Jajaki Wisata Sejarah, Disporabudpar Nganjuk Kenalkan Potensi Arkeologis Kawasan Tritik ke Menbud
"Fosil tersebut berpotensi lengkap dan memiliki nilai ilmiah penting bagi penelitian prasejarah," jelasnya.
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, NGANJUK - Wilayah Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, menyimpan potensi arkeologis yang begitu besar. Di sana, banyak ditemukan fosil-fosil hewan purba.
Karenanya untuk mengembangkan potensi itu, Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Nganjuk melakukan audiensi dengan Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon di Jakarta.
Kabid Kebudayaan Disporabudpar Nganjuk, Amin Fuadi mengatakan, pertemuan tersebut dalam rangka menyampaikan berbagai program pengembangan serta memperkenalkan potensi historis dan cagar budaya Kota Angin.
Pihaknya menyampaikan proposal berbagai kegiatan kebudayaan, memperkenalkan potensi sejarah, serta proses pembangunan Museum Prasejarah Nganjuk.
"Lalu, memperkenalkan potensi pohon kemenyan putih yang dapat dikembangkan lebih lanjut," ungkap Amin, Jumat (10/10/2025).
Dalam kesempatan itu, lanjut Amin, pihaknya turut mengungkapkan rencana ekskavasi temuan fosil Stegodon di kawasan Hutan Tritik, Desa Tritik. Stegodon adalah sejenis gajah purba.
"Fosil tersebut berpotensi lengkap dan memiliki nilai ilmiah penting bagi penelitian prasejarah," jelasnya.
Menurutnya, Komunitas Kotasejuk (Komunitas Pelestari Sejarah dan Ekologi Nganjuk) dalam proses penemuan dan penyelamatan fosil Stegodon di Tritik.
Disporabudpar turut menyerahkan sejumlah bahan dan artefak kepada Menteri Kebudayaan. Antara lain fosil, wayang timplong, berlian meteorit jenis lonsdalaite, dan produk dupa kemenyan putih. *****
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.