8 Siswi SMKN 1 Tambakboyo Tuban Diduga Keracunan Nasi Goreng Program MBG

8 siswi SMKN 1 Tambakboyo Tuban, Jatim, diduga keracunan menu MBG. Insiden kedua dari penyedia makanan yang sama

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Cak Sur
Istimewa
KERACUNAN MAKANAN - Para siswi SMKN 1 Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendapatkan perawatan di ruang UGD setelah diduga mengalami dugaan keracunan makanan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (14/10/2025). 

SURYA.CO.ID, TUBAN – 8 siswi SMKN 1 Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (14/10/2025).

Para siswi mengeluh mual dan pusing, usai mengonsumsi nasi goreng berlauk telur ceplok dan buah naga yang disajikan. 

Insiden ini, menjadi sorotan serius, terutama karena penyedia makanan yang sama pernah bermasalah sebelumnya.

Keluhan Mual dan Pusing Usai Santap Nasi Goreng MBG

Menurut Danramil Koramil 0811/13 Tambakboyo, Kapten Arm Teguh Haribowo, insiden dugaan keracunan ini menimpa 8 siswi. 

"Awalnya ada delapan orang yang diduga keracunan. Satu sudah dipulangkan, dan tujuh lainnya dalam kondisi membaik," ujar Kapten Teguh.

Menurutnya, petugas dari Koramil langsung turun ke lokasi, setelah menerima laporan untuk memantau kondisi para siswi, dan memastikan prosedur pelaksanaan program MBG telah sesuai. 

"Kami langsung turun untuk memantau," tambah Kapten Teguh.

Hanya Terjadi di Satu Sekolah, Penyedia Makanan Disorot

Dari total 3.120 porsi makanan MBG yang didistribusikan oleh SPPG Putra Jaya Kitchen pada hari itu, kasus dugaan keracunan hanya terdeteksi di SMKN 1 Tambakboyo

Fakta ini, menimbulkan pertanyaan besar mengenai kualitas dan keamanan makanan.

Kasus ini semakin diperparah dengan rekam jejak penyedia makanan yang sama, SPPG Putra Jaya Kitchen. 

Pada pertengahan Juli lalu, penyedia ini juga sempat mendapat sorotan publik, setelah ditemukan ulat pada salah satu menu makanan yang didistribusikan.

Insiden Berulang, Jadi Bahan Evaluasi Pusat

Kapten Teguh menegaskan, bahwa kejadian dugaan keracunan yang terjadi kedua kalinya ini, akan menjadi catatan penting untuk evaluasi menyeluruh dari pihak terkait.

“Karena ini sudah terjadi dua kali, tentu akan menjadi bahan evaluasi dari pihak pusat. Kami masih menunggu perkembangan selanjutnya,” pungkasnya, mengisyaratkan kemungkinan adanya tindakan lebih lanjut terhadap penyedia makanan tersebut.

Pihak berwenang, diharapkan dapat segera melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan penyebab pasti keracunan, dan mengambil langkah tegas demi menjamin keamanan pangan dalam program pemerintah.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved