perbedaan ancaman DBD antara musim kemarau dan hujan. Saat kemarau, sarang nyamuk DBD lebih banyak ditemukan di dalam rumah, seperti kamar mandi.
Namun, saat musim hujan, banyak benda di luar rumah yang bisa menampung air hujan dan menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, vektor virus DBD.
Pola tahunan serangan DBD biasanya terjadi di awal musim hujan, dan mencapai puncaknya pada Bulan Desember.
Strategi Pencegahan: 3M Plus dan Fogging
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus, Dinkes Tulungagung menggalakkan kembali Gerakan 3M Plus.
"Yang paling efektif untuk mengantisipasi adalah gerakan 3M plus. Lakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) terus menerus," papar Desi.
Gerakan 3M Plus meliputi Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat tempat penampungan air, dan Mengubur barang bekas yang bisa menampung air. "Plus" dari gerakan ini, adalah penggunaan krim anti nyamuk, kelambu atau pemanfaatan ikan pemakan jentik.
Inti dari gerakan ini, adalah menghilangkan tempat nyamuk berkembang biak.
Selain itu, Dinkes juga telah menyiapkan sarana pengasapan (fogging) untuk lingkungan yang terkonfirmasi ada kasus DBD.
"Untuk dari titik serangan, kami fogging dalam radius 100 meter sekeliling titik serangan. Stok fogging masih sangat cukup," ucap Desi.
Ia menambahkan, kuota fogging tahun 2025 masih banyak tersisa, karena tak terpakai sejak April 2025, dan mesin-mesin fogging juga sudah disiapsiagakan.
Data Kasus DBD di Tulungagung: Tren Peningkatan Signifikan
Data Dinkes Tulungagung menunjukkan adanya peningkatan kasus DBD yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir:
- Tahun 2023: Tercatat 206 kasus serangan DBD, dengan 3 di antaranya meninggal dunia.
- Tahun 2024: Kasus meningkat drastis menjadi 1.440 kasus (termasuk DBD dan dengue shock syndrome - DSS), dengan 17 pasien meninggal dunia.
- Tahun 2025 (hingga Oktober): Sudah ada 420 kasus DBD dan DSS, dengan 5 orang meninggal dunia.
Tingginya kasus tersebut, sebagian besar disebabkan oleh fenomena kemarau basah, di mana hujan masih turun saat musim kemarau.
Kasus paling menonjol terjadi pada Januari 2025, dengan 144 kasus dan 3 pasien meninggal dunia, diikuti Februari 2025 dengan 100 kasus dan 1 kematian, serta Juni 2025 dengan 23 kasus dan 1 kematian.
Dinkes Tulungagung
DBD di Tulungagung
DBD
Tulungagung
musim hujan
Desi Lusiana Wardani
Meaningful
Multiangle
Berita Tulungagung
| PLN NP Wujudkan 100 Mimpi Keluarga Prasejahtera di Jatim Lewat Program Light Up The Dream 2025 |
|
|---|
| Persebaya vs Persis Solo, Eduardo Tak Ingin Bajul Ijo Dipermalukan Di Kandang Sendiri |
|
|---|
| Komisi C: Nasib Pembentukan Pansus BUMD Diputuskan pada Rapat Paripurna DPRD Jatim November 2025 |
|
|---|
| Tangis Ibu Prada Lucky Tolak Santunan Rp220 Juta dari 22 Pelaku: Nyawa Anak Saya Tak Semurah Itu |
|
|---|
| RSUD Dr Soetomo Surabaya Hadirkan Program OMAH, Layanan Kunjungan Medis yang Humanis ke Rumah Pasien |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Desi-Lusiana-Wardani-29102025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.