BPBD Jatim Semai 4 Ton Garam untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem : Operasi Modifikasi Cuaca

BPBD Jatim melakukan operasi modifikasi cuaca sebagai upaya antisipasi dan mencegah cuaca ekstrem terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Cak Sur
Istimewa
OPERASI MODIFIKASI CUACA - Persiapan tim untuk operasi modifikasi cuaca yang dilakukan BPBD Jatim, sebagai upaya antisipasi cuaca ekstrem. Total ada 4 ton garam yang disemai untuk mengurangi potensi cuaca ekstrem terjadi di Jawa Timur. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur (BPBD Jatim), serius melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai upaya antisipasi dan mencegah cuaca ekstrem terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur (Jatim).

Sebanyak 4 ton garam disemai menggunakan pesawat Cessna Grand Carava 208B PK-DPI, yang diberangkatkan dari Baseops Lanudal Juanda, Sidoarjo, dalam 2 hari terakhir.

Plh Kalaksa BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda, menegaskan bahwa OMC telah dilakukan sebanyak 5 kali sorti. 

Di mana setiap sorti sebanyak 800 kg garam (NaCl) disemai ke langit, untuk menurunkan intensitas hujan agar mencegah banjir dan cuaca ekstrem. 

"Alhamdulillah, kami sudah melakukan OMC sebanyak 5 sorti, sejak hari Minggu. Kegiatan ini bisa dilaksanakan berkat adanya komunikasi antara Ibu Gubernur Jatim dengan Bapak Kepala BNPB dan BMKG," ungkap Andhika, Selasa (16/9/2025).

Penyemaian garam dilakukan dengan menyasar langit udara wilayah Kabupaten Mojokerto, Tuban, Bojonegoro, Perairan Selatan dan Timur Banyuwangi serta wilayah Lamongan dan Tuban. 

Selain itu, juga di perairan wilayah Jember dan Banyuwangi serta Probolinggo.

Lebih lanjut, Andhika menyebutkan, OMC ini dilakukan menyikapi imbauan dan prediksi cuaca ekstrem yang disampaikan oleh BMKG Juanda, di 22 kabupaten/kota wilayah Jatim antara tanggal 12 hingga 17 September 2025. 

Daftar Wilayah di Jatim yang diimbau waspada potensi cuaca ekstrem berdasarkan pantauan BMKG:
  1. Kabupaten Bondowoso
  2. Kabupaten Jember
  3. Kabupaten Jombang
  4. Kabupaten Kediri
  5. Kota Batu
  6. Kota Malang
  7. Kabupaten Lumajang
  8. Kabupaten Madiun
  9. Kabupaten Mojokerto
  10. Kabupaten Nganjuk
  11. Kabupaten Pasuruan
  12. Kabupaten Probolinggo
  13. Kabupaten Situbondo
  14. Kabupaten Magetan
  15. Kabupaten Ngawi
  16. Kabupaten Ponorogo
  17. Kabupaten Malang
  18. Kabupaten Pacitan
  19. Kabupaten Bojonegoro
  20. Kabupaten Tuban
  21. Kabupaten Banyuwangi

Pejabat Fungsional BPBD Jatim, Sriyono, menegaskan bahwa potensi cuaca yang terjadi di antaranya hujan intensitas tinggi, petir dan angin. 

Jika tidak dilakukan upaya kesiapsiagaan, maka dikhawatirkan bisa menimbulkan bencana seperti longsor dan juga banjir.

“Kami dari BPBD Provinsi Jawa Timur juga sudah menyiapkan peralatan dan logistiknya apabila terjadi betul cuaca ekstrem. Kami sudah mendistribusikan logistik, baik peralatan maupun logistik yang lain ke BPBD kabupaten dan kota se Jatim,” ujarnya.

Dalam logistik yang didistribusikan termasuk makanan dan minuman kemasan pada kondisi darurat, sehingga apabila persiapan dilakukan, ada kesiapsiagaan yang terbangun di kabupaten dan kota selama 24 jam penuh.

Lebih lanjut Sri juga menjelaskan, bahwa potensi cuaca ekstrem yang disampaikan oleh BMKG adalah angin dan hujan. 

Aapabila angin dan hijan terjadi dengan intensitas tinggi, maka potensi bencana itulah yang dikhawatirkan terjadi.

“Oleh sebab itu imbauan kami dalam sepekan ini, tolong lebih waspada, agar ketika terjadi awan yang begitu pekat segera mencari tempat untuk berlindung dan perlindungan. Jangan di depan pohon dan jangan di bawah atap yang bisa terbang dan sebagainya,” imbaunya.

“Segera cari tempat yang aman. Harapannya masyarakat lebih aware dan waspada, sehingga risiko bencana bisa dimiimalisir,” pungkas Sri.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved