Basmi Hama Wereng Dengan Drone, Pemkab Kediri Optimistis 85 Ribu Hektare Tertanami Jagung Pada 2025
Plt Kepala Dispertabun Kediri, Sukadi mengatakan, pihaknya telah mendeteksi peningkatan populasi hama wereng di sejumlah titik.
Penulis: Isya Anshori | Editor: Deddy Humana
Dengan kombinasi antara teknologi modern, pengawasan lapangan, dan edukasi petani, Pemkab Kediri optimistis serangan hama wereng dapat dikendalikan tanpa menimbulkan dampak signifikan terhadap produksi pangan.
"Antisipasi sejak awal jauh lebih baik. Kami ingin petani tetap tenang dan hasil panen tetap terjaga," pungkas Sukadi.
Sementara Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa menjelaskan potensi pertanian jagung di Kediri sangat baik. Seperti di Kecamatan Plosoklaten sangat mendukung pengembangan tanaman jagung karena kualitas tanah dan ketersediaan airnya.
Pemkab Kediri juga memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga melalui kerja sama dengan Bulog dalam menyerap hasil panen dengan harga Rp 5.500 per KG.
"Kerja sama dengan Bulog ini memberi kepastian harga bagi petani, sehingga mereka tidak khawatir saat panen. Ini juga bagian dari upaya menjaga stabilitas harga pangan, terutama telur, yang sangat bergantung pada jagung," jelas Mbak Dewi.
Mbak Dewi menambahkan, Pemkab Kediri juga terus melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian dalam mengantisipasi gangguan hama seperti tikus dan burung. Beberapa wilayah bahkan telah dipasangi jaring pelindung sebagai langkah pencegahan.
"Kami sudah koordinasi dengan para petani. Beberapa wilayah sudah dipasangi jaring-jaring dan pengendalian dilakukan secara intens agar panen tidak terganggu," tegasnya.
Pemkab Kediri, kata Mbak Dewi, menargetkan penanaman 58 ribu hektare jagung sepanjang tahun 2025.
"Tahun ini kita menargetkan penanaman jagung seluas 58 ribu hektare. Dengan dukungan petani dan sinergitas bersama Polri serta pemerintah pusat, kita optimistis target itu tercapai," tandasnya. *****
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.